Jakarta, EKOIN.CO – Militer Myanmar berhasil merebut kembali kendali atas kota strategis Nawnghkio dari Tentara Pembebasan Nasional Ta’ang (TNLA) pada Kamis (17/7/2025). Kota yang menjadi gerbang perdagangan dengan China ini telah dikuasai kelompok pemberontak sejak Juli 2024 sebagai bagian dari serangan Aliansi Tiga Persaudaraan.
Menurut laporan surat kabar pemerintah Myanmar Alinn yang dikutip The Associated Press, “Nawnghkio direbut sepenuhnya oleh tentara pada Rabu siang setelah hampir 11 bulan operasi untuk merebut kembali kota tersebut.” Foto-foto yang diterbitkan menunjukkan tentara berdiri di depan kantor pemerintahan, rumah sakit, dan pasar yang telah dikuasai kembali.
Militer mengklaim telah menemukan 171 jenazah anggota TNLA dan sekutunya, serta menyita persediaan amunisi mereka. “Militer sedang berupaya memulihkan mekanisme administrasi kota, membersihkan ranjau darat, dan memastikan kepulangan penduduk yang telah melarikan diri,” tambah laporan tersebut.
TNLA belum memberikan tanggapan resmi, namun dalam pernyataan Rabu (16/7/2025) menyatakan telah memindahkan kantor administrasi sipil mereka ke lokasi yang lebih aman. “Operasi ofensif intensif militer dalam beberapa bulan terakhir menyulitkan pelaksanaan tugas,” bunyi pernyataan TNLA.
Kemenangan ini menjadi perubahan signifikan dalam konflik yang telah berlangsung sejak kudeta militer 2021. Nawnghkio terletak di jalur vital menuju Pyin Oo Lwin, kota garnisun utama militer, dan menjadi penghubung perdagangan dengan China.
Aliansi Tiga Persaudaraan, yang terdiri dari TNLA, Tentara Aliansi Demokrasi Nasional Myanmar, dan Tentara Arakan, telah menguasai sebagian besar wilayah timur laut Myanmar sejak Oktober 2023. Kelompok-kelompok ini bersekutu dengan Pasukan Pertahanan Rakyat yang pro-demokrasi melawan junta militer.
China, yang memiliki kepentingan strategis di Myanmar, terus berupaya menjaga hubungan dengan kedua belah pihak. Namun, eskalasi konflik ini mengancam stabilitas negara yang menjadi mitra utama Beijing di Asia Tenggara, khususnya dalam proyek infrastruktur dan pertambangan.



























