Jakarta EKOIN.CO – Program pembangunan perumahan skala besar di Jakarta diproyeksikan menyerap hingga 100 ribu tenaga kerja. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, menyampaikan bahwa pemerintah pusat bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyiapkan pembangunan 23 ribu unit rumah di berbagai wilayah ibu kota.
Ikuti berita lain di WA Channel EKOIN
Menurut Pramono, pembangunan ini menjadi strategi penting untuk membuka lapangan kerja baru di tengah kondisi ekonomi yang masih tertekan. “Kebutuhan tenaga kerjanya hampir 100.000 orang. Karena ini memang program untuk bisa menyerap tenaga kerja ketika ekonomi sedang dalam tekanan,” ujarnya di Balai Kota Jakarta, Senin.
Selain pembangunan perumahan, Pemprov DKI Jakarta juga menjalankan program sanitasi dengan dukungan pemerintah pusat. Program tersebut difokuskan pada penyediaan sanitasi layak bagi masyarakat, terutama di kawasan padat penduduk.
Pembangunan rumah dorong tenaga kerja
Pramono menegaskan, ribuan rumah yang akan dibangun melibatkan kerja sama dengan Kementerian Perumahan. Langkah ini bukan hanya untuk mempercepat pembangunan, tetapi juga membuka peluang kerja lebih luas.
“Termasuk kami juga bekerja sama dengan beberapa kontraktor yang ada di Jakarta, kami dorong untuk mereka melakukan itu,” kata Pramono.
Pelibatan kontraktor lokal diharapkan dapat memberi manfaat ekonomi langsung kepada masyarakat Jakarta. Pemprov memastikan proyek tersebut tidak hanya berdampak pada penyediaan hunian, tetapi juga memberi pengaruh positif pada sektor ketenagakerjaan.
Selain itu, pembangunan rumah diproyeksikan tersebar di sejumlah titik strategis di wilayah Jakarta. Penyebaran tersebut bertujuan agar kebutuhan perumahan masyarakat dapat terpenuhi secara merata.
Tenaga kerja yang terserap akan mencakup berbagai sektor, mulai dari pekerja konstruksi hingga tenaga pendukung lain yang terlibat dalam rantai pembangunan. Dengan demikian, program ini juga dipandang dapat mengurangi tingkat pengangguran di ibu kota.
Program sanitasi untuk kualitas hidup
Selain fokus pada pembangunan rumah, Pemprov DKI Jakarta juga tengah menjalankan program sanitasi. Salah satunya berupa pembangunan tangki septik (septic tank) skala rumah tangga. Program ini telah dimulai di Rusunami Bidara Cina, Jakarta Timur, Senin (28/7).
Pemprov menargetkan pembangunan septic tank di 10 titik padat penduduk di Jakarta Timur. Targetnya, sebanyak 921 kepala keluarga (KK) atau sekitar 2.936 jiwa dapat berhenti membuang limbah ke saluran air atau sungai.
“Kebetulan program itu (penyediaan sanitasi layak) juga ada di Jakarta, sehingga kami melakukan proses kerjasama dengan kementerian terkait,” kata Pramono.
Pembangunan septic tank tersebut dinilai sebagai langkah penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dengan sanitasi yang lebih baik, warga diharapkan dapat hidup lebih sehat dan lingkungan lebih terjaga.
Dukungan penuh pemerintah pusat terhadap program sanitasi ini juga memperlihatkan keseriusan dalam menata Jakarta agar menjadi kota yang lebih layak huni.
Selain aspek kesehatan, program sanitasi juga memberi dampak ekonomi. Pembangunan fasilitas ini tetap membutuhkan tenaga kerja, sehingga turut menyumbang penyerapan tenaga kerja meski dalam skala lebih kecil dibanding proyek perumahan.
Pemprov Jakarta menekankan pentingnya kesinambungan antara pembangunan rumah dan sanitasi. Kedua program tersebut dianggap saling melengkapi demi mewujudkan lingkungan yang sehat sekaligus memenuhi kebutuhan dasar warga.
Pembangunan 23 ribu rumah di Jakarta menjadi langkah strategis yang mampu menyerap hingga 100 ribu tenaga kerja.
Pemprov DKI Jakarta berkomitmen melibatkan kontraktor lokal agar dampak pembangunan dapat langsung dirasakan masyarakat.
Program sanitasi turut dijalankan untuk meningkatkan kualitas hidup dan menjaga kebersihan lingkungan warga.
Dukungan penuh dari pemerintah pusat memperlihatkan sinergi yang kuat dalam membangun Jakarta sebagai kota layak huni.
Dengan kombinasi pembangunan rumah dan sanitasi, warga diharapkan memperoleh manfaat ganda: tempat tinggal yang layak dan lingkungan yang sehat.
(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v