Jakarta EKOIN.CO – Presiden Prabowo Subianto meminta jajaran menteri untuk memperkuat peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor sumber daya alam (SDA). Arahan itu disampaikan dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan pada Jumat (6/9). Fokus penguatan diarahkan terutama pada PT Timah Bangka Belitung dan perusahaan lain yang mengelola sektor SDA.
Ikuti berita pilihan EKOIN.CO di WA Channel kami
Dalam pertemuan tersebut, Presiden juga menerima laporan mengenai program transisi energi menuju energi bersih. Hal itu menjadi perhatian utama pemerintah dalam rangka mewujudkan kemandirian energi nasional.
BUMN SDA Jadi Pilar Strategis
Prabowo menegaskan bahwa BUMN SDA harus menjadi pilar penting dalam menjaga kepentingan nasional, khususnya di tengah dinamika global. Menurutnya, penguatan peran BUMN akan berdampak langsung pada ketahanan ekonomi serta pengelolaan hasil alam secara berkelanjutan.
“BUMN di sektor SDA harus semakin diperkuat agar mampu mengelola kekayaan negara dengan optimal,” ujar Prabowo dalam rapat terbatas tersebut.
Arahan Presiden juga menyinggung soal pentingnya transparansi dan profesionalisme dalam pengelolaan BUMN. Hal ini dilakukan untuk memastikan manfaat dari kekayaan alam benar-benar dirasakan oleh masyarakat luas.
Penguatan BUMN dinilai mendesak karena sektor SDA masih menjadi penopang utama penerimaan negara. Selain itu, posisi BUMN juga diharapkan menjadi penggerak utama dalam pembangunan daerah, terutama di wilayah kaya sumber daya seperti Bangka Belitung.
Transisi Energi dan Energi Bersih
Dalam rapat yang sama, Prabowo turut menekankan program transisi energi menuju energi bersih. Pemerintah menargetkan agar Indonesia mampu mengurangi ketergantungan pada energi fosil, sekaligus memperbesar pemanfaatan energi terbarukan.
Prabowo menyatakan bahwa transisi energi tidak hanya soal lingkungan, tetapi juga soal kedaulatan nasional. “Kita harus mampu beralih menuju energi bersih agar bangsa ini tidak bergantung pada energi impor,” ungkapnya.
Laporan mengenai langkah transisi energi mencakup rencana pemanfaatan tenaga surya, angin, hingga potensi energi panas bumi yang tersebar di berbagai daerah. Langkah itu sejalan dengan agenda pembangunan berkelanjutan dan komitmen global dalam mengurangi emisi karbon.
Program energi bersih juga dihubungkan dengan peran BUMN SDA, sebab transformasi tersebut membutuhkan dukungan perusahaan pelat merah dalam investasi, teknologi, serta pengelolaan proyek jangka panjang.
Arahan Presiden menegaskan bahwa sinergi antara BUMN, kementerian terkait, dan sektor swasta harus terus ditingkatkan. Hal ini dilakukan agar Indonesia tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga produsen energi bersih di masa depan.
Upaya penguatan BUMN SDA dan transisi energi bersih dipandang sebagai strategi ganda. Di satu sisi, negara mengamankan pengelolaan sumber daya alamnya. Di sisi lain, pemerintah memastikan keberlanjutan energi yang ramah lingkungan bagi generasi mendatang.
Penguatan BUMN SDA yang disampaikan Presiden Prabowo menandai arah kebijakan strategis pemerintah dalam menjaga kedaulatan ekonomi nasional.
Perhatian pada PT Timah Bangka Belitung menjadi simbol pentingnya pengelolaan sumber daya secara transparan dan berkelanjutan.
Program transisi energi menuju energi bersih memperlihatkan keseriusan pemerintah dalam mewujudkan komitmen global terhadap lingkungan.
Sinergi antara pemerintah, BUMN, dan sektor swasta menjadi faktor utama keberhasilan dalam transformasi energi nasional.
Dengan strategi tersebut, Indonesia diharapkan mampu menjaga kemandirian SDA sekaligus memimpin di sektor energi bersih. (*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v