NEW DELHI, EKOIN.CO – India memutuskan membeli lebih dari 2 juta barel minyak dari Nigeria untuk menggantikan suplai minyak dari Rusia. Langkah diversifikasi pasokan minyak ini diumumkan pada Senin (11/8/2025) oleh perusahaan minyak milik negara, Indian Oil Corporation (IOC), setelah mendapat tekanan dari Amerika Serikat (AS) terkait impor energi dari Moskow.
[Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v]
India Diversifikasi Pasokan Minyak
Keputusan membeli minyak dari Nigeria menjadi bagian dari strategi India untuk mengurangi ketergantungan pada Rusia, yang selama ini menjadi pemasok terbesar. Hingga saat ini, sekitar 38 persen pasokan minyak India berasal dari Rusia, setara dengan 1,8 juta barel minyak mentah per hari.
AS sebelumnya mengkritik keras langkah India membeli minyak Rusia, menyebutnya sebagai bentuk dukungan tidak langsung terhadap perang di Ukraina. Kondisi ini memperburuk hubungan bilateral, terutama setelah Washington memberlakukan tarif 50 persen untuk barang impor dari India.
Selain Nigeria, India mulai melirik pasar energi di Afrika dan Amerika Latin. Beberapa negara di wilayah tersebut dinilai memiliki potensi besar untuk memasok minyak mentah dan mineral penting bagi industri India.
IOC menyatakan pembelian minyak Nigeria ini akan menjadi transaksi berkelanjutan jika hasilnya memenuhi standar pasokan nasional. “Kami mengutamakan keamanan energi negara. Diversifikasi adalah langkah strategis yang akan terus kami kembangkan,” ujar perwakilan IOC.
Ketegangan Perdagangan dan Strategi Energi
Ketegangan perdagangan antara AS dan India kian memanas sejak awal 2025, dipicu kebijakan tarif baru yang dinilai merugikan eksportir India. Meski demikian, pemerintah India berupaya mempertahankan hubungan dagang sambil mengamankan suplai energi yang stabil.
Nigeria, sebagai salah satu produsen minyak terbesar di Afrika, menawarkan kontrak pasokan dengan harga kompetitif. Sumber di Kementerian Energi India menyebut pembelian ini juga didorong oleh pertimbangan keamanan jalur distribusi yang relatif stabil dibandingkan rute dari Rusia.
Pemerintah India menegaskan bahwa langkah ini tidak berarti memutus hubungan dagang energi dengan Rusia secara total. Namun, proporsi impor akan disesuaikan untuk meminimalkan risiko geopolitik.
Selain minyak, India juga mulai menjalin kerja sama dengan negara-negara Amerika Latin dan Afrika yang memiliki cadangan mineral langka seperti litium dan kobalt. Upaya ini dilakukan untuk mengurangi ketergantungan pada impor mineral dari China.
Pengamat energi menilai strategi ini sebagai bagian dari pergeseran besar dalam kebijakan luar negeri India, yang berupaya menjaga keseimbangan antara kepentingan ekonomi dan tekanan geopolitik. “India sedang mencoba menapaki jalur yang sulit, mempertahankan hubungannya dengan berbagai kekuatan besar sambil melindungi keamanan energi domestik,” kata seorang analis.
Transaksi minyak dari Nigeria diharapkan mulai terealisasi pada kuartal terakhir 2025. IOC menyebut persiapan logistik dan infrastruktur pelabuhan akan segera dilakukan untuk memperlancar distribusi ke kilang-kilang utama di India.
Sementara itu, Rusia kemungkinan akan mengalihkan sebagian pasokannya ke pasar lain, termasuk Tiongkok, guna mengimbangi penurunan ekspor ke India.
India menganggap langkah diversifikasi ini sebagai investasi jangka panjang yang dapat mengamankan pasokan energi hingga puluhan tahun ke depan. Meski menghadapi tantangan diplomatik, pemerintah yakin kebijakan ini sejalan dengan kepentingan nasional.
Ekspor minyak Nigeria ke India juga diprediksi memberi dampak positif bagi perekonomian Nigeria, yang tengah berupaya memperluas pasar ekspornya.
India mengambil langkah strategis dengan membeli 2 juta barel minyak dari Nigeria sebagai pengganti sebagian pasokan dari Rusia. Kebijakan ini dilakukan untuk mengurangi risiko ketergantungan pada satu sumber energi, sekaligus merespons tekanan internasional.
Ke depan, India perlu memperkuat infrastruktur energi domestik dan terus mengembangkan sumber energi terbarukan untuk mengurangi kerentanan terhadap gejolak pasar minyak global.
(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v



























