Banyumas, – EKOIN – CO – Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, melakukan kunjungan kerja ke Jawa Tengah dengan meninjau sejumlah museum di Banyumas dan Cilacap. Kunjungan ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam melestarikan kebudayaan berbasis kearifan lokal serta memperkuat peran museum sebagai pusat edukasi dan pelindungan sejarah.
Mengawali agenda, Menbud meninjau Museum Pusaka Kalibening di Dusun Kalibening, Desa Dawuhan, Kecamatan Banyumas. Museum ini menyimpan 724 koleksi pusaka berupa keris, pedang, tongkat, hingga kitab kuno yang sebagian besar merupakan sumbangan masyarakat setempat. Dalam kunjungan tersebut, Menbud menyaksikan tradisi jamasan pusaka atau ritual pembersihan benda pusaka, yang dilakukan untuk menghormati leluhur sekaligus menjaga nilai-nilai budaya dan spiritual.

“Pelestarian benda pusaka bukan hanya soal merawat fisik, tetapi juga menjaga nilai-nilai sejarah dan kearifan yang terkandung di dalamnya,” ujar Fadli Zon.
Selanjutnya, Menbud mengunjungi Museum Soesilo Soedarman di Desa Gentasari, Cilacap. Museum ini didirikan pada tahun 2000 untuk mengenang Jenderal Soesilo Soedarman (1928–1997), seorang tokoh militer sekaligus negarawan yang pernah menjabat sebagai Menko Polhukam, Menteri Pariwisata, serta Duta Besar RI untuk Amerika Serikat. Museum tersebut menyimpan berbagai koleksi memorabilia, artefak militer, mobil dinas, hingga dokumentasi perjalanan hidup almarhum.
“Kalau kita lihat museum dari perjalanan tokoh seperti Pak Soesilo Soedarman ini, seharusnya bisa menjadi inspirasi bagi tokoh-tokoh lain agar sejarah luar biasa yang mereka tinggalkan tidak hilang,” tegas Menbud.
Dalam kunjungan tersebut, Fadli Zon didampingi sejumlah pejabat, antara lain Duta Besar RI untuk Amerika Serikat sekaligus kurator Museum Soesilo Soedarman, Indroyono Soesilo; Wakil Bupati Cilacap, Ammy Amalia Fatma Surya; serta Direktur Museum Soesilo Soedarman, Apolini Purini. Hadir pula jajaran pejabat Kementerian Kebudayaan, termasuk Dirjen Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Restu Gunawan.
Kunjungan budaya ini sekaligus menjadi refleksi penting bagi peningkatan kualitas museum di Indonesia. Pemerintah berkomitmen agar museum tidak hanya menjadi tempat penyimpanan benda sejarah, tetapi juga ruang edukasi, pusat pelestarian nilai, serta media transfer pengetahuan lintas generasi.



























