Jakarta, EKOIN.CO – Psikolog sosial Sara Nasserzadeh dalam buku terbarunya, Love by Design, mengingatkan pentingnya mengenali tanda-tanda kurangnya rasa hormat atau “red flag” dalam sebuah hubungan romantis. Menurutnya, unsur seperti kasih sayang, kepercayaan, visi bersama, dan terutama rasa hormat, merupakan fondasi utama bagi hubungan yang sehat dan berkelanjutan.
Dikutip dari CNBC Make It, Nasserzadeh menjelaskan bahwa kurangnya rasa hormat dapat merusak harga diri dan kepercayaan diri seseorang dalam jangka panjang. “Rasa hormat merupakan unsur utama dan merupakan hal yang mendasar. Hal ini membantu membangun dasar bagaimana setiap pasangan berperilaku,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia memaparkan berbagai bentuk ketidakhormatan yang sering diabaikan. Contohnya, dalam situasi sehari-hari seperti salah satu pasangan langsung menyantap makanan tanpa menunggu pesanan pasangannya datang, atau tidak berjalan berdampingan.
Selain itu, ketidakhormatan dapat muncul dalam bentuk yang lebih serius. “Pasangan yang tidak menghormati akan berhenti melihat prioritasmu. Apa yang penting bagimu belum tentu penting baginya,” jelas Nasserzadeh. Perilaku ini termasuk mengingkari komitmen yang telah dibuat, seperti tidak hadir dalam acara yang sudah disepakati.
Bahkan, ketidakhormatan dapat menyasar identitas diri. Seorang pasangan mungkin merendahkan kelas sosial, latar belakang, atau hal-hal yang membentuk jati diri pasangannya. “Semua perilaku ini menunjukkan kurangnya mengenali, mengakui, atau peduli pada salah satu sisi dari pasangan,” sebutnya.
Apabila menemui tanda-tanda tersebut, Nasserzadeh menyarankan untuk segera berbicara secara terbuka dengan pasangan. Jika hubungan tidak lagi memberikan rasa dipahami dan dihargai, maka individu perlu mempertimbangkan kelayakan hubungan tersebut. “Pada akhirnya, kita menjalin hubungan untuk dilihat,” pungkasnya.