Jakarta, EKOIN- CO – Menteri Kebudayaan Fadli Zon menghadiri dialog dengan Majelis Permusyawaratan Umat Islam Indonesia (MPUII) di Gedung Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia, Jakarta. Pertemuan ini menjadi ruang diskusi antara pemerintah dan tokoh-tokoh Islam untuk membahas arah pembangunan bangsa, peran umat Islam, serta dukungan terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Dialog dipandu oleh Prof. Daniel Rosyid, Sekretaris Eksekutif MPUII, yang menekankan pentingnya umat Islam menyelaraskan langkah dengan kebijakan pemerintahan. “Posisi umat harus tepat dalam membantu serta bekerja sama menyukseskan pemerintahan Prabowo Subianto,” ujarnya.
Dalam sambutannya, Menbud Fadli Zon mengapresiasi forum tersebut. Ia menegaskan perhatian Presiden Prabowo terhadap umat Islam, salah satunya dengan pembentukan Kementerian Haji dan Umrah yang tidak hanya mengurusi ibadah, tetapi juga memiliki dampak ekonomi besar. “Presiden bahkan menggagas Indonesian Village di Madinah, lengkap dengan hotel dan fasilitas lain yang dikelola masyarakat Indonesia. Ini bukan hanya ibadah, melainkan juga rotasi ekonomi,” jelas Fadli.
Menbud juga menyinggung kepemimpinan Presiden Prabowo di bidang politik luar negeri, termasuk sikap tegas atas tragedi kemanusiaan di Gaza. “Beliau langsung mengambil kendali dalam kebijakan luar negeri, menyerukan penghentian kekerasan, dan kini makin banyak negara Barat yang mengakui Palestina,” tegasnya.
Dialog kemudian berlanjut dengan penyampaian aspirasi anggota MPUII. Agus Maksum menyoroti penguatan Koperasi Merah Putih yang kini mencapai 80.000 unit agar terkoneksi digital dan terintegrasi dengan platform daring. Sementara Salim Abdullah menekankan pentingnya penulisan sejarah bangsa.
Menanggapi hal tersebut, Menbud Fadli Zon menyebut bahwa penyusunan sejarah sedang dikerjakan oleh tim editor. Ia juga menegaskan pentingnya narasi sejarah dalam memperkuat identitas bangsa, dengan mencontohkan penemuan situs Bongal yang menyimpan koin Dinasti Umayyah abad ke-7, serta lukisan gua purba di Maros, Muna, dan Sangkulirang. “Ini membuktikan Indonesia adalah peradaban tua yang merangkul tradisi,” ujarnya.
Hadir pula dalam acara ini Staf Ahli Menteri Kebudayaan, Masyitoh Annisa Ramadhani Alkatiri, Ketua MPUII Ustaz Akhwan, serta jajaran anggota MPUII lainnya.
Menutup dialog, Fadli menegaskan pentingnya menjaga stabilitas nasional. “Stabilitas adalah prasyarat mutlak bagi pertumbuhan ekonomi. Pemerintah akan terus mendorong kemandirian pangan, energi, dan pertahanan, sekaligus membuka ruang kolaborasi dengan umat Islam serta seluruh elemen bangsa,” pungkasnya.
Pertemuan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi pemerintah dan umat Islam dalam mewujudkan pembangunan nasional yang inklusif serta berpihak pada kepentingan rakyat.



























