Jakarta, EKOIN.CO – Pemerintah Indonesia menegaskan komitmennya membangun SDM unggul melalui program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) dalam forum internasional High-Level Political Forum (HLPF) 2025 di Markas Besar PBB, New York, Rabu (23/7) waktu setempat.
Side event bertajuk “Feeding the Future: Leveraging Multisectoral Efforts for Productive Human Capital and Engaging Women’s Participation” itu menjadi ajang strategis berbagi praktik baik antarnegara dalam memperkuat ketahanan gizi.
Acara digelar di Conference Room 9, UNHQ New York, dengan kolaborasi Pemerintah Indonesia bersama Qatar, Finlandia, Bulgaria, dan Jepang serta didukung UNICEF dan Asian Development Bank (ADB).
Forum ini turut menghadirkan pembicara dari lembaga internasional seperti UNICEF, Plan International, dan World Food Programme (WFP) serta perwakilan pemerintah dari Bulgaria, Finlandia, Qatar, dan Italia.
Program MBG dipaparkan sebagai inisiatif nasional yang menyasar siswa sekolah, santri, ibu hamil dan menyusui, serta balita, sebagai investasi pembangunan manusia jangka panjang.
Komitmen Multisektor Bangun Generasi Sehat
Wakil Menteri PPN/Wakil Kepala Bappenas, Febrian Alphyanto Ruddyard menegaskan MBG tak hanya soal pangan, melainkan menyentuh berbagai aspek pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat.
“Program ini bukan hanya soal makanan, tetapi mencakup isu gizi, kesehatan, pendidikan, pemberdayaan perempuan, ketahanan pangan, hingga pengurangan kemiskinan,” ujar Wamen Febrian.
Ia menyebut Bappenas memainkan peran kunci dalam merancang kebijakan, perencanaan anggaran, serta pemantauan dan evaluasi program secara lintas kementerian dan lembaga.
Dalam paparannya, Febrian menyampaikan pentingnya pendekatan multisektor, termasuk pelibatan sektor pertanian, pengelolaan limbah, infrastruktur dasar, hingga sistem data terpadu.
Kolaborasi ini diyakini dapat mempercepat pencapaian visi Indonesia Emas 2045 dan SDGs 2030 melalui pembangunan manusia yang holistik dan berkelanjutan.
Sinergi Global Hadapi Tantangan Gizi
Forum ini juga menjadi momentum strategis menuju Konferensi Kedua Global Summit of the School Meals Coalition yang akan digelar di Fortaleza, Brasil, pada September 2025.
Pemerintah Indonesia menaruh harapan besar agar diskusi ini menghasilkan strategi dan aksi nyata dalam memperkuat ketahanan pangan di level global.
Menurut Wamen Febrian, MBG merupakan strategi nasional untuk membangun generasi sehat dan produktif serta memperkuat daya saing bangsa di masa mendatang.
Sekretaris Utama Badan Gizi Nasional (BGN), Brigjen (Purn) Sarwono, juga menekankan pentingnya kolaborasi internasional dalam menyukseskan program-program bergizi yang inklusif dan berkelanjutan.
Kehadiran negara-negara sahabat dalam forum ini diharapkan membuka peluang kemitraan dan pertukaran pengetahuan dalam pengelolaan program makan bergizi gratis.
Fokus pada Pemberdayaan Perempuan
Forum ini juga menyoroti pentingnya pelibatan perempuan dalam setiap rantai program MBG, mulai dari produksi pangan hingga distribusi ke komunitas.
Kathleen Sherwin dari Plan International menekankan, “Ketika perempuan dilibatkan dalam desain dan pelaksanaan program makanan, hasilnya lebih berkelanjutan dan inklusif.”
Pelibatan aktif perempuan dinilai berkontribusi pada penguatan ketahanan keluarga dan komunitas, serta mendorong pembangunan ekonomi lokal secara langsung.
Dukungan dari UNICEF dan ADB juga menguatkan bahwa MBG merupakan program strategis yang perlu dijalankan melalui mekanisme pembiayaan dan monitoring yang kuat.
Indonesia disebut sebagai salah satu negara yang konsisten mendorong inisiatif kebijakan berbasis bukti dalam pembangunan SDM dan ketahanan pangan nasional.
Forum internasional ini menegaskan bahwa program makan bergizi gratis bukan sekadar intervensi gizi, melainkan fondasi penting dalam pembangunan manusia Indonesia ke depan. Keterlibatan berbagai sektor menandakan bahwa isu ini menjadi perhatian lintas bidang.
Melalui dukungan pemerintah, mitra pembangunan, dan negara sahabat, program MBG diharapkan berkembang menjadi model global dalam mendorong pertumbuhan SDM dan pengurangan kemiskinan struktural. Pendekatan komprehensif menjadi kunci utamanya.
Pemerintah Indonesia mengajak seluruh pemangku kepentingan, baik nasional maupun internasional, untuk bersinergi dalam mendukung kesuksesan MBG sebagai bagian dari upaya nyata mewujudkan generasi sehat, cerdas, dan mandiri menuju Indonesia Emas 2045.(*)