ANCHORAGE, EKOIN.CO – Presiden Amerika Serikat Donald Trump menunjukkan gestur diplomatik yang tak biasa dengan mengajak Presiden Rusia Vladimir Putin masuk ke limosin kepresidenannya, The Beast, sebelum memulai pertemuan penting di Alaska, Jumat (15/8). Momen ini disorot media internasional ketika Putin terlihat tersenyum dari dalam mobil, sementara Trump aktif berbincang dengannya.
Gabung WA Channel EKOIN
Keduanya tiba di fasilitas militer Joint Base Elmendorf-Richardson, Anchorage, disambut karpet merah dan kamera jurnalis yang mengabadikan interaksi hangat tersebut. Trump, yang pernah beberapa kali bertemu Putin pada periode pertama kepemimpinannya, kembali memperlihatkan gaya ramah tamah khas diplomasi tradisional.
Gestur Diplomatik di Awal Pertemuan
Setelah berjabat tangan dan bertukar sapa, Trump dan Putin sempat mendapat pertanyaan dari wartawan mengenai perang di Ukraina yang telah menelan banyak korban. Namun, keduanya memilih tidak memberikan komentar langsung sebelum agenda resmi pertemuan dimulai.
Trump kemudian mengajak Putin naik ke The Beast menuju lokasi pertemuan yang berjarak sekitar 10 menit perjalanan. Walau singkat dan tanpa penerjemah, momen di dalam Cadillac One tersebut diperkirakan menjadi kesempatan bagi keduanya melakukan percakapan pribadi.
Sumber diplomatik menyebutkan bahwa pembahasan utama dalam pertemuan ini adalah upaya mengakhiri konflik di Ukraina. Awalnya direncanakan sebagai pertemuan tatap muka eksklusif, namun belakangan juga melibatkan para penasihat presiden masing-masing negara.
Sorotan Dunia Terhadap Pertemuan Trump-Putin
Agenda ini menjadi perhatian besar pemimpin dunia, terutama di Eropa. Banyak yang ingin mengetahui apakah pertemuan di Alaska ini akan membawa terobosan berarti atau sekadar menjadi simbol komunikasi politik.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang tidak dilibatkan dalam pertemuan ini telah menegaskan penolakannya untuk menyerahkan wilayah Ukraina yang kini berada di bawah kendali Rusia. Sikap ini menandakan bahwa jalan menuju kesepakatan damai masih penuh tantangan.
Beberapa analis menilai gestur Trump mengajak Putin ke The Beast bukan sekadar basa-basi diplomatik, melainkan sinyal bahwa AS ingin menciptakan suasana informal yang lebih cair sebelum pembicaraan substansial dimulai.
Di sisi lain, Kremlin melalui juru bicaranya menyatakan bahwa pertemuan di Alaska adalah bagian dari upaya membangun kembali saluran komunikasi strategis antara kedua negara. Meskipun masih banyak perbedaan pandangan, Moskow menganggap pertemuan langsung dengan Trump sebagai langkah positif.
Para pengamat hubungan internasional menilai bahwa interaksi hangat di awal dapat membuka peluang bagi kesepakatan parsial atau setidaknya meredakan ketegangan yang selama ini meningkat akibat perang di Ukraina.
Momen langka ini juga menjadi sorotan publik AS, mengingat hubungan Washington–Moskow kerap diwarnai ketegangan dan sanksi ekonomi. Beberapa pihak melihat pertemuan ini sebagai kesempatan terakhir untuk meredakan eskalasi konflik sebelum memasuki tahun politik yang semakin panas di Amerika Serikat.
Sementara itu, belum ada informasi resmi mengenai hasil konkret dari pertemuan ini. Baik Trump maupun Putin dijadwalkan memberikan keterangan pers terpisah setelah rangkaian agenda selesai.
Pertemuan Trump dan Putin di Alaska menandai babak baru dalam upaya diplomasi internasional, terutama terkait konflik Ukraina. Meskipun belum ada hasil pasti, gestur awal yang ramah memberi sinyal terbukanya pintu komunikasi. Dunia kini menunggu apakah langkah ini akan diikuti kesepakatan yang nyata.
Pemerintah dan pihak terkait diharapkan terus memanfaatkan momentum ini untuk mendorong proses perdamaian. Transparansi hasil pertemuan menjadi kunci agar publik dan pihak terdampak memahami arah pembicaraan. (*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v