Tel Aviv EKOIN.CO – Kilang minyak Bazan di Tel Aviv, Israel, mengalami kerusakan parah dan mengeluarkan zat berbahaya benzena, usai serangan rudal oleh Iran pada 2 Juli 2025. Sebagaimana dilaporkan oleh The Times of Israel via Tribunnews, emisi benzena di area tersebut meningkat hingga 100 kali lipat dari kadar normal.
Dalam insiden yang terjadi pada Rabu, 2 Juli 2025 sekitar pukul 14.30 waktu setempat, jaringan pipa dan saluran kilang migas itu dilaporkan rusak berat. Dampaknya menimbulkan kebocoran zat kimia yang kini mengancam lingkungan sekitar dan kesehatan warga.
Pihak berwenang segera menetapkan zona evakuasi di radius 3 kilometer dan melarang warga mendekat. Selain itu, petugas pelindung lingkungan dikerahkan untuk melakukan pengukuran kadar toksin udara secara berkala. Situasi ini dikonfirmasi oleh pejabat otoritas lingkungan Israel dalam konferensi pers siang ini.
Kilang minyak Bazan merupakan salah satu fasilitas utama pemrosesan minyak di Tel Aviv. Kerusakan signifikan yang menyebabkan bocornya zat berbahaya ini memicu kekhawatiran akan dampak jangka panjang.
Pemerintah Israel menyatakan telah diterapkan prosedur darurat. Media lokal melaporkan bahwa tim penanganan krisis sedang berkoordinasi dengan dinas kesehatan dan Badan Perlindungan Lingkungan untuk meredam potensi paparan beracun bagi masyarakat.
Dampak Kesehatan dan Lingkungan
Analisis awal menunjukkan paparan benzena dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan dan risiko kanker jangka panjang. Otoritas kesehatan kini mendata warga sekitar dan menyediakan pemeriksaan medis gratis bagi mereka yang menunjukkan gejala seperti pusing, mual, dan sulit bernafas.
Tim lingkungan segera menutup akses air dekat kilang untuk menghindari kontaminasi. Sumber dari dinas lingkungan setempat menegaskan bahwa langkah ini vital demi mencegah polusi pada sistem air tanah dan sungai di sekitarnya.
Beberapa sekolah dan kantor ditutup sementara. Warga diminta mengenakan masker N95 saat berada di luar dan meminimalkan aktivitas luar ruangan hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Menurut laporan, sumber kebocoran berasal dari kerusakan pipa akibat hantaman rudal Iran. Insiden ini menjadi bukti bahwa serangan militer dapat menimbulkan krisis lingkungan serta ancaman terhadap kesehatan publik.
Militer Israel belum mengonfirmasi jumlah korban langsung dalam insiden ini, namun media setempat menyebut beberapa pekerja kilang mengalami luka ringan dan dievakuasi ke rumah sakit tanpa kondisi kritis.
Kementerian Energi Israel menyatakan, “Prioritas utama kami adalah menghentikan kebocoran secepat mungkin dan memastikan lingkungan kembali aman.” Pernyataan ini disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian pada konferensi pagi tadi.
Iran dalam pernyataannya mengklaim bahwa serangannya menarget infrastruktur militer, bukan fasilitas sipil. Namun, efek sekunder dari serangan tersebut menghasilkan krisis kimia yang kini meresahkan warga.
Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari organisasi internasional seperti WHO atau PBB mengenai zat benzena ini, meskipun cakupan dampaknya membuat mereka mulai meningkatkan pemantauan di wilayah konflik.
Para ahli independen di Israel tengah mengumpulkan data untuk menganalisis tingkat penyebaran zat berbahaya ke area pemukiman dan zona pertanian. Mereka juga mengawasi kemungkinan akumulasi bahan toksik di rantai makanan.
Warga yang tinggal di zona merah diberikan suplai air mineral dan masker pelindung. Layanan ambulans lokal disiagakan siang dan malam untuk merespons cepat jika terjadi keluhan gejala kesehatan.
Atas insiden ini, laporan tengah disusun untuk meninjau standar keamanan fasilitas minyak di wilayah rawan konflik. Evaluasi ini penting agar bencana serupa tidak terulang dan tanggap cepat bisa diterapkan.
Beberapa ahli memprediksi dampak akan berlangsung selama beberapa minggu, tergantung kecepatan pembersihan dan pemulihan lingkungan. Warga diminta aktif melaporkan gejala yang muncul pasca-insiden agar data terverifikasi.
Langkah jangka panjang meliputi penggantian pipa utama kilang, penambahan unit filtrasi udara, serta pelatihan tim tanggap darurat atas ancaman kimia akibat serangan mendadak.
Sementara itu, pemerintah Israel membuka jalur pelaporan 24 jam untuk pengaduan warga terkait kesehatan dan lingkungan. Hotline ini juga menyediakan informasi langkah pencegahan yang bisa dilakukan masyarakat.
bahaya kimia akibat serangan militer baru saja menampakkan wajahnya. Kerja cepat institusi terkait bisa menekan dampak bagi warga dan alam. Now, saran dan kesimpulan:
Warga diimbau mengikuti arahan resmi dan menggunakan pelindung diri seperti masker N95 saat berada di luar rumah.
Pantau informasi dari instansi pemerintah dan media tepercaya agar mendapat petunjuk terkini.
Periksakan kesehatan secara mandiri jika timbul gejala, meski ringan, untuk mencegah komplikasi.
Otoritas terkait sebaiknya segera melakukan pemantauan kualitas udara dan air secara berkala hingga kondisi stabil.
Evaluasi dan perbaikan infrastruktur kilang penting agar mitigasi bahaya kimia dapat dilakukan lebih efektif di masa depan.
(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v