Jakarta, Ekoin.co – Pemerintah China melalui People’s Daily akan memperketat aturan penjualan mainan ‘blind box’ kepada anak di bawah usia delapan tahun. Aturan ini mengharuskan verifikasi usia pembeli saat pembayaran dan persetujuan orang tua dalam transaksi daring.
Kebijakan tersebut diumumkan pada pertengahan Juni 2025 sebagai langkah untuk melindungi anak-anak dari pengeluaran berlebihan. People’s Daily tidak menyebut Pop Mart secara langsung, tetapi mengecam bisnis yang menarik anak-anak untuk membeli ‘blind box’.
Pop Mart dikenal menjual boneka Labubu dalam kotak misteri tanpa memberi tahu karakter di dalamnya. Pembeli baru dapat mengetahui karakter boneka setelah membuka kotak tersebut.
Harga Saham Pop Mart Anjlok
Akibat kebijakan ini, harga saham Pop Mart anjlok 12,1% pada 20 Juni 2025. Penurunan ini menjadi yang terbesar sejak akhir 2023, menghentikan reli kenaikan harga saham Pop Mart yang sempat melonjak 600% dalam 12 bulan terakhir.
Komentar media pemerintah terkait ‘blind box’ mengingatkan pada regulasi video game di China. Pemerintah sebelumnya membatasi durasi bermain game untuk anak di bawah umur guna mencegah kecanduan dan pembelian tidak terkontrol.
Regulasi ini membuat raksasa game China kehilangan pendapatan miliaran dolar dalam dua tahun terakhir. Hal ini menunjukkan konsistensi pemerintah China dalam menjaga perlindungan anak dari konsumsi berlebihan.
Penjualan Pop Mart di Pasar Global
Pop Mart mendapatkan 61% pendapatannya dari daratan China pada tahun 2024. Sisanya berasal dari Asia Tenggara, Asia Timur, Hong Kong, Makau, dan Taiwan.
Perusahaan tersebut mencatat pertumbuhan penjualan di Amerika Utara lebih dari 550% pada tahun 2024 dibanding tahun sebelumnya. Pop Mart mengoperasikan 90 toko fisik dan mesin penjual otomatis di seluruh Amerika Serikat.
HSBC Bank memperkirakan pendapatan Pop Mart di luar negeri pada 2025 akan naik dua kali lipat menjadi 14 miliar yuan. Momentum ini berasal dari penjualan produk Labubu 3.0 yang dirilis pada April 2025.
Pop Mart memanfaatkan tren karakter ‘Labubu’ untuk memperluas pasar mereka ke Amerika Serikat dan Asia. Kehadiran produk dengan sistem ‘blind box’ membuat konsumen tertarik mengoleksi berbagai karakter.
Namun, kebijakan ketat pemerintah China dapat menghambat pendapatan domestik Pop Mart. Alfredo Montufar-Helu dari The Conference Board mengatakan dampak kebijakan China lebih besar dibanding negara lain.
Montufar-Helu menilai setiap kebijakan pemerintah China berpotensi mempengaruhi bisnis secara signifikan. Hal ini berlaku pada bisnis game dan kini berlanjut ke industri mainan anak.
Langkah regulasi ini mengirim sinyal bagi perusahaan mainan untuk berhati-hati dalam menyasar anak-anak sebagai pasar utama. China menunjukkan keseriusan untuk membatasi konsumsi yang dinilai tidak sehat bagi anak.