Jakarta, EKOIN.CO – Buah durian yang populer di kawasan Asia Tenggara, bukan hanya digemari karena rasa dan aromanya yang khas, tetapi juga menyimpan sejumlah manfaat kesehatan yang cukup signifikan. Di balik teksturnya yang lembut dan rasa manisnya yang kuat, durian menyimpan berbagai kandungan gizi penting bagi tubuh.
Dalam setiap 100 gram daging buah durian, terdapat sekitar 27 gram karbohidrat, 4 gram serat, dan 5 gram lemak sehat. Selain itu, durian juga mengandung vitamin A, vitamin C, magnesium, kalium, serta sejumlah mineral lainnya yang bermanfaat bagi sistem tubuh manusia.
Kandungan energinya cukup tinggi, yakni sekitar 134 kalori per 100 gram, menjadikannya sebagai salah satu buah yang cocok dikonsumsi saat tubuh membutuhkan asupan energi cepat. Buah ini juga mengandung zat antioksidan seperti glutathione dan karotenoid, yang dikenal efektif menangkal radikal bebas.
Vitamin C dalam durian juga memberikan perlindungan terhadap sistem kekebalan tubuh. Sementara itu, kandungan serat alaminya sangat membantu dalam proses pencernaan dan mendukung keseimbangan mikroflora di dalam usus.
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa durian mengandung zat bioaktif yang bersifat antiinflamasi dan antikanker. Senyawa seperti quercetin, luteolin, dan kaempferol memberikan perlindungan terhadap sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif.
Sumber Energi dan Peningkat Vitalitas
Durian termasuk buah yang mengandung karbohidrat kompleks, yang dapat menyediakan energi secara bertahap. Ini membuatnya cocok dikonsumsi oleh mereka yang membutuhkan stamina tambahan dalam aktivitas sehari-hari.
Selain karbohidrat, buah ini juga mengandung gula alami seperti fruktosa dan sukrosa yang mudah diserap tubuh. Hal ini menjadikan durian sebagai sumber tenaga yang cepat dan alami.
Para ahli gizi menyebut bahwa durian juga mengandung triptofan, senyawa yang dapat meningkatkan kadar serotonin dalam otak. Ini menjelaskan mengapa sebagian orang merasa lebih relaks setelah mengonsumsi buah ini.
Selain meningkatkan mood, serotonin juga berperan dalam mengatur siklus tidur dan membantu mengurangi gejala depresi ringan. Oleh karena itu, durian juga dianggap memiliki manfaat psikis secara tidak langsung.
Namun demikian, konsumsi durian tetap harus dibatasi. Kandungan gulanya yang tinggi berpotensi meningkatkan kadar gula darah jika dikonsumsi berlebihan, terutama pada penderita diabetes.
Manfaat untuk Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah
Kalium yang terdapat dalam durian diketahui memiliki efek menurunkan tekanan darah. Mineral ini berfungsi menjaga keseimbangan cairan tubuh dan mendukung kerja otot, termasuk otot jantung.
Lemak tak jenuh tunggal dalam durian juga membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Ini berdampak langsung pada pengurangan risiko penyakit jantung koroner.
Serat yang tinggi dalam buah durian mampu mengikat kolesterol di saluran pencernaan dan membawanya keluar bersama sisa makanan. Dengan demikian, kolesterol dalam darah bisa lebih terkontrol.
Kandungan magnesium dalam durian juga penting bagi kesehatan jantung karena berperan dalam menjaga irama detak jantung yang stabil. Kekurangan magnesium sering dikaitkan dengan gangguan jantung.
Durian juga mengandung senyawa organosulfur yang diketahui dapat mencegah penggumpalan darah, sehingga menurunkan risiko serangan jantung dan stroke.
Melindungi dari Infeksi dan Meningkatkan Daya Tahan
Vitamin C yang melimpah dalam durian mampu memperkuat sistem imun tubuh. Antioksidan ini membantu mempercepat penyembuhan luka dan meningkatkan produksi sel darah putih.
Kandungan polifenol dan flavonoid dalam durian bertindak sebagai pelindung sel dari kerusakan akibat radikal bebas. Ini penting dalam pencegahan berbagai penyakit degeneratif.
Durian juga berperan dalam mengurangi peradangan dalam tubuh. Efek antiinflamasinya membantu mengatasi gejala radang sendi, asma, dan gangguan inflamasi lainnya.
Selain itu, buah ini juga mengandung zat besi dan folat yang mendukung produksi sel darah merah. Kombinasi ini penting untuk mencegah anemia, terutama pada wanita dan remaja.
Zat seng dan tembaga yang terkandung di dalamnya juga membantu mempercepat regenerasi jaringan, termasuk dalam proses pemulihan dari penyakit atau cedera.
Kesehatan Tulang, Otot, dan Sistem Saraf
Kalsium, fosfor, dan magnesium dalam durian sangat berguna untuk menjaga kepadatan tulang dan mencegah osteoporosis. Ini menjadikannya sebagai pilihan baik untuk kelompok usia lanjut.
Kalium yang ada juga membantu kerja otot secara optimal, termasuk kontraksi otot jantung dan otot rangka. Ini mendukung aktivitas fisik dan kebugaran harian.
Kandungan vitamin B kompleks dalam durian, seperti B1, B2, dan B6, menunjang fungsi sistem saraf dan metabolisme tubuh secara keseluruhan.
Vitamin B6 khususnya berperan dalam produksi neurotransmiter, yang penting bagi koordinasi saraf dan kestabilan suasana hati.
Durian juga mengandung tembaga, mineral penting yang membantu penyerapan zat besi dan pembentukan kolagen dalam jaringan tubuh.
Catatan Konsumsi dan Risiko Potensial
Meski memiliki segudang manfaat, konsumsi durian harus diperhatikan dari segi jumlah. Terlalu banyak mengonsumsinya bisa menyebabkan gangguan pencernaan seperti kembung atau diare.
Durian juga tinggi kalori, sehingga tidak disarankan untuk dikonsumsi berlebihan oleh individu dengan masalah berat badan atau sedang dalam program diet.
Penderita penyakit ginjal dan hipertensi juga perlu berhati-hati karena kandungan kalium yang tinggi bisa mengganggu fungsi ginjal bila tidak terkontrol.
Kombinasi antara durian dan alkohol sangat tidak disarankan. Senyawa dalam durian dapat menghambat enzim yang memproses alkohol, sehingga bisa menyebabkan efek samping serius seperti mual, pusing, dan palpitasi.
Ibu hamil dan menyusui disarankan berkonsultasi dengan tenaga kesehatan sebelum mengonsumsi durian, terutama bila memiliki riwayat tekanan darah tinggi atau diabetes gestasional.
Durian memang menawarkan berbagai khasiat kesehatan mulai dari energi tambahan, perlindungan jantung, hingga peningkatan kekebalan tubuh. Namun, konsumsinya harus dalam jumlah yang wajar dan disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing individu.
Mereka yang memiliki penyakit kronis sebaiknya tidak menjadikan durian sebagai makanan utama, tetapi hanya sebagai makanan selingan dengan porsi terbatas. Menggabungkan durian dengan diet seimbang serta olahraga teratur akan memberikan hasil yang lebih baik bagi tubuh.
Kandungan nutrisinya memang menarik, namun informasi yang beredar juga perlu disaring secara bijak. Pastikan untuk mendapatkan pengetahuan dari sumber terpercaya dan jika perlu, konsultasi ke dokter.
Tidak semua orang cocok mengonsumsi durian. Jika setelah mengonsumsinya timbul efek samping, maka sebaiknya hentikan dan periksa ke ahli kesehatan.
Dengan pemahaman yang tepat, durian bisa menjadi bagian dari pola makan sehat, bukan sekadar makanan musiman yang dikonsumsi secara berlebihan.(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v



























