Jakarta, EKOIN.CO – Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso mengomentari penahanan Direktur Pemberitaan JakTV, Tian Bahtiar alias TB dalam kasus obstruction of justice atau perintangan penyidikan sejumlah kasus yang ditangani Kejaksaan Agung (Kejagung).
Ia menilai penahanan tersebut tidak dapat dilakukan kepada jurnalis yang turut memberitakan suatu kasus.
“Kok, orang media dijadikan tersangka obstruction of justice? Karena dikritik oleh banyak pihak termasuk IPW, akhirnya ditangguhkan penahanannya,” ujar Sugeng saat berbincang dengan Eddy Wijaya dalam podcast EdShareOn yang tayang pada Rabu, 4 Juni 2025, dan dikutip pada Kamis (5/6).
Kejagung menetapkan TB serta 2 advokat Marcella Santoso (MS) dan Junaedi Saibih (JS) sebagai tersangka dalam kasus pemufakatan jahat atau perintangan penyidikan, pada Selasa, 22 April 2025.
Kejagung menemukan bukti MS yang meminta JS membuat tulisan yang menyudutkan Kejagung soal korupsi PT. Timah, korupsi impor gula dan vonis lepas korupsi Crude Palm Oil (CPO). Keduanya kemudian meminta TB untuk menyebarkan tulisan tersebut melalui media JakTV.
Kejagung kemudian menangguhkan penahanan tersangka TB menjadi tahanan kota sejak Kamis, 24 April 2025. TB yang mulanya mendekam di Rutan Salemba cabang Kejagung itu dikenakan wajib lapor seminggu sekali setiap Senin.
Kejagung berdalih penangguhan penahanan itu lantaran TB mengidap penyakit jantung yang telah dipasangi delapan ring.
Sugeng mengatakan sebaiknya pihak Kejagung menilai kritikan sebagai sebuah kontrol sosial untuk memperbaiki kinerja institusinya tersebut.
“Kritik itu fungsi social society yang jarang mau dilakukan oleh orang,” kata dia.
Sugeng menambahkan IPW juga ikut disebut-sebut dalam kasus tersebut karena mengkritik Kejagung lewat pemberitaan yang terbit 3 Juni 2024. Bahkan pemberitaan tersebut dijadikan sebagai alat bukti oleh Kejagung untuk menahan ketiga tersangka merintangi penyidikan.
“Tersangka itu ditanya, anda kenal dengan Sugeng? Anda pernah berurusan dengan Ketua IPW? Ya dia tidak tahu,” katanya.
“Inisial J itu yang ditanya. Kebetulan dia memang saya kenal tapi saya tidak pernah berurusan,” ucapnya menambahkan. ()