Jakarta, EKOIN.CO – Departemen Teknik Elektro Otomasi (DTEO) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggelar Final Project Exhibition and Competition (FIPEC) 2025 pada Senin (7/7), menampilkan beragam karya inovatif berbasis praktik dan proyek mahasiswa vokasi.
Ekshibisi ini diselenggarakan di lingkungan Fakultas Vokasi ITS dan diikuti oleh 124 karya dari mahasiswa berbagai tingkat semester. Para peserta memamerkan hasil riset dan prototipe sebagai bentuk nyata dari pendekatan pendidikan berbasis praktik industri.
Wakil Dekan Fakultas Vokasi ITS, Dr Ir Bambang Sampurno MT, menjelaskan bahwa FIPEC menjadi ajang untuk menampilkan inovasi yang aplikatif dan berdampak langsung pada masyarakat. Kegiatan ini merefleksikan komitmen pendidikan vokasi terhadap dunia kerja.
“FIPEC 2025 hadir sebagai sarana aktualisasi diri mahasiswa untuk menghadirkan karya dalam berbagai bentuk seperti poster ilmiah, prototipe fungsional, dan produk yang siap diimplementasikan,” ucap Bambang. Ia menekankan bahwa orientasi ini sejalan dengan moto vokasi ITS.
Lebih lanjut, Bambang menyampaikan bahwa beberapa karya telah digunakan secara nyata oleh industri. “DTEO ITS mengambil peran besar dalam menyelesaikan tantangan dan persoalan di industri lewat karya-karya teknologi,” imbuhnya.
Peran Industri dan Dukungan Mitra
Kepala DTEO ITS, Lucky Putri Rahayu SSi MSi, mengungkapkan bahwa keterlibatan mitra industri sangat dominan dalam proyek mahasiswa. Sekitar 80 persen dari proyek-proyek tersebut dibiayai langsung oleh mitra industri yang menjadi bagian penting dalam kegiatan ini.
Ia juga menambahkan bahwa kontribusi industri tidak hanya dalam bentuk finansial, tetapi juga melibatkan proses pembimbingan teknis dan penilaian hasil karya mahasiswa. “Ini menjadi proses penting untuk membentuk mental profesional yang siap kerja,” jelas Lucky.
Mahasiswa semester dua mengembangkan solusi dari studi kasus yang disiapkan dosen, sedangkan mahasiswa tingkat akhir merancang inovasi berdasarkan persoalan nyata dari industri atau masyarakat. Proyek-proyek tersebut menjembatani mahasiswa dan kebutuhan dunia kerja.
Salah satu peserta FIPEC, Muhammad Ilham Ghiffari, mahasiswa DTEO ITS angkatan 2021, mengaku mendapatkan banyak pelajaran melalui kegiatan ini. “Acara ini menjadi media yang mendorong mahasiswa untuk memecahkan permasalahan industri dan masyarakat,” ucapnya.
Ilham sendiri mempresentasikan inovasi untuk mengatasi penyumbatan pada hopper mesin pengantongan pupuk di PT Petrokimia Gresik. Ia memanfaatkan motor induksi untuk menciptakan getaran yang diatur melalui sistem kontrol Propotional Integral.
Dampak dan Harapan dari FIPEC
Kontribusi kegiatan ini turut mendukung tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) ke-4 dan ke-9, yaitu pendidikan berkualitas serta industri, inovasi, dan infrastruktur. Partisipasi mahasiswa dalam proyek nyata menjadi langkah konkret menuju pendidikan vokasi yang berkualitas.
FIPEC 2025 mendapat sambutan hangat dari sivitas akademika ITS. Mahasiswi bernama Tysha Lailatusa’adah menyebut kegiatan ini sarat inspirasi dan membuka wawasan. “Semoga dampak baiknya bisa menjangkau lebih banyak orang,” tuturnya.
Berbagai karya yang dipamerkan mengusung semangat inovasi dan kolaborasi antara kampus dan industri. Pihak penyelenggara berharap kegiatan ini terus berlanjut sebagai ruang interaksi antara dunia pendidikan dan sektor produktif.
Kegiatan FIPEC 2025 juga menjadi momentum evaluasi keberhasilan pembelajaran berbasis proyek. Dengan keterlibatan langsung industri, mahasiswa dilatih menghadapi tantangan nyata dan meningkatkan keterampilan teknis maupun nonteknis.
Sebagai ajang kompetisi dan ekshibisi, FIPEC tak hanya mengasah kemampuan akademik tetapi juga menumbuhkan kepercayaan diri. Mahasiswa dituntut menyampaikan ide secara efektif dan menghadirkan solusi yang relevan dengan kebutuhan di lapangan.
FIPEC 2025 yang digelar oleh DTEO ITS mencerminkan praktik pendidikan vokasi yang mengintegrasikan pembelajaran, praktik langsung, dan solusi nyata bagi industri. Keterlibatan mitra industri secara aktif menjadikan karya-karya mahasiswa lebih aplikatif dan berdampak langsung.
Inovasi yang dihadirkan mahasiswa tidak hanya menjadi tugas akademik, melainkan juga upaya konkret menjawab tantangan riil di lapangan. Proyek-proyek ini sekaligus menjadi jembatan antara dunia kampus dan kebutuhan industri yang terus berkembang.
Dukungan sivitas akademika, apresiasi dari industri, dan antusiasme mahasiswa menjadikan FIPEC 2025 sebagai bukti keberhasilan pendekatan pendidikan berbasis praktik. ITS menunjukkan bahwa pendidikan vokasi mampu berperan penting dalam transformasi teknologi dan inovasi industri.(*)