Jakarta, EKOIN.CO – Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Evaluasi Haji 1446 H/2025 M di Hotel Novotel, Kota Tangerang, mulai Senin (28/7/2025).
Rakernas mengusung tema “Legacy, Change, and Continuity: Mewariskan Fondasi, Mengawal Perubahan, Membangun Keberlanjutan Penyelenggaraan Haji.” Tema ini menjadi dasar dalam membahas arah masa depan layanan haji nasional.
Dirjen PHU Hilman Latief menyampaikan bahwa tema tersebut mencerminkan komitmen untuk merawat nilai warisan, menjawab tantangan perubahan, serta memperkuat kesinambungan layanan. Ia menyampaikan hal itu saat membuka Rakernas secara resmi.
“Tema ini menyoroti pentingnya merawat warisan nilai, merespons perubahan zaman, dan memastikan keberlanjutan penyelenggaraan ibadah haji di masa depan,” ujar Hilman dalam sambutannya.
Rakernas turut dihadiri Menteri Agama Nasaruddin Umar, Wamenag Romo Muhammad Syafi’i, Kepala BPKH Irfan Yusuf, Pimpinan V BPK RI Bobby Adhityo Rizaldi, serta para Dubes dan Konjen RI untuk Arab Saudi.
Evaluasi dan Sinergi Penyelenggaraan Haji
Dalam laporan resminya, Hilman mengungkapkan bahwa kloter terakhir jemaah haji Indonesia telah kembali pada 11 Juli 2025. Total 203.149 jemaah diberangkatkan ke Arab Saudi melalui 14 embarkasi.
“Sebanyak 203.149 jemaah diberangkatkan ke Arab Saudi dalam 525 kloter melalui 14 embarkasi. Mereka terbagi dalam dua gelombang keberangkatan, melalui Bandara Madinah dan Bandara Jeddah,” jelasnya.
Hilman menyebutkan bahwa operasional haji tahun ini menghadapi berbagai dinamika, namun semua dapat diatasi berkat kerja sama antar pihak. Ia menegaskan, sinergi inilah yang menjadi kunci utama.
“Alhamdulillah, berbagai tantangan dapat diselesaikan sebelum fase puncak ibadah haji,” ucapnya seraya menyampaikan apresiasi terhadap seluruh petugas haji yang telah bekerja tanpa henti.
Dirinya menambahkan, Rakernas ini harus menjadi ruang dialog untuk memperbaiki kelemahan dan merumuskan kebijakan transformasi haji berkelanjutan.
Pembahasan Lima Komisi Utama
“Rakernas ini momentum strategis bagi seluruh pemangku kepentingan untuk memperkuat kualitas layanan dan mempercepat transformasi penyelenggaraan haji ke arah yang lebih berkelanjutan,” imbuh Hilman.
Ia berharap Rakernas mampu menghasilkan rekomendasi konkret dan operasional, bukan hanya bersifat teoritis. Forum ini juga menjadi tempat pertukaran gagasan lintas wilayah.
Pada hari pertama, peserta mulai membahas agenda komisi, yaitu lima aspek utama penyelenggaraan haji tahun ini yang menjadi prioritas evaluasi dan perbaikan.
Lima komisi tersebut meliputi manajemen manasik, pengelolaan visa, akomodasi dan konsumsi, pemilihan penyedia layanan di Arab Saudi, hingga penetapan dan pelunasan biaya haji.
Selain jajaran pusat, Rakernas juga diikuti seluruh Kepala Kantor Wilayah Kemenag, Kepala Bidang PHU, serta Kepala UPT Asrama Haji dari berbagai provinsi di Indonesia.
Rangkaian kegiatan Rakernas di Tangerang bukan sekadar evaluasi tahunan, namun bagian dari transformasi menyeluruh terhadap manajemen ibadah haji nasional. Melalui keterlibatan lintas institusi, forum ini mengedepankan kolaborasi dan tanggung jawab bersama.
Komitmen menjaga keberlanjutan penyelenggaraan haji ditunjukkan melalui agenda sistematis dan tema yang relevan dengan tantangan zaman. Evaluasi berbasis data dan pengalaman lapangan diharapkan menghasilkan langkah konkret dalam pelayanan.
Dengan pembahasan menyeluruh dalam lima komisi, Rakernas 2025 menjadi momentum strategis dalam menjamin perbaikan berkelanjutan. Upaya ini mempertegas komitmen Kementerian Agama untuk menjaga kualitas ibadah haji umat Islam Indonesia.(*)