JAKARTA, EKOIN.CO – Memiliki jet tempur mungkin terdengar seperti mimpi bagi sebagian orang, namun kenyataannya, sejumlah pesawat militer pensiunan kini bisa dibeli warga sipil di beberapa negara. Meski demikian, prosesnya tidak sederhana. Calon pemilik harus melalui tahapan ketat, mulai dari demiliterisasi, perizinan khusus, hingga menanggung biaya perawatan tinggi.
Berlangganan WA Channel EKOIN di sini
Bagi sebagian kolektor dan penggemar penerbangan, memiliki jet tempur pensiunan bukan sekadar hobi, melainkan kebanggaan. Namun, di balik sensasi terbang dan desain ikonik, ada tanggung jawab besar yang harus dipenuhi, termasuk pelatihan dan sertifikasi khusus agar pesawat dapat dioperasikan secara aman.
MiG-21 hingga Mirage III, Legenda yang Bisa Dimiliki
Salah satu contoh paling populer adalah Mikoyan-Gurevich MiG-21, jet supersonik buatan Uni Soviet yang tercatat sebagai salah satu pesawat paling banyak diproduksi dalam sejarah. Setelah pensiun dari dinas militer, beberapa unit MiG-21 dilelang kepada kolektor. Namun, pengoperasiannya tetap memerlukan lisensi terbang khusus dan proses demiliterisasi menyeluruh, termasuk pelepasan sistem senjata.
Tak kalah ikonik, Mirage III buatan Prancis juga menjadi incaran. Pesawat bersayap delta ini pernah berjaya di era Perang Dingin dan diekspor ke berbagai negara. Setelah masa tugasnya berakhir, sejumlah Mirage III jatuh ke tangan sipil, terutama di Australia dan Amerika Serikat. Walau sudah tak bersenjata, kemampuan supersoniknya tetap memikat para penggemar jet tempur.
Northrop F-5 Freedom Fighter juga masuk dalam daftar. Pesawat ringan buatan Amerika Serikat ini dirancang lincah, hemat biaya, dan digunakan luas oleh sekutu AS. Saat ini, beberapa unit F-5 dimiliki sipil untuk pelatihan, produksi film, atau simulasi tempur. Harga jet tempur ini bisa menembus jutaan dolar, namun dinilai “lebih mudah” dimiliki dibanding model lain asalkan semua persyaratan hukum terpenuhi.
L-39 Albatros dan BAE Hawk, Pilihan Favorit Kolektor
Di kelas yang lebih terjangkau, Aero L-39 Albatros menjadi pilihan populer. Pesawat latih sekaligus serang ringan buatan Ceko ini menawarkan performa handal dengan harga di bawah USD 1 juta. Meski tidak secepat jet tempur garis depan, L-39 tetap memberikan sensasi terbang layaknya pilot militer.
BAE Hawk, jet latih canggih asal Inggris, terkenal lewat tim aerobatik Red Arrows. Beberapa unitnya kini dimiliki kolektor dan kontraktor pertahanan. Namun, kepemilikannya tergolong langka dan membutuhkan sertifikasi kompleks, dukungan teknis, serta perawatan intensif.
Memiliki jet tempur pensiunan berarti siap dengan komitmen finansial besar. Biaya pembelian hanyalah awal; perawatan, suku cadang, dan pelatihan pilot memerlukan investasi berkelanjutan. Tanpa semua itu, pesawat hanya akan menjadi koleksi statis di hanggar pribadi.
Bagi yang berminat, tantangan bukan hanya soal harga, tetapi juga tanggung jawab hukum dan keselamatan. Di beberapa negara, regulasi penerbangan sipil sangat ketat untuk memastikan jet tempur pensiunan digunakan secara aman dan tidak disalahgunakan.
Kolektor sejati melihat pesawat ini sebagai warisan sejarah sekaligus karya teknologi tinggi. Dari MiG-21 yang melegenda hingga BAE Hawk yang elegan, setiap unit memiliki cerita dan nilai tersendiri. Namun, semua kembali pada satu hal: memiliki jet tempur bukanlah keputusan ringan.
(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v



























