NEW YORK, EKOIN.CO – Rencana Israel untuk mengambil alih penuh wilayah Gaza menuai peringatan keras dari Tiongkok. Dalam pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB, Tiongkok menegaskan penolakan mereka terhadap langkah yang dinilai berpotensi memperburuk krisis kemanusiaan di wilayah tersebut.
(Baca Juga : Israel Gempur Gaza)
Pernyataan ini disampaikan oleh Fu Cong, perwakilan tetap Tiongkok untuk PBB, pada Selasa, 12 Agustus 2025. Ia menegaskan bahwa pendudukan penuh Gaza oleh Israel tidak akan membawa perdamaian, justru mengancam stabilitas kawasan yang sudah rapuh.
Tiongkok Tolak Pendudukan Gaza
Menurut Fu Cong, tindakan Israel melanggar hukum internasional dan berisiko memperdalam konflik yang telah menelan banyak korban sipil. Ia menggarisbawahi bahwa Gaza saat ini tengah menghadapi krisis kemanusiaan yang parah, sehingga memerlukan intervensi cepat dari komunitas internasional.
(Baca Juga : Seruan Gencatan Senjata Gaza)
“Tiongkok dengan tegas menentang segala upaya untuk menduduki Gaza,” ujar Fu Cong di hadapan anggota Dewan Keamanan PBB. Ia menambahkan, Israel seharusnya memprioritaskan dialog dan gencatan senjata, bukan tindakan militer sepihak.
Lebih lanjut, Fu Cong menyerukan agar negara-negara berpengaruh, termasuk anggota tetap Dewan Keamanan PBB, memainkan peran aktif dalam mendorong penghentian kekerasan di Gaza.
Desakan Tindakan Internasional untuk Gaza
Fu Cong menekankan bahwa situasi Gaza saat ini sudah berada pada titik kritis. Jika pendudukan penuh dilakukan, ia khawatir dampaknya akan jauh lebih buruk dari yang diperkirakan, baik secara kemanusiaan maupun geopolitik.
(Baca Juga : Krisis Kemanusiaan Gaza)
“Tindakan itu tidak hanya melanggar hukum internasional, tetapi juga akan membahayakan stabilitas kawasan,” tegas Fu Cong.
Tiongkok menilai, upaya Israel untuk menguasai penuh Gaza adalah langkah yang kontraproduktif terhadap tujuan perdamaian. Sebaliknya, dunia internasional harus mendorong proses negosiasi yang adil antara Israel dan Palestina.
Dalam forum tersebut, beberapa anggota Dewan Keamanan PBB juga menyampaikan keprihatinan serupa. Mereka menilai, situasi di Gaza memerlukan penanganan segera melalui jalur diplomasi, bukan militer.
(Baca Juga : Diplomasi Gaza)
Tiongkok mengingatkan bahwa konflik berkepanjangan di Gaza akan memicu ketegangan yang meluas di Timur Tengah. Hal ini dinilai dapat mengancam jalur perdagangan internasional dan keamanan energi global.
Fu Cong juga mengajak semua pihak untuk menghindari provokasi yang dapat memperburuk keadaan. Menurutnya, solusi damai adalah satu-satunya jalan keluar dari penderitaan panjang rakyat Gaza.
Tiongkok mendesak PBB untuk segera mengirim tim kemanusiaan ke Gaza, guna memastikan distribusi bantuan berjalan lancar di tengah blokade yang terus diperketat.
(Baca Juga : Bantuan Kemanusiaan Gaza)
Langkah Tiongkok ini dipandang sebagai bentuk konsistensi mereka dalam mendukung hak-hak Palestina dan mempertahankan stabilitas regional.
Dalam catatan PBB, konflik di Gaza telah menyebabkan ribuan korban jiwa dan jutaan orang kehilangan tempat tinggal. Situasi ini semakin diperparah dengan terbatasnya pasokan listrik, air bersih, dan obat-obatan.
Fu Cong mengingatkan, jika komunitas internasional gagal bertindak sekarang, maka generasi mendatang di Gaza akan menghadapi masa depan yang lebih suram.
Tiongkok pun membuka peluang untuk memfasilitasi perundingan antara pihak-pihak terkait, demi mencegah eskalasi konflik lebih lanjut di Gaza.
(Baca Juga : Perundingan Damai Gaza)
Negara itu menegaskan komitmennya dalam mendukung penyelesaian dua negara, yang diyakini dapat mengakhiri konflik berkepanjangan di kawasan tersebut.
Sementara itu, hingga kini belum ada tanggapan resmi dari pihak Israel terkait pernyataan keras Tiongkok.
Pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB tersebut diakhiri dengan seruan agar semua pihak menahan diri dan mengutamakan solusi diplomatik untuk masalah Gaza.
Pernyataan Tiongkok menandai posisi tegas mereka dalam menolak pendudukan penuh Gaza oleh Israel. Langkah ini dilihat sebagai peringatan politik sekaligus diplomasi kemanusiaan.
Situasi Gaza yang kian memanas memerlukan perhatian serius dari dunia internasional. Pendekatan militer hanya akan menambah penderitaan rakyat sipil.
Peran negara-negara berpengaruh sangat penting untuk mendorong gencatan senjata dan dialog.
Keterlibatan PBB menjadi krusial dalam memastikan bantuan kemanusiaan sampai ke rakyat Gaza.
Tanpa tindakan nyata, Gaza akan terus berada dalam siklus kekerasan yang tak berkesudahan. (*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v



























