BANGKOK EKOIN.CO – Thailand menempati posisi kedua sebagai negara dengan kunjungan wisatawan asing berulang tertinggi di dunia pada paruh pertama 2025, hanya kalah dari Jepang. Predikat ini mengukuhkan negeri gajah putih sebagai destinasi pariwisata utama di Asia Tenggara.
Gabung WA Channel EKOIN
Peringkat tersebut dirilis oleh platform digital Agoda dan menilai berbagai faktor seperti tarif penerbangan yang terjangkau, layanan pariwisata berkualitas, serta keramahan masyarakat. Keunggulan ini menjadikan Thailand magnet bagi wisatawan yang datang berkali-kali.
Bahkan, tidak sedikit turis asing yang menjadikan Thailand sebagai destinasi favorit tahunan, dengan beberapa di antaranya sudah lebih dari 10 kali berkunjung. Fenomena ini menjadi salah satu kekuatan utama sektor pariwisata Thailand di tengah persaingan ketat kawasan.
Meski begitu, kondisi pariwisata di negara ini tak sepenuhnya bebas tantangan. Insiden penculikan aktor China Xing Xing pada Januari lalu dan ketegangan perbatasan dengan Kamboja bulan lalu memberi dampak negatif terhadap citra keamanan Thailand.
Pariwisata Thailand di Tengah Penurunan Kunjungan
Kementerian Pariwisata dan Olahraga Thailand melaporkan penurunan 6,56% jumlah kedatangan wisatawan asing secara tahunan menjadi 19,57 juta orang dalam tujuh bulan pertama 2025. Angka ini menjadi sinyal perlunya strategi baru untuk menjaga daya tarik pariwisata.
Sementara itu, negara tetangga seperti Vietnam dan Malaysia menunjukkan tren peningkatan signifikan. Kedua negara tersebut menjadi pesaing kuat yang mulai menyaingi pamor pariwisata Thailand di kawasan ASEAN.
Malaysia berhasil mencatat 16,9 juta kedatangan turis asing dari Januari hingga Mei 2025. Pencapaian ini menjadikannya destinasi paling banyak dikunjungi di Asia Tenggara.
Vietnam juga mencatat rekor lebih dari 12 juta kedatangan turis asing pada tujuh bulan pertama 2025, meningkat hampir 23 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya.
Destinasi Favorit di Mata Wisatawan Dunia
Menurut data Agoda, Bangkok—kota dengan pagoda emas ikonik—masuk daftar kota Asia yang paling banyak menarik kunjungan wisatawan berulang. Posisi ini menempatkan Bangkok sejajar dengan Da Nang di Vietnam, Bali di Indonesia, dan Hong Kong.
Faktor keunikan budaya, kuliner, dan kemudahan akses transportasi menjadi alasan kuat mengapa Bangkok terus menjadi primadona di peta pariwisata Asia.
Bagi banyak turis, suasana ramah penduduk lokal dan variasi destinasi dari pantai hingga kota metropolitan memberikan pengalaman liburan yang sulit tergantikan.
Namun, para pelaku industri mengakui bahwa persaingan dengan destinasi baru yang sedang naik daun seperti Phu Quoc (Vietnam) dan Langkawi (Malaysia) membuat Thailand harus terus berinovasi.
Langkah promosi digital, festival internasional, serta penguatan keamanan menjadi fokus utama pemerintah untuk menarik kembali kepercayaan pasar global pariwisata.
Meski menghadapi tren menurun, Thailand tetap memiliki modal besar berupa infrastruktur modern, jaringan penerbangan luas, dan reputasi sebagai salah satu pusat hiburan dunia.
Bahkan, di tengah isu keamanan, pelaku usaha pariwisata di Bangkok, Phuket, dan Chiang Mai melaporkan tingkat hunian hotel yang masih kompetitif dibandingkan wilayah Asia Tenggara lainnya.
Para analis menilai, kunci keberlanjutan pariwisata Thailand terletak pada diversifikasi destinasi, peningkatan kualitas layanan, dan menjaga reputasi keamanan.
Jika langkah-langkah strategis ini diterapkan secara konsisten, potensi Thailand untuk kembali memimpin pariwisata ASEAN bukanlah hal mustahil.
Kesimpulan awal yang terlihat adalah bahwa pasar masih terbuka, dan wisatawan global tetap memandang Thailand sebagai destinasi yang menawarkan pengalaman tak terlupakan.
Pemerintah diharapkan mampu memanfaatkan momentum ini untuk membangun kembali citra positif dan meningkatkan daya saing di sektor pariwisata internasional.
Masyarakat lokal juga memegang peran penting dalam menjaga keramahan dan kelestarian budaya yang menjadi daya tarik utama.
Ke depan, adaptasi terhadap tren wisata berkelanjutan dapat menjadi nilai tambah bagi Thailand untuk mempertahankan posisinya.
Dengan komitmen kuat dari semua pihak, masa depan pariwisata Thailand dapat terus bersinar di kancah global. (*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v