Jakarta, EKOIN.CO – Sebuah laporan investigasi terbaru mengungkap komponen elektronik buatan perusahaan-perusahaan Amerika Serikat masih ditemukan dalam jet tempur Rusia yang digunakan untuk menyerang Ukraina, meski sanksi keras telah diberlakukan. Temuan ini mempertanyakan efektivitas pembatasan ekspor Barat terhadap industri militer Moskow.
Menurut laporan eksklusif yang diterima Newsweek, 62%-68% komponen pada jet tempur SU-34 dan SU-35 Rusia berasal dari perusahaan teknologi AS seperti Analog Devices, Texas Instruments, Intel, dan AMD. “Ini memalukan,” ujar Michael McFaul, mantan Duta Besar AS untuk Rusia. “Perusahaan-perusahaan Amerika tidak dapat membantu Rusia membangun senjata yang membunuh warga Ukraina yang tidak bersalah.”
Laporan gabungan dari International Partnership for Human Rights (IPHR), Independent Anti-Corruption Commission (NAKO), dan media investigasi Hunterbrook menganalisis 10 serangan udara Rusia antara Mei 2023 hingga Mei 2024. Salah satunya serangan di Kharkiv pada 25 Mei 2024 yang menewaskan 19 warga sipil. Total korban dalam serangan yang diteliti mencapai 26 tewas dan 109 luka-luka.
Anastasiya Donets dari IPHR menyatakan, “Pemerintah Barat dan produsen teknologi harus menghadapi kenyataan: sanksi saat ini gagal menahan agresi Rusia.” Ia mendesak penerapan kontrol rantai pasok yang lebih ketat.
Mark Temnycky dari Atlantic Council menjelaskan mekanisme bypass Rusia: “Banyak barang terlarang masuk melalui negara-negara di Asia, Afrika, dan Amerika Selatan.” Data KSE Institute di Kyiv menunjukkan pada 2022 saja Rusia mengimpor komponen militer senilai US$20 miliar, dengan 60% berasal dari perusahaan AS.
Meski Departemen Perdagangan AS telah memperketat pengawasan dengan daftar 50 item prioritas pada 2024, celah sistemik masih terbuka. Ironisnya, perusahaan AS yang beroperasi di Rusia pada 2023 masih menyumbang pajak US$1,2 miliar bagi Kremlin.
Di tengah temuan ini, tekanan terhadap pemerintahan Trump meningkat. Presiden AS yang baru saja berbicara dengan Vladimir Putin mengaku “sangat kecewa” dengan niat pemimpin Rusia mengakhiri konflik.