WASHINGTON, EKOIN.CO – SR-71 Blackbird, pesawat mata-mata legendaris buatan Lockheed, masih menjadi ikon teknologi penerbangan dunia meski telah pensiun lebih dari dua dekade lalu. Dengan kecepatan Mach 3 dan ketinggian jelajah di atas 85.000 kaki, Blackbird tidak hanya mampu melintasi benua dalam hitungan jam, tetapi juga mustahil dikejar rudal.
Gabung WA Channel EKOIN
SR-71 lahir di era Perang Dingin, dirancang untuk mengintai wilayah musuh tanpa terdeteksi. Tidak membawa senjata, pesawat ini mengandalkan kecepatan dan ketinggian untuk menghindari ancaman. Teknologi yang digunakannya hingga kini masih menjadi misteri besar dunia penerbangan.
Dibangun oleh divisi rahasia Skunk Works di bawah Kelly Johnson, Blackbird merupakan penerus A-12 dengan desain stealth yang mampu mengurangi jejak radar. Keunggulan ini menjadikannya salah satu pesawat paling sulit dideteksi sepanjang sejarah militer.
Bahan utama pembuatannya adalah titanium, logam yang pada masa itu sulit didapatkan Amerika Serikat. CIA bahkan dikabarkan menggunakan perusahaan samaran untuk membelinya dari Uni Soviet secara rahasia.
Rekor Kecepatan SR-71 Blackbird
Pencapaian paling fenomenal terjadi pada 1 September 1974, ketika Maj. James Sullivan dan RSO Maj. Noel Widdifield menerbangkan SR-71 dari New York ke London hanya dalam waktu 1 jam 54 menit 56 detik. Mereka mencatat kecepatan Mach 3.2 atau sekitar 2.455 mph.
Rekor tersebut hingga kini masih bertahan sebagai penerbangan trans-Atlantik tercepat untuk pesawat berbahan bakar udara. Angka itu begitu tinggi sehingga bahkan rudal modern pun kesulitan mengejarnya.
SR-71 juga memegang rekor ketinggian jelajah di 85.069 kaki atau sekitar 25,9 kilometer. Jika rudal ditembakkan, pilot cukup meningkatkan kecepatan untuk keluar dari jangkauan.
Teknologi inlet udara canggih yang dipasang pada Blackbird membantu menstabilkan aliran udara supersonik, membuatnya tetap stabil meski berada di ambang batas kemampuan aerodinamika.
Penerus Hipersonik SR-72
Lockheed Martin kini mengembangkan SR-72, penerus Blackbird yang dirancang mampu melaju hingga Mach 6. Rencana penerbangan perdana diperkirakan pada 2025, dengan target operasional pada 2030-an.
Pesawat tanpa awak ini akan menggunakan mesin hybrid berbasis turbine-based combined cycle (TBCC), yang menggabungkan turbofan dan scramjet untuk mempertahankan kecepatan ekstrem.
Jika berhasil, SR-72 akan membuka babak baru dalam teknologi hipersonik, mengubah strategi intelijen udara secara global.
Meski SR-71 sudah pensiun pada 1998 dari USAF dan 1999 dari NASA, keberadaannya di museum tetap memancarkan aura keunggulan teknologi militer Amerika.
Bagi dunia penerbangan, Blackbird bukan hanya pesawat, tetapi simbol dari kombinasi kecepatan, desain inovatif, dan strategi intelijen yang memukau.
Rekor yang diciptakannya selama puluhan tahun menjadi bukti bahwa teknologi tersebut jauh melampaui zamannya.
Bahkan di era satelit dan drone canggih saat ini, SR-71 tetap dianggap sebagai pencapaian luar biasa dalam sejarah penerbangan.
Kisah pembuatannya yang melibatkan operasi rahasia hingga pembelian titanium dari musuh bebuyutan menambah daya tarik legenda ini.
Warisan yang ditinggalkannya memberi inspirasi bagi pengembangan teknologi baru, baik di sektor militer maupun sipil.
SR-71 mengajarkan bahwa inovasi, strategi, dan kerahasiaan bisa menyatu menciptakan alat yang mengubah peta kekuatan dunia.
Dalam sejarah penerbangan, Blackbird akan selalu diingat sebagai pesawat yang terlalu cepat untuk dikejar, bahkan oleh rudal paling modern sekalipun.
Banyak analis meyakini, teknologi yang diwariskan dari SR-71 menjadi landasan penting bagi lahirnya generasi pesawat hipersonik masa depan.
Dengan keberhasilan SR-71, era baru pengintaian udara dengan kecepatan dan ketinggian ekstrem pun telah dimulai.
Pengembangan teknologi hipersonik perlu dilakukan dengan memperhatikan keamanan global.
Negara yang menguasai teknologi ini harus menjaga keseimbangan kekuatan militer.
Museum penerbangan sebaiknya memberikan edukasi sejarah SR-71 kepada publik.
Penelitian material tahan panas tinggi harus terus didorong.
Kerja sama internasional di bidang teknologi penerbangan perlu ditingkatkan.
SR-71 adalah mahakarya teknologi penerbangan dunia.
Rekor kecepatannya masih bertahan hingga kini.
Penerusnya, SR-72, berpotensi melampaui capaian tersebut.
Teknologinya memberi pengaruh besar pada strategi militer global.
Blackbird tetap menjadi simbol supremasi udara Amerika.(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v



























