Jakarta Utara,EKOIN.CO – Sebuah rumah tinggal dua lantai yang berada di Jalan Rawa Indah, Gang Masjid, RT 02/10, Kelurahan Sukapura, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, dilalap api pada Sabtu malam, 13 Juli 2025. Dugaan sementara, kebakaran dipicu oleh korsleting listrik yang terjadi di lantai dua bangunan tersebut.
Korsleting Diduga Sebagai Pemicu Kebakaran
Insiden kebakaran dilaporkan ke pihak pemadam kebakaran pada pukul 22.54 WIB. Pemilik rumah yang melihat kobaran api di lantai dua segera meminta bantuan warga untuk menghubungi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara.
Gatot Sulaeman, Kepala Seksi Operasi Gulkarmat Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, menjelaskan bahwa pihaknya langsung mengerahkan 12 unit mobil pemadam kebakaran ke lokasi kejadian. “Usai menerima laporan terjadinya kebakaran, kami mengerahkan 12 unit mobil pemadam dengan 60 personel,” ujarnya pada Minggu (13/7).
Petugas tiba di lokasi tidak lama setelah menerima laporan. Proses pemadaman api dimulai pukul 23.00 WIB dan berhasil dikendalikan dalam waktu sekitar 30 menit. Luas area yang terbakar diperkirakan mencapai 80 meter persegi.
Korban Luka dan Penanganan Medis
Akibat kebakaran tersebut, beberapa penghuni rumah mengalami luka dan gangguan kesehatan. “Dalam peristiwa ini, ibu dan anak mengalami luka bakar. Kemudian, ada juga lansia dan balita yang mengalami sesak nafas. Mereka langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Pekerja untuk mendapatkan penanganan medis,” terang Gatot.
Sementara itu, Slamet (60), pemilik rumah, menyampaikan apresiasi kepada para petugas pemadam kebakaran yang bergerak cepat dalam menangani kobaran api. “Terima kasih kepada petugas Gulkarmat yang cepat menangani kobaran api itu, sehingga tidak meluas ke bangunan lainnya,” ungkapnya.
Kondisi lingkungan sekitar sempat panik saat api membesar. Warga berusaha membantu evakuasi penghuni rumah dan mengamankan area sekitar dari potensi meluasnya api ke bangunan lain di sekitarnya.
Kejadian ini menjadi perhatian warga karena lokasi rumah yang berada di gang sempit menyulitkan akses kendaraan pemadam. Namun berkat koordinasi cepat, seluruh proses penanganan dapat berlangsung efektif dan tanpa kendala besar.
Petugas juga melakukan pendinginan pascakebakaran untuk memastikan tidak ada bara api yang tersisa dan mencegah terjadinya kebakaran susulan. Sejumlah relawan dari warga sekitar turut membantu proses pembersihan puing-puing di area kebakaran.
Menurut keterangan saksi mata, api pertama kali terlihat dari salah satu ruangan di lantai dua, diikuti asap pekat. Beberapa warga sempat menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) namun kobaran terlalu besar untuk ditangani secara manual.
Pihak Gulkarmat menyebut bahwa investigasi lebih lanjut terkait penyebab pasti kebakaran masih akan dilakukan. Namun indikasi awal menunjukkan adanya korsleting dari peralatan listrik yang tengah digunakan di lantai atas rumah.
Insiden ini menambah daftar panjang kasus kebakaran akibat korsleting listrik di kawasan padat penduduk. Petugas menghimbau masyarakat agar rutin memeriksa instalasi listrik untuk menghindari hal serupa terjadi kembali.
Petugas juga mengingatkan pentingnya ketersediaan alat pemadam ringan di rumah tangga serta pelatihan dasar evakuasi kepada anggota keluarga, terutama di area pemukiman padat.
Setelah api berhasil dipadamkan, pihak Gulkarmat melakukan pendataan kerusakan serta korban terdampak, sebagai bagian dari prosedur penanganan darurat yang berlaku.
Hingga Minggu pagi, warga masih terlihat membersihkan sisa puing-puing kebakaran dan memperbaiki sambungan listrik sementara agar bisa melanjutkan aktivitas rumah tangga.
Kondisi rumah yang hangus di lantai dua kini tak bisa digunakan sementara waktu. Sementara, beberapa penghuni sementara mengungsi ke rumah kerabat terdekat untuk pemulihan pascakejadian.
Pemilik rumah juga berencana melakukan perbaikan bangunan setelah seluruh pemeriksaan oleh petugas rampung. Slamet berharap agar bantuan dapat segera disalurkan oleh pihak berwenang.
Kebakaran ini kembali menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan warga dalam menghadapi potensi kebakaran, terlebih di daerah padat yang akses evakuasinya terbatas.
Untuk sementara, lokasi kejadian telah dipasangi garis pembatas oleh petugas guna mencegah masyarakat memasuki area yang masih rawan runtuh akibat struktur bangunan yang melemah.
Sebagai langkah lanjutan, Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Utara akan melakukan sosialisasi bahaya korsleting listrik dan pelatihan penanganan kebakaran ringan kepada warga sekitar.
Pihak rumah sakit menyatakan kondisi para korban sudah mulai stabil. Meski demikian, masih dibutuhkan perawatan lanjutan untuk korban luka bakar yang lebih serius.
Ke depan, upaya pencegahan dengan pendekatan edukatif diharapkan menjadi perhatian utama, baik dari masyarakat maupun instansi terkait agar kejadian serupa tidak kembali terulang.
Kebakaran yang terjadi di kawasan Sukapura ini harus menjadi pelajaran bersama mengenai pentingnya keselamatan rumah tangga terhadap risiko kebakaran. Pemeriksaan berkala terhadap instalasi listrik dan kesigapan warga dalam merespons bahaya adalah kunci mencegah insiden serupa. Selain itu, edukasi keselamatan harus menjadi bagian dari budaya masyarakat, terutama di lingkungan padat penduduk.
Pemerintah daerah melalui Dinas Gulkarmat diharapkan lebih proaktif dalam memberikan pelatihan dan penyuluhan secara rutin. Perlu juga dipertimbangkan distribusi alat pemadam kebakaran ringan ke tiap rumah di kawasan rawan sebagai bagian dari program tanggap darurat.
Warga juga perlu membentuk satuan siaga bencana di tingkat RT/RW untuk mempercepat penanganan ketika insiden terjadi. Langkah ini akan meningkatkan koordinasi dan efisiensi saat keadaan darurat.
Kondisi rumah yang terbakar memerlukan perhatian dari pihak sosial, termasuk dukungan logistik sementara hingga proses renovasi selesai. Hal ini sangat membantu keluarga terdampak untuk bangkit kembali.
Solidaritas antarwarga dan cepatnya respons petugas adalah kekuatan yang harus terus dijaga. Kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah menjadi penentu utama keberhasilan penanggulangan bencana seperti kebakaran.(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v



























