Jakarta, EKOIN.CO – Presiden Prabowo Subianto memberikan kenaikan pangkat kehormatan kepada dua mantan jenderal, yakni Djamari Chaniago dan Ahmad Dofiri. Kenaikan pangkat ini diumumkan di Istana Negara pada Rabu (17/9/2025), sesaat sebelum keduanya resmi menduduki posisi strategis dalam pemerintahan.
Gabung WA Channel EKOIN di sini
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyampaikan bahwa keputusan tersebut didasarkan atas rekam jejak panjang dan pengabdian mereka. “Keduanya adalah figur-figur putra terbaik bangsa yang sudah mengabdi sekian puluh tahun lamanya dengan segala prestasi baik di TNI AD maupun di kepolisian,” ujar Prasetyo.
Jenderal Kehormatan untuk Djamari dan Dofiri
Djamari Chaniago sebelumnya menjabat sebagai Kepala Staf Umum TNI. Dengan pengalaman panjang di dunia militer, ia dikenal sebagai sosok yang berpengaruh dalam menjaga stabilitas pertahanan negara.
Sementara itu, Ahmad Dofiri menutup kariernya di kepolisian sebagai Wakil Kepala Polri. Ia banyak terlibat dalam perumusan kebijakan keamanan dan reformasi kepolisian. Kini, dengan pangkat jenderal kehormatan, keduanya akan melanjutkan pengabdian di lingkaran pemerintahan Presiden Prabowo.
Penghargaan ini tidak hanya menegaskan penghormatan negara atas jasa mereka, tetapi juga memberi legitimasi lebih saat mereka mengemban jabatan baru.
Posisi Strategis di Pemerintahan
Setelah menerima kenaikan pangkat, Djamari Chaniago dilantik sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan. Jabatan ini menempatkannya sebagai salah satu tokoh sentral dalam menjaga stabilitas politik dan keamanan nasional.
Sementara Ahmad Dofiri dipercaya sebagai Penasehat Khusus Presiden bidang Keamanan Ketertiban Masyarakat dan Reformasi Kepolisian. Tugas barunya menekankan peran penting dalam penguatan sistem keamanan publik.
Langkah Prabowo ini dipandang sebagai bentuk penghargaan sekaligus strategi memperkuat tim inti di sektor keamanan dan pertahanan.
Pengamat menilai, pemberian jenderal kehormatan tersebut memiliki pesan simbolis. Selain mengapresiasi dedikasi, hal ini juga menjadi sinyal kuat bahwa Presiden ingin memastikan tokoh berpengalaman tetap terlibat dalam menjaga stabilitas nasional.
Dengan keputusan ini, publik menaruh harapan agar pengalaman panjang Djamari dan Dofiri dapat membawa dampak positif terhadap reformasi keamanan dan pertahanan negara.
(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v