Jakarta,EKOIN.CO- Asosiasi Produsen Wadah Makan Indonesia (APMAKI) menyampaikan apresiasi kepada Presiden Prabowo Subianto dan Badan Gizi Nasional (BGN) atas kebijakan mewajibkan penggunaan produk lokal untuk wadah makan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kebijakan tersebut dipandang sebagai langkah penting dalam mendukung industri dalam negeri sekaligus memperkuat kemandirian nasional di sektor produksi perlengkapan makan. Ikuti update terbaru di WA Channel EKOIN.
Pembina APMAKI, Eman Suryaman, menegaskan bahwa kebijakan ini menunjukkan keberpihakan pemerintah terhadap produsen lokal. Menurutnya, penggunaan produk lokal dalam program berskala nasional akan memberikan dampak positif yang berlapis, mulai dari peningkatan produksi hingga perluasan lapangan kerja.
“Kami bangga dapat menjadi bagian dari kebijakan ini. Wadah makan yang diproduksi anak bangsa akan digunakan jutaan siswa setiap hari. Ini bukti nyata perhatian pemerintah pada produk dalam negeri,” ujar Eman dalam keterangan resmi, Jumat (27/9/2025).
Dukungan Industri untuk Program MBG
Kewajiban penggunaan wadah makan lokal dalam Program MBG diharapkan memberi multiplier effect bagi industri kecil dan menengah. Dengan jutaan pelajar menjadi penerima manfaat, kebutuhan wadah makan diproyeksikan mencapai angka yang signifikan. Hal ini membuka peluang besar bagi pengrajin dan produsen di berbagai daerah untuk meningkatkan kapasitas produksi.
Program MBG yang dicanangkan pemerintah sejak awal 2025 telah melibatkan berbagai pihak lintas sektor. Mulai dari dunia usaha, komunitas pendidikan, hingga kelompok masyarakat sipil. Dengan adanya aturan penggunaan produk lokal, sinergi antar sektor diyakini akan semakin kokoh.
Eman menilai kebijakan ini tidak hanya memberikan ruang bagi produsen nasional untuk berkembang, tetapi juga menciptakan standar baru dalam pemanfaatan produk lokal dalam proyek pemerintah. Ia menambahkan, konsistensi penerapan kebijakan akan menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga keberlangsungan industri.
Apresiasi untuk Presiden dan BGN
APMAKI secara khusus mengapresiasi Presiden Prabowo Subianto dan Badan Gizi Nasional atas komitmen mereka mendorong penggunaan produk dalam negeri. Menurut Eman, keberanian pemerintah mengambil keputusan strategis ini menjadi dorongan moral sekaligus motivasi bagi pelaku usaha lokal untuk terus berinovasi.
“Keputusan ini bukan hanya tentang memenuhi kebutuhan wadah makan. Lebih dari itu, ini soal membangun kepercayaan bahwa produk kita mampu bersaing dan diandalkan dalam program besar seperti MBG,” lanjutnya.
Selain manfaat ekonomi, kebijakan ini juga memiliki implikasi sosial yang luas. Dengan adanya kepastian pasar melalui program MBG, produsen lokal akan lebih terdorong untuk meningkatkan kualitas produk. Pada gilirannya, hal ini memperkuat daya saing Indonesia di tengah gempuran produk impor.
APMAKI berharap agar kebijakan penggunaan produk lokal dapat dijalankan secara konsisten dan berkelanjutan. Mereka juga mengusulkan adanya mekanisme pengawasan yang ketat agar pelaksanaan di lapangan sesuai dengan tujuan awal.
Di sisi lain, para pelaku usaha menyatakan siap memenuhi kebutuhan wadah makan dalam jumlah besar dengan kualitas terjamin. Dukungan teknologi produksi dan jaringan distribusi disebut sudah dipersiapkan untuk menyambut implementasi kebijakan ini.
Langkah pemerintah ini juga selaras dengan agenda nasional meningkatkan penggunaan produk dalam negeri (P3DN) yang tengah digencarkan di berbagai sektor. Dengan program MBG, implementasi nyata dari agenda tersebut kini bisa langsung dirasakan masyarakat luas.
APMAKI menekankan bahwa kolaborasi erat antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat akan menjadi modal penting untuk memastikan keberhasilan kebijakan ini. Ke depan, mereka berkomitmen memperkuat kapasitas produksi agar mampu memenuhi permintaan nasional secara berkesinambungan.
Selain itu, Eman Suryaman menyebut bahwa kebijakan ini berpotensi menginspirasi sektor lain untuk lebih memprioritaskan produk lokal. Ia mencontohkan, penyediaan perlengkapan sekolah, seragam, hingga kebutuhan pokok lain juga bisa diarahkan ke produsen dalam negeri.
Menurutnya, keberhasilan di sektor wadah makan dalam Program MBG dapat menjadi model yang bisa direplikasi di program-program lain. Dengan begitu, multiplier effect kebijakan semakin luas dan berkontribusi pada kemandirian ekonomi bangsa.
Industri lokal juga dinilai akan semakin berdaya dengan adanya keterlibatan generasi muda. Eman mengajak kalangan wirausaha muda untuk melihat peluang besar dari kebijakan ini dan turut serta berkontribusi.
Program MBG sendiri telah menjangkau jutaan pelajar di berbagai wilayah Indonesia sejak diluncurkan. Pemerintah menargetkan pemerataan akses gizi bagi seluruh siswa, terutama di daerah tertinggal. Dengan dukungan produk lokal, tujuan program ini diyakini lebih mudah tercapai.
Keterlibatan BGN sebagai pelaksana teknis juga diapresiasi APMAKI. Lembaga ini dinilai berhasil merancang mekanisme distribusi yang efektif sehingga penggunaan wadah makan lokal dapat dilakukan secara merata di seluruh wilayah.
Pada tahap berikutnya, pemerintah direncanakan akan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan secara berkala. APMAKI menyatakan siap memberikan masukan dan data lapangan agar implementasi kebijakan berjalan optimal.
Dengan demikian, kebijakan mewajibkan produk lokal dalam Program MBG tidak hanya mendukung ketahanan pangan dan gizi, tetapi juga memperkuat fondasi industri nasional.
Kebijakan mewajibkan produk lokal dalam Program MBG memberi dampak positif langsung bagi industri dalam negeri. Produsen wadah makan mendapatkan kepastian pasar sekaligus peluang untuk meningkatkan kapasitas produksi.
Dukungan penuh dari Presiden Prabowo dan BGN mencerminkan keseriusan pemerintah dalam membangun kemandirian ekonomi nasional.
Apresiasi APMAKI menegaskan bahwa kebijakan ini disambut baik oleh para pelaku industri. Hal ini menjadi dorongan kuat untuk terus berinovasi dan menjaga kualitas produk.
Jika kebijakan dijalankan konsisten, multiplier effect terhadap lapangan kerja dan perekonomian akan semakin terasa.
Langkah ini sekaligus menjadi contoh konkret bagaimana penggunaan produk lokal dapat diperluas ke sektor lain untuk memperkuat kemandirian bangsa. (*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v



























