Jakarta, EKOIN.CO – Bank Indonesia (BI) kembali mengingatkan masyarakat tentang maraknya modus penipuan menggunakan kode QRIS palsu. Modus terbaru ini membuat rekening korban bisa ludes dalam sekejap setelah memindai kode QR yang telah dimanipulasi.
Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta menjelaskan, pelaku penipuan biasanya memalsukan identitas pedagang beserta detail transaksi. “QRIS yang asli dibangun dengan standar keamanan nasional dan mengacu pada praktik terbaik global,” tegasnya dalam konferensi pers, Kamis (18/7/2024).
Menurut Filianingsih, keamanan transaksi QRIS merupakan tanggung jawab bersama. “BI, ASPI, dan pelaku industri terus melakukan sosialisasi ke merchant tentang pentingnya pengawasan QRIS,” ujarnya. Pedagang diminta selalu memantau proses transaksi dan memverifikasi notifikasi pembayaran.
Tak hanya pedagang, konsumen juga memiliki peran penting. “Pembeli harus memastikan identitas merchant di QRIS sesuai dengan toko yang dikunjungi,” imbau Filianingsih. Ia mencontohkan, jangan sampai memindai QRIS bertuliskan yayasan saat berbelanja di toko onderdil.
BI bersama Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) terus memperketat pengawasan terhadap Perusahaan Jasa Penilai (PJP) QRIS. “Kami juga fokus pada perlindungan konsumen dalam transaksi digital,” pungkas Filianingsih.