Jakarta, EKOIN.CO – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) resmi meluncurkan Islamic Endowment Fund by BSI sebagai bagian dari upaya membangun ekosistem wakaf uang produktif. Acara ini digelar dalam rangkaian BSI International Expo 2025, di Jakarta, Selasa, 2 Juli 2025.
Peluncuran tersebut ditandai dengan seremoni simbolis dan penandatanganan kerja sama strategis dengan tiga mitra. Ketiganya adalah Yayasan Amanah Utama Tazkia, Yayasan Masjid Darussalam Kota Wisata, dan Yayasan Masjid Raya Bintaro Jaya.
Direktur Finance and Strategy BSI, Ade Cahyo Nugroho, menjelaskan bahwa program ini bertujuan membentuk kolaborasi lintas institusi keumatan guna menciptakan dampak sosial yang berkelanjutan.
“Hari ini kita melakukan kick off program Islamic Endowment Fund by BSI. Ini merupakan upaya kami untuk mendorong lembaga dan institusi keumatan membentuk dana abadi yang dikelola secara produktif,” ungkapnya.
Menurut Cahyo, gerakan ini diharapkan menjadi kekuatan besar jika dijalankan bersama-sama oleh BSI dan seluruh ekosistem Islam di Indonesia.
Hadir sebagai Sahabat Sosial dan Spiritual
Cahyo menyampaikan bahwa BSI tidak hanya hadir sebagai penyedia solusi keuangan, tetapi juga menyentuh aspek sosial dan spiritual umat Islam.
“Kalau urusan finansial, pastilah bisa. Tapi di luar itu, kami ingin hadir sebagai Sahabat Finansial, Sosial, dan Spiritual. Hari ini kita berkumpul untuk berbicara mengenai spiritual dan sosial,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa BSI ingin menghadirkan pembeda dari bank konvensional melalui pendekatan berbasis nilai dan penguatan ekosistem Islam yang menyeluruh.
Lebih lanjut, Cahyo menyoroti potensi besar dari wakaf uang di Indonesia yang menurutnya masih belum tergarap optimal.
“Masyarakat Indonesia dikenal paling dermawan di dunia. Tapi dana sosial yang terkumpul belum sebanding dengan potensinya. Inilah yang ingin kami ubah melalui pendekatan wakaf yang lebih kuat dan modern,” katanya.
Dana dari program ini nantinya akan dikelola secara profesional dan transparan, serta diinvestasikan melalui skema syariah untuk mendukung pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi, dan UMKM.
Kolaborasi Masjid dan Ekonomi Umat
Dalam momen yang sama, dilakukan pula penandatanganan MoU antara BSI dan Yayasan Masjid Raya Bintaro Jaya. Kolaborasi ini bertujuan memperkuat peran masjid dalam perekonomian umat.
“Selama ini masjid hanya dikelola administratif. Sekarang saatnya masjid menjadi pusat kekuatan ekonomi umat,” terang Cahyo.
BSI ingin menjadikan masjid lebih dari sekadar tempat ibadah. Perannya diharapkan berkembang sebagai pusat peradaban dan pemberdayaan umat melalui kolaborasi strategis.
Saat ini, BSI telah bermitra dengan sekitar 60.000 masjid di seluruh Indonesia. Ke depan, kolaborasi ini akan diperluas guna merespons potensi yang masih sangat besar.
“Kami ingin tumbuh bersama. Masjid bukan hanya tempat ibadah, tapi pusat episentrum kemajuan peradaban Islam,” tambahnya.
Digitalisasi dan Inovasi Wakaf
Sebagai bentuk kemudahan bagi masyarakat, BSI juga memperkenalkan layanan digital untuk memudahkan wakaf dan sedekah melalui platform superapps BYOND.
Inovasi tersebut mencakup integrasi QRIS, sedekah digital, serta wakaf uang yang bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja dengan aman.
Cahyo menyampaikan bahwa melalui program ini, BSI ingin menjadikan wakaf sebagai instrumen strategis dalam membangun sistem sosial yang lebih adil dan berkelanjutan.
“Islamic Endowment Fund by BSI akan memperkuat posisi bank syariah sebagai motor utama pemberdayaan umat,” tutupnya.
BSI berkomitmen terus memperkuat sinergi antara institusi keagamaan dan keuangan syariah demi menciptakan ekosistem sosial yang kokoh dan progresif.
Peluncuran Islamic Endowment Fund by BSI merupakan langkah penting dalam membentuk ekosistem wakaf uang yang produktif dan berkelanjutan. Dengan menggandeng mitra strategis dari kalangan yayasan dan masjid, BSI menegaskan komitmennya dalam memperluas dampak sosial keumatan melalui pengelolaan dana secara profesional dan transparan.
Program ini tidak hanya menjadi sarana penghimpunan dana sosial, namun juga memfungsikan masjid sebagai pusat ekonomi dan pemberdayaan. Digitalisasi melalui aplikasi BYOND dan QRIS menjadi terobosan dalam menghadirkan layanan yang mudah diakses oleh masyarakat luas. Hal ini menjadikan BSI sebagai pionir dalam pengelolaan wakaf modern di Indonesia.
Melalui kolaborasi lintas sektor, BSI membuka jalan bagi terbentuknya sistem keuangan syariah yang inklusif dan adil. Inisiatif ini berpeluang besar menciptakan keberkahan yang nyata bagi umat, sekaligus memperkuat kedudukan bank syariah dalam pembangunan nasional secara spiritual dan sosial.(*)



























