Mataram,EKOIN.CO- Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan bahwa Indonesia harus tampil sebagai corong dalam pengembangan ekonomi syariah dunia. Hal ini disampaikannya saat peluncuran Indonesia Ekonomi Syariah (IES) Forum & Expo 2025 yang akan digelar di Islamic Center, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada 24–26 Oktober mendatang.
Gabung WA Channel EKOIN
“Dunia internasional kini demam ekonomi syariah. Indonesia, sebagai negara Muslim terbesar, harus mampu menjadi corong dan pilot project pembangunan ekonomi syariah. Semakin kuat umat, semakin kuat bangsa ini,” ujar Nasaruddin.
IES Forum & Expo 2025 disebut menjadi wadah strategis untuk menggerakkan potensi besar ekonomi syariah di Indonesia. Ajang ini dirancang untuk mempertemukan berbagai pemangku kepentingan lintas sektor.
Ekonomi Syariah dan Peran Pesantren
Nasaruddin menekankan lima aspek utama dalam penguatan ekonomi syariah, mulai dari pemberdayaan ekonomi pesantren, sertifikasi halal, wisata ramah Muslim, hingga inovasi pembiayaan syariah.
Menurutnya, pesantren memiliki posisi sentral karena Indonesia memiliki lebih dari 42 ribu pesantren dengan sekitar 72 juta pemangku kepentingan.
“Pesantren bukan sekadar pusat pendidikan agama, tetapi juga motor penggerak ekonomi umat,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya kesadaran halal dalam kehidupan sehari-hari. “Jangan memasukkan ke dalam tenggorokan sesuatu yang tidak halal,” ucap Nasaruddin.
Sertifikasi halal, khususnya untuk produk UMKM dan sektor kuliner, dinilai harus terus diperluas agar mampu bersaing di pasar global.
Potensi Halal dan Wisata Ramah Muslim
Selain pesantren, Menag juga menyoroti potensi besar sektor wisata ramah Muslim. Konsep ramah anak, perempuan, difabel, dan orang tua yang sudah diterapkan di masjid akan diperluas ke destinasi wisata.
Dengan langkah tersebut, diharapkan pariwisata halal Indonesia dapat semakin mendunia dan menjadi daya tarik utama bagi wisatawan mancanegara.
Nasaruddin juga menekankan perlunya memaksimalkan instrumen syariah selain zakat, seperti infaq, sedekah, wakaf, fidyah, serta ekonomi kurban dan aqiqah.
Menurutnya, penguatan ekosistem ekonomi syariah hanya bisa berhasil bila melibatkan kolaborasi erat antara pemerintah, akademisi, pesantren, lembaga keuangan, dan sektor swasta.
IES Forum & Expo 2025 di Mataram diharapkan mampu menghadirkan terobosan sekaligus menjadi etalase internasional bagi peran Indonesia sebagai pemimpin dalam pengembangan ekonomi syariah dunia.
(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v