Jakarta,EKOIN.CO- Pemerintah resmi meluncurkan Paket Ekonomi 2025 dengan skema 8+4+5 senilai Rp16,23 triliun untuk memperkuat daya beli masyarakat sekaligus memperluas kesempatan kerja. Program ini diumumkan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa pada Senin, 15 September 2025 di Jakarta.
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
Dalam konferensi pers tersebut, Airlangga menjelaskan bahwa paket ekonomi ini dibagi ke dalam tiga klaster, yaitu delapan program untuk masyarakat, empat program bagi dunia usaha, dan lima program pendukung. Ia menegaskan pemerintah berkomitmen menjaga stabilitas ekonomi di tengah ketidakpastian global.
Delapan Program untuk Masyarakat
Delapan program utama diarahkan langsung untuk mendorong daya beli masyarakat. Di antaranya, bantuan langsung tunai (BLT) untuk keluarga penerima manfaat, subsidi pangan, dukungan biaya pendidikan, serta insentif kesehatan.
Selain itu, pemerintah juga menyiapkan dukungan berupa subsidi transportasi, kredit usaha rakyat (KUR) dengan bunga rendah, serta bantuan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Menurut Airlangga, langkah ini penting untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat tetap terjaga.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menambahkan bahwa program tersebut akan disalurkan secara bertahap. “Kami ingin memastikan seluruh masyarakat merasakan manfaat dari stimulus ekonomi ini, khususnya kelompok rentan,” ujarnya.
Program ini diproyeksikan akan membantu meningkatkan konsumsi rumah tangga yang selama ini menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan skema terarah, pemerintah berharap dapat menekan potensi perlambatan akibat pelemahan ekonomi global.
Empat Program Dunia Usaha
Selain fokus pada masyarakat, pemerintah juga meluncurkan empat program khusus untuk dunia usaha. Dukungan tersebut meliputi insentif pajak bagi industri padat karya, pembebasan bea masuk bahan baku tertentu, serta tambahan subsidi bunga untuk UMKM.
Langkah lainnya adalah pemberian fasilitas restrukturisasi pinjaman bagi sektor terdampak, khususnya pariwisata dan manufaktur. Pemerintah menilai sektor ini masih membutuhkan dorongan agar dapat kembali pulih dan memperluas lapangan kerja.
Airlangga menekankan bahwa dukungan untuk dunia usaha dirancang agar perusahaan tetap beroperasi dengan sehat, menjaga produksi, dan pada akhirnya menyerap lebih banyak tenaga kerja.
Menurut Purbaya, stabilitas sektor usaha akan menciptakan efek domino positif bagi masyarakat. “Ketika dunia usaha bergerak, otomatis lapangan kerja terbuka lebih luas,” katanya.
Lima Program Pendukung
Lima program tambahan disiapkan sebagai penopang kebijakan utama. Program tersebut meliputi digitalisasi distribusi bantuan, peningkatan infrastruktur logistik, penguatan sistem pangan nasional, dukungan energi, serta integrasi data penerima manfaat.
Melalui program ini, pemerintah berharap distribusi stimulus menjadi lebih tepat sasaran dan efisien. Teknologi digital akan dipakai untuk mengurangi kebocoran dan meningkatkan transparansi.
Airlangga menegaskan bahwa setiap program akan dievaluasi secara berkala. Evaluasi ini dimaksudkan agar pemerintah dapat menyesuaikan kebijakan jika ditemukan hambatan dalam pelaksanaannya.
Purbaya juga menambahkan bahwa dukungan fiskal akan tetap dijaga secara hati-hati. “Keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan fiskal tetap menjadi prioritas utama,” ungkapnya.
Secara keseluruhan, Paket Ekonomi 2025 dipandang sebagai langkah strategis untuk mengantisipasi tantangan ekonomi ke depan. Program ini menyentuh langsung kebutuhan masyarakat sekaligus memperkuat dunia usaha.
Dengan anggaran yang besar dan skema terstruktur, pemerintah berharap target pertumbuhan ekonomi tahun 2025 dapat tercapai sesuai rencana. Stimulus ini juga diharapkan menjadi fondasi kokoh untuk pembangunan berkelanjutan.
( * )
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v



























