Madrid ,EKOIN.CO – Manchester United harus kembali menelan pil pahit dalam upaya memperkuat lini tengah mereka di bursa transfer musim panas 2025. Tawaran fantastis sebesar Rp1,7 triliun yang mereka ajukan untuk gelandang Real Madrid, Aurelien Tchouameni, ditolak secara tegas oleh klub asal Spanyol tersebut.
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
Penolakan ini dipengaruhi oleh keputusan pelatih anyar Real Madrid, Xabi Alonso, yang masih sangat membutuhkan jasa gelandang asal Prancis itu. Alonso menilai Tchouameni adalah komponen vital bagi skema permainan yang ia rancang untuk musim depan.
Laporan tersebut pertama kali diungkapkan oleh jurnalis Spanyol, Eduardo Inda, pada pertengahan Juli 2025. Ia menyebutkan bahwa MU telah memberikan tawaran resmi sebesar 78 juta poundsterling atau sekitar Rp1,7 triliun kepada Real Madrid untuk mendapatkan Tchouameni.
Namun, Madrid tanpa ragu langsung menolak tawaran tersebut. Xabi Alonso secara pribadi disebut meminta manajemen klub agar tidak menjual Tchouameni ke Manchester United atau klub mana pun.
Meskipun demikian, belum ada tanggapan resmi dari Tchouameni mengenai ketertarikan MU. Pemain berusia 25 tahun itu saat ini berada dalam situasi kompetitif di lini tengah Madrid bersama Jude Bellingham dan Federico Valverde.
MU Incar Gelandang Baru Pengganti Eriksen dan Casemiro
Ketertarikan MU terhadap Tchouameni tak lepas dari kebutuhan mereka akan gelandang baru. Klub berjuluk Setan Merah ini baru saja melepas Christian Eriksen yang kontraknya tidak diperpanjang setelah berakhir pada 30 Juni 2025.
Selain Eriksen, MU juga berencana mendepak Casemiro yang dianggap terlalu membebani keuangan tim karena gaji tingginya. Tchouameni dipandang sebagai figur yang bisa menggantikan peran Casemiro di posisi gelandang bertahan.
Selama ini, Tchouameni dikenal memiliki kemampuan bertahan yang kuat serta distribusi bola yang baik, dua aspek yang sangat dibutuhkan oleh manajer MU saat ini, Ruben Amorim.
MU sebenarnya cukup aktif di bursa transfer kali ini, tetapi hasilnya belum menggembirakan. Hingga pertengahan Juli 2025, mereka baru berhasil merekrut satu pemain, yakni Matheus Cunha dari Wolverhampton Wanderers.
Pemain asal Brasil itu ditebus dengan harga mencapai 62,5 juta poundsterling dan diproyeksikan menjadi tulang punggung lini serang MU untuk musim depan.
Kegagalan Beruntun di Bursa Transfer
Selain Tchouameni, MU sebelumnya juga mengalami kegagalan dalam upaya mendatangkan Bryan Mbeumo dari Brentford. Meski telah mengajukan tiga kali penawaran, Brentford tetap bergeming dan menolak seluruh proposal tersebut.
Kondisi ini memperlihatkan betapa sulitnya MU untuk meyakinkan klub-klub lain menjual pemain andalan mereka, meski dengan penawaran besar.
Gagal mendapatkan Mbeumo dan Tchouameni tentu menjadi pukulan ganda bagi manajemen MU yang tengah membangun ulang skuad usai musim lalu yang kurang memuaskan.
Di sisi lain, Real Madrid justru semakin solid di bawah kepemimpinan Xabi Alonso. Meski baru dilantik, Alonso langsung membuat keputusan tegas terkait siapa saja pemain yang akan menjadi bagian dari rencananya.
Pada musim 2024/2025, Tchouameni sempat tampil gemilang dalam final Copa del Rey melawan Barcelona, meski akhirnya timnya kalah tipis 2-3. Ia bahkan sempat membawa Madrid unggul 2-1 di laga tersebut.
Performa itu menambah keyakinan Alonso bahwa Tchouameni masih dibutuhkan untuk memperkuat lini tengah Madrid yang dikenal tangguh dalam penguasaan bola dan transisi permainan.
Eduardo Inda menambahkan bahwa sikap Real Madrid bisa berubah jika pemain sendiri meminta untuk hengkang. Namun, hingga berita ini diturunkan, belum ada indikasi Tchouameni ingin meninggalkan Santiago Bernabeu.
Keputusan Xabi Alonso ini juga menunjukkan adanya arah baru dalam kebijakan transfer Madrid. Tidak semua penawaran, meskipun besar, akan diterima jika tidak sesuai dengan rencana pelatih.
Dengan pasar transfer masih terbuka beberapa pekan lagi, MU mungkin akan beralih ke target lainnya. Namun, kehilangan Tchouameni jelas membuat mereka harus bekerja lebih keras mencari opsi pengganti sepadan.
Langkah MU selanjutnya dalam bursa transfer akan sangat menentukan bagaimana mereka membangun keseimbangan skuad untuk menghadapi persaingan di Premier League dan kompetisi Eropa musim depan.
Kegagalan demi kegagalan dalam mendapatkan pemain incaran bisa mempengaruhi target jangka pendek Ruben Amorim bersama Setan Merah. Manajemen klub kini berada dalam tekanan untuk bergerak cepat.
Di saat yang sama, Real Madrid menunjukkan ketegasan mereka dalam mempertahankan aset berharga. Komitmen klub untuk mendukung visi Xabi Alonso tampaknya bakal menjadi fondasi baru dalam era kepelatihan pelatih asal Spanyol tersebut.
meski memiliki kekuatan finansial besar, MU tetap menghadapi tantangan besar saat bernegosiasi dengan klub-klub elite Eropa yang enggan melepas pemain pentingnya. Tawaran Rp1,7 triliun dari MU hanyalah satu dari sekian contoh bahwa uang bukan segalanya di pasar transfer modern.
Tawaran besar MU yang ditolak Real Madrid menunjukkan bahwa strategi tim lebih dari sekadar angka. Pelatih punya peran besar dalam menentukan arah kebijakan transfer. Situasi ini membuat MU perlu mengevaluasi ulang pendekatan mereka ke klub-klub elite.
Dengan sisa waktu di bursa transfer yang kian menipis, MU harus segera menyusun prioritas baru dan bergerak cepat agar tidak kehilangan momentum. Ketajaman negosiasi akan sangat menentukan keberhasilan mereka mendatangkan pemain yang dibutuhkan.
Real Madrid sendiri memberi sinyal kuat bahwa mereka tidak sedang dalam posisi menjual. Fokus mereka kini pada kestabilan tim dan pencapaian hasil maksimal di musim 2025/2026.
Bagi MU, pelajaran dari kegagalan mendatangkan Tchouameni bisa menjadi pemicu untuk lebih cermat dan realistis dalam mengatur strategi pembelian pemain ke depannya. (*)