Jakarta, EKOIN.CO – Perayaan Iduladha 1446 H/2025 M di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (6/6/2025), berlangsung khidmat dan dihadiri langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Ribuan jemaah memadati masjid sejak dini hari.
Salat Iduladha dimulai pukul 07.00 WIB dengan imam tetap Masjid Istiqlal. Bertindak sebagai khatib adalah Rektor UIN Raden Intan Lampung, Prof. H. Wan Jamaluddin, yang menyampaikan khutbah bertema “Menebar Cinta Kasih Melalui Ibadah Kurban.”
“Di pagi hari Raya Idul Adha ini yang penuh keberkatan khatib berwasiat untuk selalu meningkatkan takwa kepada Allah SWT yakni dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi setiap larangan karena sesungguhnya sebaik-baik bekal manusia adalah dengan taqwa,” ujar Prof. Wan Jamaluddin.
Ia mengutip firman Allah dalam Surah Al-Baqarah ayat 197: “Berbekal-lah karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa, bertaqwalah kepadaku wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat.”
Dalam khutbah tersebut, Prof. Wan juga menyoroti relevansi ibadah kurban di tengah kondisi ekonomi masyarakat. “Sebagian besar daging hewan kurban disalurkan kepada kaum fakir, kaum miskin, para yatim dan kaum lemah secara ekonomi. Dari sini kita memahami bahwa Islam bukan hanya mengajarkan hubungan vertikal antara manusia dengan Allah, tetapi juga hubungan horizontal antar manusia,” jelasnya.
Semangat Kolektif dan Visi Bangsa
Selain itu, khatib mengajak para pemimpin bangsa untuk meneladani semangat kurban demi kepentingan rakyat. “Dalam konteks membangun bangsa dan negara, semangat kurban adalah semangat kolektif. Para pemimpin dituntut untuk rela berkorban demi kepentingan rakyat, berkorban waktu dan berkorban tenaga,” tegasnya.
Ia menyambung pesannya dengan menyinggung cita-cita nasional. “Pesan kurban semakin relevan dengan kondisi bangsa kita yang sedang berjuang mewujudkan Indonesia Emas 2045, sebuah visi besar menuju negara maju yang adil, makmur, dan berakhlak,” sambungnya.
Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, turut menyampaikan harapan terkait Iduladha. Dalam keterangannya yang disiarkan melalui kanal YouTube Kementerian Agama, ia mengajak umat untuk memaknai seluruh rangkaian ibadah dengan kesadaran iman.
“Semoga seluruh rangkaian-rangkaian ibadah yang kita lakukan pada bulan ini mulai dari puasa-puasa sunah, salat Idul Adha, menyembelih hewan kurban, dan khusus untuk teman-teman yang ada di Tanah Suci ini melaksanakan damnya, bisa kembali lagi berkumpul, bergabung dengan keluarganya tanpa kekurangan sedikit apapun dengan kualitas iman yang lebih baik,” ujar Menteri Agama.
Hadir pula Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Abu Rokhmad. Dalam keterangannya, ia menekankan bahwa Iduladha adalah momen memperkuat kepedulian sosial dan menjaga kelestarian lingkungan.
Kurban, Kepedulian, dan Alam
“Idul Adha juga menjadi panggilan untuk memperkuat kebersamaan dan menumbuhkan kepedulian baik kepada keluarga, kepada sesama manusia, dan juga alam semesta. Ibadah kurban yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab mengajarkan kita untuk memperhatikan aspek keberlanjutan, pemilihan hewan yang sehat, proses penyembelihan yang sesuai dengan etika dan syariat, hingga pengelolaan limbah yang ramah lingkungan,” ujarnya.
Ia melanjutkan bahwa pelestarian lingkungan bagian dari ajaran Islam. “Hal ini merupakan bagian dari ikhtiar kita dalam menjaga ciptaan Allah SWT dan memperkuat semangat pelestarian alam yang merupakan implementasi dari ajaran Islam yang Rahmatan lil Alamin,” tambah Abu Rokhmad.
Lebih jauh, ia menyampaikan pentingnya membentuk generasi berdaya saing yang peduli masa depan bumi. “Kesadaran akan hal ini merupakan bagian dari konsep ekoteologi yang digagas oleh Menteri Agama Republik Indonesia,” ujarnya.
Usai salat, dilakukan penyerahan hewan kurban dari Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Prosesi ini berlangsung di pelataran Masjid Istiqlal dan dipimpin oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno.
Turut hadir Direktur Jenderal Pendidikan Islam Prof. Suyitno, Abu Rokhmad, serta Menteri Kebudayaan Fadli Zon. Hewan kurban diserahkan langsung kepada Plt. Imam Besar Masjid Istiqlal.
Kurban Presiden dan Wakil Presiden
Sapi milik Presiden Prabowo Subianto memiliki bobot 1,25 ton dan diberi nama Brawijaya. Adapun sapi milik Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka diberi nama Jack dengan berat 1,1 ton.
Kedua hewan tersebut merupakan jenis unggulan dan dipastikan dalam kondisi sehat sebelum disembelih sesuai syariat Islam. Daging kurban akan didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Iduladha kali ini menjadi peristiwa spiritual dan sosial yang memperkuat nilai-nilai kebangsaan di tengah tantangan zaman. Umat Islam diajak menghayati makna pengorbanan dan kasih sayang dalam kehidupan bermasyarakat.
Perayaan yang dihadiri Presiden Prabowo ini juga menjadi simbol sinergi antara pemerintah dan rakyat dalam membangun Indonesia yang religius dan berkeadaban.
Momentum Iduladha menjadi kesempatan emas untuk merefleksikan kembali peran spiritualitas dalam kehidupan berbangsa. Nilai-nilai ketakwaan yang ditegaskan dalam khutbah harus diterjemahkan dalam tindakan nyata, seperti kepedulian sosial dan tanggung jawab terhadap sesama.
Semangat kolektif yang diangkat dalam khutbah juga perlu diaktualisasikan dalam kebijakan dan pelayanan publik. Pemerintah diharapkan terus hadir sebagai teladan yang siap berkorban demi kebaikan rakyat, sebagaimana semangat kurban yang dicontohkan dalam Islam.
Perayaan Iduladha bukan sekadar ritual tahunan, melainkan panggilan untuk memperbaiki hubungan dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam. Dengan semangat ini, Indonesia diharapkan mampu mewujudkan cita-cita menuju Indonesia Emas 2045 secara adil, makmur, dan berakhlak.(*)