Nagekeo, EKOIN.CO – Peristiwa tragis menimpa Prada Lucky Chepril Saputra Namo, anggota TNI AD yang tewas diduga akibat penganiayaan oleh seniornya. Peristiwa ini terjadi pada Rabu (6/8/2025) pukul 11.23 WITA di RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo, NTT, setelah Lucky menjalani perawatan intensif selama empat hari. Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
Prada Lucky baru dua bulan menjadi anggota TNI dan langsung ditempatkan di Batalyon Teritorial Pembangunan (TP) 834 Waka Nga Mere Nagekeo. Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menegaskan kematian Lucky bermula dari kegiatan pembinaan prajurit yang berakhir tragis.
Brigjen Wahyu menjelaskan, proses pembinaan melibatkan banyak personel dan berlangsung dalam rentang waktu berbeda. Penyidik membutuhkan waktu untuk mengusut peran masing-masing tersangka. “Motifnya atas dasar pembinaan kepada prajurit,” ujarnya di Markas Besar TNI AD, Jakarta, Senin (11/8/2025).
Pimpinan TNI AD menegaskan tidak mentoleransi pembinaan yang menggunakan kekerasan hingga menyebabkan kematian. “Ini betul-betul suatu hal yang di luar dari apa yang sudah digariskan,” tegas Wahyu.
Kronologi Pembinaan Berujung Maut
Lucky Namo sempat menolak kembali ke barak, namun para senior berhasil membawanya pulang. Satu pekan setelah itu, Lucky mengalami penyiksaan hampir setiap hari. Lusy Namo, kakaknya, mengungkapkan bahwa Lucky sempat menelpon dan mengaku sering dipukul. “Kemungkinan dia kena siksa selama satu minggu,” kata Lusy, sebelum menerima kabar duka pada 6 Agustus 2025.
Berbagai versi muncul terkait penyebab kematian Lucky. Beberapa pihak mengklaim korban meninggal akibat jatuh dari gunung atau kecelakaan motor. Namun hasil pemeriksaan di RSUD Aeramo menemukan luka mencurigakan seperti bekas sulutan api rokok, memar, dan bekas pukulan.
Proses pembinaan yang seharusnya membentuk kedisiplinan justru menjadi penyebab kematian Prada Lucky. Kadispenad menekankan bahwa setiap bentuk kekerasan fisik atau psikologis yang merugikan prajurit tidak dibenarkan.
Tindak Lanjut dan Penegakan Keadilan
Pihak TNI AD kini tengah melakukan penyelidikan mendalam untuk menentukan siapa saja yang terlibat dan bertanggung jawab. Penegakan hukum internal menjadi fokus, termasuk pemisahan peran masing-masing personel yang terlibat.
Keluarga korban, khususnya Lusy Namo, berharap keadilan ditegakkan. “Saya ingin keadilan untuk Lucky,” ungkapnya, menegaskan pentingnya transparansi dalam proses hukum.
Kasus ini menjadi sorotan publik karena menyoroti praktik pembinaan yang salah di lingkungan militer. Pakar hukum militer menilai bahwa pengawasan ketat terhadap metode pembinaan prajurit perlu diterapkan secara konsisten.
Selain penyelidikan internal, TNI AD juga memperkuat program pembinaan prajurit berbasis etika dan keselamatan. Program ini bertujuan mencegah kejadian serupa dan memastikan setiap prajurit mendapatkan pembinaan yang profesional dan aman.
TNI AD menyatakan akan memberikan pendampingan psikologis bagi anggota yang menjadi saksi atau terdampak kasus ini. Langkah ini dianggap penting untuk memulihkan kepercayaan dan menjaga moral prajurit.
Ke depan, kasus Prada Lucky diharapkan menjadi titik evaluasi bagi seluruh institusi militer, menekankan pentingnya prosedur pembinaan yang aman, etis, dan transparan.
Transparansi, akuntabilitas, dan keadilan menjadi fokus utama agar kejadian serupa tidak terulang. Pihak keluarga akan terus memantau proses hukum yang sedang berjalan, memastikan setiap pihak bertanggung jawab.
Kasus ini juga memicu diskusi publik tentang hak prajurit dan perlunya pengawasan independen terhadap praktik internal di lingkungan militer.
Dengan investigasi yang terus berlangsung, masyarakat diharapkan mendapatkan informasi jelas terkait motif dan kronologi kematian Lucky Namo. Pihak berwenang berjanji untuk menindak tegas pelaku sesuai hukum yang berlaku.
Tindak lanjut ini diharapkan memberi pelajaran penting mengenai batas-batas pembinaan yang sah, memperkuat perlindungan bagi prajurit baru, dan menjaga kredibilitas institusi TNI AD.
(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v