Ottawa EKOIN.CO – Amerika Serikat menyatakan akan mengalami kesulitan dalam melakukan negosiasi tarif dengan negara-negara yang mengakui kedaulatan Palestina, termasuk Kanada. Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Presiden AS, Donald Trump, yang menegaskan bahwa dukungan Kanada terhadap Palestina menjadi hambatan dalam mencapai kesepakatan dagang.
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
Trump menyampaikan komentarnya melalui platform Truth Social pada Jumat, 1 Agustus 2025. Ia menilai keputusan Kanada yang mendukung kenegaraan Palestina akan memperumit pembahasan mengenai kerja sama ekonomi, termasuk negosiasi perjanjian dagang antara kedua negara.
“Kanada baru saja mengumumkan bahwa mereka mendukung kenegaraan Palestina. Hal itu akan membuat sangat sulit bagi kami untuk membuat kesepakatan dagang dengan mereka,” tulis Trump seperti dilansir dari Truth Social.
Kanada akui Palestina, Trump ancam tarif tinggi
Presiden Trump juga menyatakan rencana pengenaan tarif sebesar 35 persen terhadap seluruh produk dari Kanada yang tidak termasuk dalam perjanjian United States-Mexico-Canada Agreement (USMCA). Langkah ini disebut sebagai respons langsung terhadap kebijakan Kanada dalam mendukung Palestina.
Menurut Trump, dukungan terhadap Palestina oleh Kanada dianggap bertentangan dengan kebijakan luar negeri AS dan menjadi penghalang utama dalam hubungan ekonomi bilateral. Pengenaan tarif tersebut dinilai sebagai tekanan ekonomi terhadap Kanada agar meninjau kembali keputusannya.
Sebelumnya, Perdana Menteri Kanada, Mark Carney, menyatakan bahwa negaranya akan mengikuti langkah beberapa negara yang mengakui kedaulatan Palestina. Ia menyebut krisis kemanusiaan di Gaza sebagai alasan utama di balik keputusan tersebut.
“Kanada mengecam kenyataan bahwa pemerintahan mereka telah membiarkan bencana kemanusiaan terjadi di Gaza,” ujar Carney dalam pernyataannya yang dikutip oleh sejumlah media internasional.
Dunia semakin kritis terhadap Israel
Langkah Kanada tersebut memperkuat tren pergeseran sikap global terhadap Israel, terutama terkait krisis kemanusiaan di wilayah Gaza. Negara-negara di berbagai kawasan mulai mempertimbangkan untuk mengakui kenegaraan Palestina sebagai bagian dari tekanan diplomatik terhadap Israel.
Kanada menjadi negara terbaru yang secara terbuka mendukung kemerdekaan Palestina. Dukungan ini dinilai oleh berbagai pihak sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina yang terdampak konflik berkepanjangan di wilayah Gaza.
Pernyataan Carney dinilai sebagai sinyal kuat bahwa Kanada tidak akan tinggal diam terhadap penderitaan rakyat Palestina. Langkah ini sekaligus menjadi tantangan diplomatik bagi hubungan Kanada dengan mitra dagang utamanya, yakni Amerika Serikat.
Sementara itu, AS melalui pemerintahan Trump mengambil sikap keras terhadap negara-negara yang mendukung Palestina. Ancaman tarif yang dijatuhkan kepada Kanada mencerminkan kebijakan luar negeri Trump yang mengedepankan tekanan ekonomi sebagai alat diplomasi.
Dalam beberapa tahun terakhir, AS memang dikenal sering menggunakan tarif sebagai instrumen dalam bernegosiasi dengan mitra dagang. Penerapan tarif terhadap Kanada kali ini dinilai sebagai bagian dari strategi tersebut.
Krisis kemanusiaan di Gaza menjadi isu global yang mendorong banyak negara untuk mengambil sikap. Kanada menyusul beberapa negara Eropa yang lebih dulu mengakui kenegaraan Palestina sebagai bentuk tekanan terhadap Israel.
Kebijakan Kanada ini juga memicu perdebatan di tingkat domestik, terutama di kalangan pelaku usaha dan perdagangan yang khawatir akan dampak tarif dari AS. Beberapa asosiasi bisnis Kanada menyerukan pemerintah untuk mengantisipasi potensi kerugian ekonomi.
Trump belum menyebutkan waktu pasti kapan tarif akan diberlakukan, namun ia menegaskan bahwa kebijakan itu akan diterapkan jika Kanada tidak mengubah posisinya. Sinyal ini membuat hubungan diplomatik kedua negara berada dalam ketegangan baru.
Kementerian Luar Negeri Kanada belum mengeluarkan tanggapan resmi atas pernyataan Trump. Namun, sejumlah pejabat tinggi di Kanada menyebut bahwa keputusan mendukung Palestina adalah bentuk komitmen terhadap hak asasi manusia.
Analis politik menyebut bahwa ancaman tarif oleh Trump berpotensi memicu sengketa dagang baru antara AS dan Kanada, di tengah meningkatnya dinamika politik global akibat konflik di Timur Tengah.
Sementara itu, dukungan internasional terhadap Palestina terus menguat, terutama setelah banyak laporan mengenai krisis kemanusiaan di Gaza menjadi perhatian dunia. Kanada tampaknya tidak akan mundur dari keputusannya, meskipun dihadapkan pada tekanan ekonomi.
Langkah Kanada juga dinilai akan memengaruhi posisi negara-negara lain, termasuk di Eropa dan Asia, dalam menentukan sikap mereka terhadap Palestina dan Israel.
Pemerintah AS di bawah Trump menegaskan bahwa setiap negara yang mengakui Palestina akan menghadapi konsekuensi dalam hubungan bilateral, termasuk dari sisi ekonomi dan perdagangan.
dari perkembangan ini menunjukkan bahwa isu Palestina kembali menjadi faktor penentu dalam hubungan internasional, khususnya antara AS dan sekutu-sekutunya. Kanada kini berada dalam posisi sulit antara mempertahankan prinsip kemanusiaan atau menghindari kerugian ekonomi.
Keputusan Kanada memberikan pesan bahwa kemanusiaan menjadi dasar dalam menentukan kebijakan luar negeri, meskipun harus berhadapan dengan risiko diplomatik dan ekonomi.
Masyarakat internasional kini menyoroti bagaimana langkah AS akan berlanjut, dan apakah negara-negara lain akan tetap mendukung Palestina meskipun menghadapi tekanan dari Washington.
Isu ini juga memperkuat diskusi global mengenai penggunaan sanksi ekonomi dalam hubungan diplomatik, serta bagaimana negara-negara dapat mempertahankan kedaulatan kebijakan mereka di tengah tekanan kekuatan besar.
yang dapat diberikan adalah pentingnya dialog diplomatik antara AS dan Kanada untuk menghindari ketegangan lebih lanjut. Komunikasi terbuka diharapkan dapat menjembatani perbedaan pandangan kedua negara.
Kanada juga perlu memperkuat aliansi internasionalnya dalam mendukung Palestina agar tidak sendirian menghadapi tekanan dari AS. Koalisi global dapat memperkuat posisi Kanada secara diplomatik.
Sektor perdagangan Kanada disarankan bersiap menghadapi kemungkinan gangguan ekspor ke AS, termasuk mencari pasar alternatif yang lebih stabil secara politik.
Pemerintah AS pun disarankan mempertimbangkan dampak jangka panjang dari kebijakan tarif terhadap mitra dagang utamanya, demi menjaga stabilitas ekonomi kawasan.
Akhirnya, komunitas internasional didorong untuk memperkuat kerja sama multilateral dalam menyelesaikan konflik di Timur Tengah agar ketegangan global tidak berlanjut dalam bentuk konflik ekonomi. (*)



























