Jakarta, EKOIN.CO – Di tengah meningkatnya perhatian global pada isu lingkungan dan keberlanjutan, Bank Mandiri kembali menegaskan komitmennya. Komitmen tersebut diwujudkan dengan memperluas kontribusi signifikan di bidang keberlanjutan. Melalui strategi Environmental, Social, and Governance (ESG) yang terintegrasi, Bank Mandiri telah mencatatkan berbagai inisiatif strategis. Inisiatif tersebut konsisten, mulai dari pertumbuhan portofolio berkelanjutan, penerapan operasional ramah lingkungan, hingga penguatan kebijakan. Seluruh upaya ini berhasil meningkatkan kenaikan ESG Skor Bank Mandiri.
Hingga posisi Juni 2025, portofolio pembiayaan berkelanjutan Bank Mandiri mencapai angka monumental, yaitu Rp304,5 triliun. Jumlah ini menunjukkan pertumbuhan yang signifikan sebesar 9,6% secara tahunan (Year-on-Year atau YoY). Pertumbuhan tersebut menjadi indikator nyata keseriusan bank dalam mendukung transisi menuju ekonomi hijau.
Dari total portofolio pembiayaan berkelanjutan tersebut, portofolio hijau mencatatkan pertumbuhan tahunan yang lebih cepat. Pertumbuhan itu mencapai 13,3%, menjadikan nilainya sebesar IDR 157,5 triliun. Pertumbuhan pada portofolio hijau secara khusus menempatkan Bank Mandiri sebagai green financing market leader di Indonesia.
Bank Mandiri berhasil menguasai pangsa pasar green financing di atas 35%. Angka ini merupakan posisi dominan dibandingkan dengan empat bank besar nasional lainnya. Pertumbuhan ini mencerminkan komitmen Bank Mandiri dalam mendukung sektor-sektor yang selaras dengan agenda pembangunan berkelanjutan nasional, seperti energi terbarukan dan efisiensi sumber daya.
Monica Yoanita Octavia, SVP ESG Group Bank Mandiri, mengatakan komposisi pembiayaan berkelanjutan Bank Mandiri terus bertumbuh secara signifikan. Bank yang berlogo pita emas ini memastikan setiap dukungan finansial yang diberikan memiliki kontribusi nyata dalam mendorong transisi energi.
Ia menjelaskan bahwa dukungan tersebut juga diarahkan untuk meningkatkan efisiensi sumber daya. Selain itu, pembiayaan Bank Mandiri juga mendukung pembangunan infrastruktur yang ramah lingkungan. Seluruh upaya tersebut mengacu pada kerangka Kategori Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KKUB), sebagaimana diatur dalam POJK 51/2017. Hal ini memastikan kepatuhan dan tata kelola yang baik dalam implementasi pembiayaan berkelanjutan.
Komitmen Bank Mandiri pada keberlanjutan tidak berhenti di sisi bisnis pembiayaan saja. Komitmen ini juga diterapkan pada transformasi operasional bank menjadi lebih hijau. Bank Mandiri menjadi bank pertama di Indonesia yang menerapkan Digital Carbon Tracking.
Inovasi digital ini berfungsi untuk memonitor jejak karbon secara updated dan real-time. Inovasi ini memungkinkan Bank Mandiri melakukan pengelolaan emisi yang lebih transparan dan akurat. Teknologi menjadi kunci dalam mencapai tujuan operasional ramah lingkungan.
Pada posisi Juni 2025, Bank Mandiri berhasil mencatatkan penurunan emisi sebesar 3,9% secara YoY. Pencapaian ini menjadi bukti nyata efektivitas langkah efisiensi energi dan penerapan operasional yang lebih ramah lingkungan yang dilakukan perseroan.
Peningkatan Skor ESG dan Inovasi Hijau
Penurunan emisi tersebut dapat tercapai melalui berbagai inisiatif operasional yang diterapkan secara masif di seluruh kantor Bank Mandiri. Salah satunya adalah perluasan fasilitas bangunan yang telah mencapai 10 Green Offices, yang tumbuh 11% secara YoY.
Selain itu, Bank Mandiri memiliki 3 Green Buildings yang memperoleh sertifikasi dari Green Building Council Indonesia (GBCI), menunjukkan pertumbuhan hingga 200% YoY. Bank Mandiri juga memasang 870 panel surya, yang naik 20% YoY, serta menyediakan 31 charging station untuk kendaraan listrik.
Bank Mandiri pun terus memodernisasi armada kendaraannya. Saat ini, perseroan telah mengoperasikan 490 kendaraan listrik dan hybrid, mencatat pertumbuhan sebesar 250% dalam setahun. Inisiatif ini merupakan bagian penting dari strategi jangka panjang.
Di samping itu, Bank Mandiri terus memperkuat komitmennya terhadap prinsip-prinsip keberlanjutan. Peningkatan signifikan dilakukan dalam kebijakan terkait ESG internal perusahaan. Kebijakan-kebijakan ini dapat diakses secara publik.
Keterbukaan ini bertujuan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas perusahaan di hadapan stakeholder. Kebijakan yang transparan menjadi fondasi penting untuk mendapatkan kepercayaan pasar global.
Hasil dari kerja kolektif dan konsisten ini terlihat dari pengakuan lembaga rating internasional. “Skor rating MSCI Bank Mandiri, yang sebelumnya berada pada level ‘BBB’, berhasil naik dua peringkat menjadi ‘AA’ pada tahun 2025,” ujar Monica.
Kenaikan ESG Skor Bank Mandiri ini mencerminkan peningkatan signifikan dan merupakan hasil kerja kolektif yang konsisten dari seluruh pihak di Bank Mandiri. Bank Mandiri kini berada di jajaran atas lembaga keuangan global.
Menjadi Mitra Utama Keuangan Berkelanjutan
Peningkatan skor rating ini menunjukkan komitmen Bank Mandiri dalam mengintegrasikan prinsip-prinsip ESG ke dalam strategi bisnis dan operasional perusahaan. Integrasi ini bukan hanya kosmetik, melainkan fondasi bagi pertumbuhan yang sehat.
Dibandingkan dengan bank-bank besar lainnya di Indonesia, Bank Mandiri tercatat memperoleh skor 8,2. Skor ini jauh mengungguli empat bank besar nasional lainnya dalam penilaian ESG, memposisikan Bank Mandiri sebagai pemimpin industri.
Seluruh langkah strategis yang dijalankan mempertegas komitmen Bank Mandiri untuk menjadi mitra utama. Bank Mandiri ingin menjadi partner bagi nasabah dalam membangun ekosistem keuangan yang berkelanjutan di berbagai sektor ekonomi.
Bank Mandiri menyadari bahwa pencapaian yang sudah diraih bukanlah tujuan akhir dari perjalanan mereka. Ini adalah sebuah perjalanan berkelanjutan untuk terus menumbuhkan inisiatif keberlanjutan di masa yang akan datang, dengan target yang semakin ambisius.
Ke depan, Bank Mandiri berkomitmen untuk terus meningkatkan pembiayaan berkelanjutan. Mereka juga berencana memperluas cakupan sektor yang dibiayai, serta memperkuat tata kelola yang sesuai dengan standar global IFRS S1 dan S2.
Di sisi operasional, bank akan terus berinvestasi dalam infrastruktur ramah lingkungan. Ini dilakukan untuk mempercepat penurunan emisi dan memperluas adopsi teknologi hijau, termasuk penggunaan energi terbarukan.
Dengan strategi ESG yang konsisten, Bank Mandiri optimistis dapat memberikan nilai tambah jangka panjang. Nilai tambah ini ditujukan baik bagi pemegang saham, nasabah, maupun masyarakat secara luas.
Inisiatif keberlanjutan ini sekaligus menjadi bagian penting dari kontribusi Bank Mandiri. Kontribusi ini mendukung agenda nasional menuju ekonomi rendah karbon dan mewujudkan target Net Zero Emission 2060 atau lebih cepat.
Komitmen Bank Mandiri terhadap strategi ESG terbukti solid, ditandai dengan pertumbuhan portofolio pembiayaan berkelanjutan yang mencapai Rp304,5 triliun pada Juni 2025. Pertumbuhan ini menjadikan Bank Mandiri sebagai pemimpin pasar green financing di antara bank besar nasional. Kerja kolektif di internal Bank Mandiri berhasil meningkatkan ESG Skor Bank Mandiri dari MSCI, naik signifikan menjadi ‘AA’ pada tahun 2025. Peningkatan skor ini merefleksikan keberhasilan inovasi seperti Digital Carbon Tracking dan perluasan infrastruktur hijau. Bank Mandiri secara konsisten menunjukkan bahwa pertumbuhan bisnis dapat berjalan selaras dengan tanggung jawab lingkungan. Bank Mandiri berkomitmen menjadi mitra utama dalam pembangunan ekosistem keuangan berkelanjutan nasional.(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v