Jakarta, EKOIN.CO – Fenomena ‘Tepuk Sakinah’ tengah menjadi sorotan publik setelah viral di TikTok dan diadopsi oleh Kantor Urusan Agama (KUA) di berbagai daerah sebagai metode edukasi pra-nikah yang interaktif. Yel-yel sederhana ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menyampaikan nilai-nilai penting dalam membangun keluarga sakinah, mawaddah, dan warahmah.
Asal Mula dan Penyebaran ‘Tepuk Sakinah’
‘Tepuk Sakinah’ pertama kali diperkenalkan oleh KUA Menteng, Jakarta, pada Desember 2024 melalui video yang menampilkan pegawai KUA menyanyikan yel-yel ini. Video tersebut kemudian viral di TikTok pada September 2025, dengan akun @kua_menteng mendapatkan lebih dari 161 ribu tayangan dan respons positif dari masyarakat. Fenomena ini kemudian diikuti oleh KUA di daerah lain seperti Pagu Kediri, Wongsorejo Banyuwangi, dan Wuluhan Jember, yang juga mengadopsi ‘Tepuk Sakinah’ dalam sesi bimbingan pra-nikah mereka
Lirik dan Makna Mendalam ‘Tepuk Sakinah’
Lirik ‘Tepuk Sakinah’ dirancang sederhana dan repetitif agar mudah diingat oleh calon pengantin. Setiap frasa dalam lirik ini mengandung ajaran penting dalam Islam mengenai hubungan suami istri dan cara membangun rumah tangga yang harmonis. Lirik lengkapnya adalah:
“Berpasangan… Berpasangan… Berpasangan…
Janji Kokoh… Janji Kokoh… Janji Kokoh…
Saling Cinta… Saling Hormat… Saling Jaga… Saling Ridho…
Musyawarah… untuk Sakinah.”
Setiap kata dalam lirik ini mencerminkan lima pilar utama dalam membangun keluarga sakinah:
- Berpasangan (Zawaj) – Menekankan bahwa pernikahan adalah ikatan sah antara dua insan.
- Janji Kokoh (Mitsaqan Ghalizan) – Mengingatkan bahwa pernikahan adalah perjanjian yang kuat di hadapan Allah SWT.
- Saling Cinta, Saling Hormat, Saling Jaga (Mu’asyarah Bil Ma’ruf) – Mengajarkan pentingnya saling mencintai, menghormati, menjaga, dan berbuat baik satu sama lain.
- Saling Ridho (Taradhin) – Mengajarkan pentingnya saling menerima, memahami, dan merelakan demi tercapainya keharmonisan dalam keluarga.
- Musyawarah – Mengajarkan pentingnya komunikasi terbuka dan pengambilan keputusan bersama dalam setiap aspek rumah tangga
Respons Positif dari Masyarakat
Tren ‘Tepuk Sakinah’ mendapat respons positif dari masyarakat, terutama di media sosial. Banyak netizen yang merasa terhibur dan terinspirasi oleh yel-yel ini. Beberapa di antaranya bahkan mencoba menirukan dan membagikan ulang video ‘Tepuk Sakinah’ versi mereka sendiri sebagai bentuk apresiasi dan partisipasi (Yoursay.id).
Dampak Positif dalam Bimbingan Pra-Nikah
Metode ‘Tepuk Sakinah’ dianggap efektif sebagai ice breaking dalam sesi bimbingan pra-nikah, sehingga materi yang disampaikan lebih mudah dipahami dan diingat oleh para peserta. Selain itu, yel-yel ini juga berfungsi sebagai pengingat komitmen bagi pasangan dalam membangun keluarga harmonis. Dengan pendekatan yang menyenangkan dan mudah diingat, ‘Tepuk Sakinah’ berhasil menyampaikan pesan penting mengenai nilai-nilai pernikahan yang sakinah, mawaddah, dan warahmah.
Fenomena ‘Tepuk Sakinah’ menunjukkan bahwa edukasi pra-nikah tidak harus kaku dan membosankan. Dengan pendekatan yang kreatif dan interaktif, pesan-pesan penting dalam membangun keluarga harmonis dapat disampaikan dengan cara yang menyenangkan dan mudah diterima oleh generasi muda.
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v



























