Jakarta, EKOIN.CO – Viral sebuah video yang menunjukkan seorang pria yang mengaku sebagai polisi di area parkiran Mal Grand Indonesia, Jakarta Pusat. Pria tersebut menghentikan pengendara dan meminta surat-surat kendaraan, memancing perhatian publik dan memicu penyelidikan kepolisian.
Pada Minggu (3/8/2025), sebuah video tersebar di media sosial yang menampilkan insiden itu. Dalam rekaman, pria berpakaian kemeja warna hijau menegur pengendara dan meminta SIM serta dokumen kendaraan. Aksi itu terjadi saat pria tersebut memotong jalur kendaraan lain hendak memasuki parkiran GI. Setelah itu, ia mengejar mobil korban dan mencoba melakukan pemeriksaan secara sepihak.
Penyelidikan Pihak Kepolisian
Kasus ini kemudian langsung ditindaklanjuti oleh Polres Metro Jakarta Pusat. Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro, mengonfirmasi bahwa timnya telah mendatangi lokasi kejadian, meminta keterangan dari petugas keamanan mal dan saksi, serta memeriksa bukti rekaman video yang viral. “Petugas mendatangi lokasi dan meminta keterangan … Dugaan sementara, kejadian ini terjadi karena kesalahpahaman antar pengendara,” ujar Susatyo.
Kasus tersebut diyakini terjadi pada Sabtu, 2 Agustus 2025. Dalam video viral, pengemudi mobil Mitsubishi Pajero Sport putih berpelat nomor B 2397 SJJ tercatat sebagai orang yang mengaku polisi. Susatyo menyebut bahwa kasusnya masih dalam proses penyelidikan untuk memastikan apakah terdapat pelanggaran pidana dari klaim identitas yang tidak jelas.
Polres juga akan berkoordinasi dengan pihak keamanan mal dan saksi-saksi di lokasi untuk memperkuat penyidikan. Bila terbukti, oknum tersebut dapat dijerat pelanggaran terhadap hukum pidana dan penyalahgunaan wewenang.
Kronologi & Pemicu Insiden
Menurut narasi yang beredar, insiden bermula ketika pria berkemeja hijau memotong kendaraan lain yang hendak masuk ke parkiran GI. Karena posisi kendaraan tertutup, pria tersebut kemudian mengejar mobil yang merekam dan meminta SIM secara tiba-tiba. Aksi itu menimbulkan kecurigaan karena pria tersebut tak memakai seragam polisi ataupun menunjukkan kartu identitas sebagai aparat penegak hukum.
Beberapa media mencatat bahwa insiden tersebut dipicu oleh perselisihan jalur masuk parkir. Susatyo menyebut bahwa hal itu adalah dugaan awal dan belum bisa dianggap konklusi. Video tersebut menunjukkan adegan di mana pengendara diperintahkan berhenti, diperiksa dokumen, dan dicegat ketika berjalan.
Tanggapan & Imbauan Kepolisian
Dalam penyelidikan, polisi memberi imbauan agar masyarakat tetap waspada terhadap oknum yang mengaku aparat tanpa identitas resmi. Menurut Kapolres Jakpus, pihaknya belum bisa memastikan status pria itu — apakah memang anggota Polri, oknum masyarakat, atau orang yang menyalahgunakan citra aparat.
“Kami akan terus dalami untuk melihat apakah ada unsur pelanggaran hukum,” tegas Susatyo. Sementara itu, Kapolsek Metro Tanah Abang juga menyatakan bahwa transparansi akan dijaga dalam proses pemeriksaan dan penanganan terhadap kasus ini.
Pihaknya mengimbau setiap warga yang merasa menjadi korban atau saksi agar segera melapor ke kepolisian. Langkah cepat dianggap penting agar tidak ada pemanfaatan situasi viral untuk menyembunyikan fakta. Bila tetap berdiam, kekhawatiran muncul bahwa klaim “mengaku polisi” tanpa bukti resmi semakin merajalela.
Kasus ini pun menjadi sorotan bagi warganet, yang mempertanyakan legalitas tindakan pria tersebut serta mengingatkan pentingnya verifikasi identitas petugas di ruang publik. Sejumlah akun media sosial menulis:
“Ini beneran polisi atau cuma ngaku-ngaku?” Masyarakat diimbau untuk tidak langsung percaya pada klaim tanpa bukti dan tetap meminta identitas resmi.
Polisi belum menyebut kapan akan mengumumkan hasil penyidikan, namun proses verifikasi identitas, pemeriksaan saksi, dan jaringan koordinasi antar instansi masih terus berjalan. Apabila terbukti bersalah, oknum dapat dijerat sesuai peraturan terkait penyalahgunaan identitas aparat serta tindakan ilegal lain.
Kejadian ini menegaskan betapa rawannya ruang publik terhadap klaim otoritas yang tidak jelas. Keamanan, kepercayaan warga, dan penegakan hukum harus berjalan seiring agar tidak terjadi kekerasan atau penipuan identitas di area terbuka seperti mal dan jalan. Untuk masyarakat, sikap waspada dan langkah konfirmasi identitas petugas menjadi penyangga utama di tengah situasi seperti ini.
(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmc6mYPIvKh3Yr2v



























