Jakarta EKOIN.CO – Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menegaskan penguatan keselamatan transportasi menjadi prioritas utama dalam Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-K/L) Tahun 2026 dengan pagu anggaran Rp28,48 triliun. Fokus ini akan diterapkan di seluruh moda transportasi untuk memastikan perjalanan aman, nyaman, dan berkelanjutan bagi masyarakat.
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menegaskan komitmen tersebut usai Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI pada Senin (15/9). Ia menyatakan, penguatan aspek keselamatan dan peningkatan layanan perintis di berbagai wilayah menjadi fokus utama pemanfaatan anggaran Kemenhub.
Pagu kebutuhan Kemenhub sebenarnya mencapai Rp48,88 triliun, namun pagu yang disetujui sebesar Rp28,48 triliun. Sebagian besar anggaran, 72,29 persen atau Rp20,59 triliun, akan dialokasikan untuk belanja non-operasional, menandakan fokus pada investasi jangka panjang.
Alokasi program terbesar, yakni 59,24 persen atau Rp16,87 triliun, ditujukan untuk infrastruktur konektivitas. Pendanaan utama bersumber dari Rupiah Murni, yakni 69,16 persen atau Rp19,7 triliun dari total anggaran.
Menhub Dudy menekankan bahwa setiap unit kerja Eselon I telah menyusun rencana kegiatan spesifik yang selaras dengan prioritas penguatan keselamatan dan layanan perintis di seluruh Indonesia. Pemanfaatan anggaran ini diharapkan mendukung terciptanya sistem transportasi nasional yang lebih baik dan terintegrasi.
Fokus Keselamatan di Setiap Moda Transportasi
Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Darat akan memprioritaskan keselamatan lalu lintas sekaligus menjaga konektivitas melalui subsidi angkutan jalan perintis, layanan perkotaan buy the service (BTS), serta pembangunan dan rehabilitasi terminal dan pelabuhan penyeberangan.
Sementara itu, Ditjen Perhubungan Laut berencana meningkatkan keselamatan melalui pemeliharaan navigasi pelayaran, fasilitas telekomunikasi, dan kapal patroli. Layanan keperintisan laut termasuk subsidi angkutan barang, penyeberangan perintis, pembangunan fasilitas pelabuhan di wilayah tertinggal, terdepan, terluar, dan perbatasan (3TP), serta pelabuhan untuk mendukung Asta Cita dan swasembada pangan.
Untuk Ditjen Perhubungan Udara, fokus utama adalah keselamatan penerbangan melalui rampcheck, inspeksi penerbangan, serta pemenuhan standar keamanan bandara. Layanan perintis penumpang dan kargo tetap berjalan, termasuk dukungan untuk Ibu Kota Nusantara (IKN) dan bandara di wilayah terpencil.
Ditjen Perkeretaapian juga memprioritaskan keselamatan perjalanan kereta api, penyelenggaraan kereta api perintis, dan program angkutan motor gratis. Semua langkah ini bertujuan memberikan perjalanan aman dan nyaman bagi pengguna jasa kereta api.
Harapan DPR RI dan Komitmen Kemenhub
Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, menyatakan persetujuan terhadap pagu anggaran Kemenhub. Ia berharap pelayanan optimal kepada masyarakat tetap dapat dicapai meski anggaran terbatas. “Memang kita memahami anggaran di Kementerian Perhubungan ini masih kekurangan,” kata Lasarus.
Menhub Dudy Purwagandhi menegaskan komitmen untuk mengemban amanah dengan baik. “Semoga kami dapat mengemban amanah ini dengan baik, demi terciptanya sistem transportasi yang aman, nyaman, dan berkelanjutan,” tuturnya.
Komitmen ini menegaskan tanggung jawab besar Kemenhub untuk menghadirkan sistem transportasi yang efisien, aman, dan berorientasi pada keselamatan serta keberlanjutan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Penerapan anggaran yang strategis diharapkan mendorong percepatan pembangunan infrastruktur transportasi, khususnya di daerah perbatasan dan terpencil. Keselamatan menjadi tolok ukur utama keberhasilan program ini.
Penguatan keselamatan transportasi di semua moda juga mendukung terciptanya konektivitas nasional yang merata dan berkualitas. Langkah ini sejalan dengan visi pemerintah untuk membangun Indonesia yang lebih aman dan terhubung.
Pemantauan dan evaluasi berkelanjutan akan dilakukan untuk memastikan setiap program berjalan sesuai target dan berdampak nyata bagi masyarakat. Fokus keselamatan tidak hanya menyasar moda transportasi utama, tetapi juga layanan perintis yang menjangkau daerah tertinggal.
Kemenhub juga berencana meningkatkan kolaborasi dengan pihak terkait untuk memperkuat keamanan, termasuk koordinasi lintas sektoral dengan pemerintah daerah dan operator transportasi. Langkah ini diyakini akan memperkuat integritas sistem transportasi nasional.
Peningkatan layanan transportasi perintis menjadi prioritas, karena menyasar wilayah-wilayah yang sebelumnya minim akses. Dengan begitu, masyarakat di seluruh pelosok negeri dapat menikmati transportasi yang aman dan terjangkau.
Penguatan keselamatan transportasi di 2026 juga menjadi fondasi bagi pembangunan berkelanjutan. Dengan penerapan standar keselamatan tinggi, risiko kecelakaan dapat diminimalisir, sekaligus meningkatkan kepercayaan publik terhadap transportasi umum.
Kemenhub menegaskan, seluruh rencana kegiatan akan diawasi ketat, termasuk alokasi anggaran untuk setiap unit kerja. Ini untuk memastikan setiap rupiah dapat digunakan secara optimal bagi keselamatan dan kenyamanan masyarakat.
Masyarakat diharapkan merasakan langsung manfaat dari penguatan keselamatan transportasi, baik di darat, laut, udara, maupun kereta api. Investasi ini sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi melalui konektivitas yang lebih baik.
Dengan langkah-langkah ini, Kemenhub berupaya menjadikan keselamatan sebagai prioritas utama dalam setiap kebijakan dan pembangunan infrastruktur transportasi.
(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v