Singapura, EKOIN.CO – Laga pramusim antara Arsenal menghadapi AC Milan di National Stadium, Kallang, Singapura, pada Rabu (23/7/2025), menjadi momen spesial bukan hanya bagi kedua tim, tetapi juga bagi Indonesia. Di tengah atmosfer pertandingan yang meriah, aksi suporter AC Milan asal Indonesia berhasil menarik perhatian dunia.
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
Milanisti Indonesia, komunitas pendukung AC Milan dari Tanah Air, tampil mencolok dengan aksi koreografi dan yel-yel dukungan mereka. Keberadaan mereka di tribun selatan stadion menjadi sorotan tersendiri, bahkan mendapat perhatian dari para pemain AC Milan.
Kehadiran mereka menambah warna dalam laga tersebut. Spanduk besar bertuliskan “Milanisti Indonesia” terbentang di pagar pembatas tribun selatan National Stadium. Warna merah dan hitam mendominasi sudut tersebut, memberikan nuansa San Siro di tengah kota Singapura.
Aksi ini menjadi bukti nyata antusiasme pendukung sepak bola asal Indonesia di kancah internasional. Meski laga tidak digelar di dalam negeri, semangat Milanisti Indonesia tidak surut sedikit pun, dan mereka tetap lantang bersorak sepanjang laga berlangsung.
Dukungan Fanatik di Tribun Selatan National Stadium
Tribun selatan memang selalu menjadi lokasi strategis bagi suporter fanatik AC Milan, sebagaimana Curva Sud di Stadion San Siro, Italia. Di Singapura, suasana itu berhasil dihidupkan kembali oleh Milanisti Indonesia.
Suporter yang mengenakan atribut lengkap—kaos, syal, dan topi berlogo AC Milan—menghidupkan suasana dengan nyanyian dan koreografi khas. Mereka membawa semangat dari Curva Sud ke National Stadium, membuat laga pramusim ini terasa seperti pertandingan kandang bagi AC Milan.
Meski tidak seluruh tribun terisi penuh, area tribun selatan dipenuhi energi dan semangat dari Milanisti Indonesia. Sorakan mereka bergema hingga seluruh penjuru stadion dan menjadi sorotan kamera media internasional.
Pemain AC Milan, seperti Rafael Leao dan Christian Pulisic, tampak memberi apresiasi dengan melambaikan tangan ke arah tribun tersebut usai laga. Dukungan langsung dari suporter ini tentu memberikan motivasi tambahan bagi tim.
Susunan Pemain dan Atmosfer Pertandingan
Dalam pertandingan tersebut, Arsenal tampil dengan formasi 4-2-3-1. Di bawah mistar gawang ada David Raya, sedangkan lini belakang diisi oleh White, Saliba, Calafiori, dan Zinchenko. Lini tengah diperkuat oleh Norgaard dan Rice, dengan tiga gelandang serang yakni Saka, Nwaneri, dan Martinelli. Di lini depan, Kai Havertz menjadi ujung tombak.
Sementara itu, AC Milan menggunakan formasi 3-5-2. Penjaga gawang adalah Terracciano, didukung tiga bek Tomori, Thiaw, dan Pavlovic. Lini tengah diisi Saelemaekers, Loftus-Cheek, Ricci, Musah, dan Bartesaghi. Duet penyerang dipercayakan pada Pulisic dan Leao.
Laga berjalan intens, meskipun tidak termasuk dalam ajang kompetitif resmi. Kedua tim bermain dalam ritme tinggi, memanfaatkan laga ini untuk menguji formasi dan kekuatan menjelang musim baru.
Kendati fokus utama tetap pada performa tim, atmosfer tribun menjadi nilai tambah dalam pertandingan tersebut. Kehadiran Milanisti Indonesia menyedot perhatian publik sepak bola di Asia Tenggara dan bahkan Eropa.
Media lokal dan internasional menyebut aksi Milanisti Indonesia sebagai salah satu momen ikonik dalam laga tersebut. Keberhasilan mereka membawa suasana Curva Sud ke Singapura menjadi pembuktian kekompakan dan kecintaan terhadap klub.
Tidak hanya spanduk, Milanisti Indonesia juga menyanyikan lagu-lagu dukungan yang biasa didengungkan di San Siro. Hal ini memberikan rasa nostalgia bagi para pemain dan memperkuat koneksi emosional antara tim dan suporter.
Kegiatan ini tidak terlepas dari peran komunitas Milanisti Indonesia yang selama ini aktif mendukung tim secara langsung, baik di dalam maupun luar negeri. Mereka menjadi representasi nyata dukungan global bagi klub asal Italia itu.
Meski tidak ada keterangan resmi dari AC Milan mengenai respons mereka terhadap dukungan tersebut, sambutan hangat para pemain menunjukkan bahwa dukungan itu sangat berarti.
Aksi Milanisti Indonesia dinilai membawa dampak positif terhadap citra Indonesia di mata dunia sepak bola internasional. Mereka mampu menunjukkan bahwa suporter dari Asia Tenggara memiliki militansi tinggi dan berdaya saing global.
Sebagai bagian dari rangkaian tur pramusim, laga Arsenal vs AC Milan ini menjadi bukti bahwa Singapura memiliki posisi strategis dalam menggelar pertandingan kelas dunia. Kehadiran suporter dari berbagai negara menjadikan laga ini ajang unjuk kekuatan fanbase global.
Dari sisi logistik dan keamanan, pertandingan berjalan lancar tanpa insiden. Pihak penyelenggara mengapresiasi partisipasi aktif semua suporter yang hadir, termasuk Milanisti Indonesia.
Laga ini juga menjadi ajang silaturahmi antar suporter dari berbagai negara, khususnya antara Milanisti dari berbagai kawasan Asia yang berkumpul di Singapura.
Dukungan tanpa henti dari Milanisti Indonesia membuktikan bahwa semangat sepak bola tidak mengenal batas wilayah. Mereka memperlihatkan bagaimana suporter mampu menjadi bagian dari cerita besar dalam dunia olahraga.
dari laga ini adalah bahwa peran suporter tidak bisa dipandang sebelah mata. Milanisti Indonesia menunjukkan bahwa mereka bukan hanya penonton, melainkan bagian aktif dari perjalanan klub.
Kehadiran mereka juga membawa nilai promosi budaya dan kebersamaan antarbangsa melalui sepak bola. Mereka membuktikan bahwa dukungan dari Indonesia bisa berdampak global dan mengangkat citra positif bangsa.
Fenomena ini dapat mendorong klub-klub besar dunia untuk lebih memperhatikan basis penggemar mereka di Asia, khususnya di Indonesia. Milanisti Indonesia menjadi pionir dalam menciptakan momen yang mendunia.
Penting untuk mempertahankan semangat positif ini agar terus berkembang dan memberikan dampak lebih luas, baik bagi dunia sepak bola maupun bagi nama baik Indonesia di kancah internasional.
Semoga aksi Milanisti Indonesia menjadi inspirasi bagi komunitas suporter lainnya untuk selalu mendukung dengan semangat positif dan sportif, di mana pun pertandingan berlangsung. (*)



























