Jakarta, EKOIN.CO – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran di Indonesia pada Februari 2025 mencapai 7,28 juta orang, meningkat sekitar 83 ribu orang dibandingkan Februari 2024. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menyatakan bahwa peningkatan ini terjadi seiring bertambahnya angkatan kerja sebesar 3,67 juta orang, sehingga totalnya menjadi 153,05 juta orang. (money.kompas.com, antaranews.com)
Meskipun jumlah penduduk yang bekerja juga meningkat sebanyak 3,59 juta menjadi 145,77 juta orang, tidak semua angkatan kerja terserap di pasar kerja. Amalia menjelaskan bahwa 7,28 juta orang atau 4,76 persen dari total angkatan kerja pada Februari 2025 merupakan pengangguran. (antaranews.com, money.kompas.com)
Kelompok usia muda, terutama di bawah 24 tahun, mendominasi jumlah pengangguran. Tingkat pengangguran laki-laki mencapai 4,98 persen, lebih tinggi dibanding perempuan yang berada di angka 4,41 persen. Pengangguran di daerah perkotaan juga lebih tinggi dibandingkan perdesaan, dengan TPT di kota tercatat 5,73 persen, sementara di desa berada di angka 3,33 persen. (detik.com)
Di sisi lain, Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, menyatakan bahwa kondisi ketenagakerjaan nasional menunjukkan tren membaik, dengan tingkat pengangguran terbuka pada Februari 2025 turun menjadi 4,76 persen—angka terendah sejak krisis moneter tahun 1998. Momentum positif ini juga ditandai dengan penciptaan 3,59 juta lapangan kerja baru di seluruh sektor ekonomi. (indonesia.go.id)
Tiga sektor utama menjadi penopang penciptaan lapangan kerja terbesar: sektor perdagangan menyerap 980 ribu tenaga kerja baru, disusul pertanian sebanyak 890 ribu orang, dan industri pengolahan 720 ribu orang. Di sektor industri pengolahan, subsektor industri alas kaki menjadi penyerap tenaga kerja terbanyak, yaitu 172 ribu orang. (indonesia.go.id)
Namun, tantangan dalam mencari kerja di tahun 2025 tetap ada. Data LinkedIn menunjukkan bahwa 70 persen profesional di Indonesia berencana berganti pekerjaan di tahun ini, namun proses mencari kerja semakin sulit dan memakan waktu lebih lama dibandingkan tahun sebelumnya. (tekno.sindonews.com)
Untuk membantu pencari kerja, berikut beberapa tips agar cepat diterima kerja:(merdeka.com)
- Buat CV yang Menarik dan ATS-Friendly
Banyak perusahaan menggunakan Applicant Tracking System (ATS) untuk menyaring CV secara otomatis. Pastikan CV Anda memiliki format yang sederhana dan profesional, penggunaan kata kunci yang relevan sesuai dengan deskripsi pekerjaan, serta pengalaman kerja yang terstruktur dan jelas. - Tulis Cover Letter yang Dipersonalisasi
Hindari mengirimkan cover letter yang sama untuk semua pekerjaan. Sebutkan nama perusahaan dan posisi yang dilamar, jelaskan mengapa Anda cocok untuk posisi tersebut, dan sertakan pencapaian yang relevan. - Riset Perusahaan Sebelum Melamar
Jangan asal melamar! Pastikan Anda mengetahui visi dan misi perusahaan, kultur kerja dan nilai yang mereka junjung, serta tanggung jawab posisi yang dilamar. - Kuasai Keterampilan Digital dan AI yang Sedang Tren
Keterampilan digital kini jadi kunci sukses. Laporan Jobstreet by SEEK menyebut 71 persen perusahaan mempertimbangkan pengetahuan AI dalam rekrutmen. Keterampilan seperti analisis data, penggunaan AI tools, dan pemasaran digital akan membuat Anda menonjol. - Gunakan Fitur Job Match di Platform Profesional
Gunakan fitur job match baru di LinkedIn untuk memahami secara cepat bagaimana skills dan kualifikasi Anda cocok dengan suatu lowongan pekerjaan. Fitur ini membantu Anda untuk mengidentifikasi posisi yang paling cocok dan kemampuan yang harus ditingkatkan dengan lebih mudah.
Dengan menerapkan strategi di atas, diharapkan pencari kerja dapat meningkatkan peluang mereka untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan di tengah persaingan yang ketat.(merdeka.com) (*).
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v



























