Jakarta, EKOIN.CO – Pemerintah luncurkan program Sekolah Garuda secara serentak di 16 titik di Indonesia sebagai langkah strategis dalam tingkatkan mutu pendidikan dan perluas akses kepada generasi unggul.
Dalam peluncuran ini, Sekolah Garuda hadir sebagai kata pamungkas dari upaya transformasi pendidikan nasional untuk menghadirkan talenta yang mampu bersaing di tingkat global. Dua skema utama — Sekolah Garuda Baru dan Sekolah Garuda Transformasi — dihadirkan agar kesempatan pendidikan unggul merata ke seluruh pelosok negeri.
Peluncuran dilakukan serentak di 16 lokasi, dengan 12 titik sebagai Sekolah Garuda Transformasi dan 4 titik sebagai Sekolah Garuda Baru.
Di Jakarta, peresmian dilakukan di SMAN Unggulan MH Thamrin, yang dihadiri oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto serta Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti.
Menurut Brian, Sekolah Garuda akan menerapkan pendekatan berasrama, kurikulum berbasis riset, dan penguatan karakter agar siswa bukan hanya pintar akademis tetapi juga siap menghadapi tantangan dunia.
Sesuai visi Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo Subianto, Sekolah Garuda diharapkan menjadi lembaga unggulan yang melahirkan kader bangsa berdaya saing global.
Sekolah Garuda dibangun atas tiga pilar: pemerataan akses prestasi, inkubator pemimpin menuju Indonesia Emas 2045, serta pendidikan berkualitas yang berpijak pada pengabdian masyarakat.
Skema baru difokuskan untuk daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) yang belum memiliki SMA unggul, sedangkan skema transformasi memperkuat sekolah unggulan yang sudah ada agar mampu berkompetisi secara internasional.
Contoh transformasi adalah peresmian SMA Cahaya Rancamaya, Bogor, sebagai Sekolah Garuda Transformasi oleh Menteri PPPA Arifah Fauzi.
Menurut Gus Ipul (Menteri Sosial), program ini tidak hanya menyasar prestasi akademik, tapi juga karakter, inklusivitas, dan pengabdian lokal. “Fokusnya bukan hanya akademik, tapi juga pengabdian dan pemberdayaan masyarakat lokal,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa Sekolah Garuda menjadi jembatan bagi siswa berprestasi dari berbagai daerah agar memperoleh kesempatan pendidikan unggulan.
Beberapa sekolah transformasi yang telah ditetapkan antara lain: SMAN 10 Fajar Harapan (Aceh), SMA Unggul Del (Sumatera Utara), MAN Insan Cendekia Ogan Komering Ilir, SMA Taruna Nusantara, SMA Pradita Dirgantara, SMAN Banua BBS, SMAN Siwalima Ambon, MAN IC Gorontalo, SMAN 10 Samarinda, SMA Averos Sorong.
Sementara empat lokasi untuk Sekolah Garuda Baru ialah Belitung Timur, Timor Tengah Selatan, Konawe Selatan, dan Bulungan.
Program ini juga melengkapi langkah-langkah PHTC lain seperti Makan Bergizi Gratis, perbaikan sarana sekolah, cek kesehatan gratis, serta peningkatan kesejahteraan guru.
Implementasi dimulai tahun ajaran 2026/2027 untuk sekolah baru, sementara transformasi dapat berjalan lebih cepat di sekolah yang telah ada.
Dengan langkah ini, pemerintah berharap Sekolah Garuda menjadi kata pamungkas bagi generasi muda Indonesia untuk terbang tinggi dan menghadapi era globalisasi.(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v