• Latest
  • Trending
  • All
Harga Beras Naik dan Mahal Warga Gorontalo Beralih Jagung dan Umbi-umbian

Harga Beras Naik dan Mahal Warga Gorontalo Beralih Jagung dan Umbi-umbian

24 Juli 2025
Bung Ropan Rekomendasikan 4 Kandidat Pelatih Timnas yang Layak Gantikan Patrick Kluivert

Bung Ropan Rekomendasikan 4 Kandidat Pelatih Timnas yang Layak Gantikan Patrick Kluivert

23 Oktober 2025
Terungkap di Sidang Dakwaan Korupsi Pertamina, PT Adaro Milik Boy Thohir Terima Rp 168 Miliar

Bos PT Adaro Boy Thohir Berpeluang Diperiksa Kejagung dan Dihadirkan di Sidang Korupsi Pertamina

21 Oktober 2025
Presiden Prabowo Lantik Purbaya Yudhi Sadewa Sebagai Menteri Keuangan Gantikan Sri Mulyani

Satu Tahun Kabinet Prabowo-Gibran, Tiga Menteri ini Dinilai Berkinerja Terbaik

21 Oktober 2025
Presiden Prabowo Sebut Uang Negara Rp 13,2 Triliun Bisa untuk Perbaiki 8.000 Sekolah dan 600 Kampung Nelayan

Presiden Prabowo Sebut Uang Negara Rp 13,2 Triliun Bisa untuk Perbaiki 8.000 Sekolah dan 600 Kampung Nelayan

21 Oktober 2025
Tepat Satu Tahun Pemerintahan, Presiden Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp 13 Triliun 

Tepat Satu Tahun Pemerintahan, Presiden Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp 13 Triliun 

20 Oktober 2025
Presiden Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp 13 Triliun Korupsi CPO

Presiden Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp 13 Triliun Korupsi CPO

20 Oktober 2025
Menko PMK Dorong ASN Muda Jadi _”Champion”_ untuk Transformasi Digital di Birokrasi

Menko PMK Dorong ASN Muda Jadi _”Champion”_ untuk Transformasi Digital di Birokrasi

11 Oktober 2025
Isu Polusi Udara Kian Mendesak, Kemenko Infrastruktur Dorong Sinergi Lintas Pemerintah*

Isu Polusi Udara Kian Mendesak, Kemenko Infrastruktur Dorong Sinergi Lintas Pemerintah*

11 Oktober 2025
BSI Dorong Akselerasi Wakaf Produktif Lewat Inovasi Finansial

BSI Dorong Akselerasi Wakaf Produktif Lewat Inovasi Finansial

11 Oktober 2025
IMG 20251011 WA0057

11 Oktober 2025
Pemerintah Perkuat Kolaborasi Lintas Sektor untuk Wujudkan Ekosistem Pariwisata Nasional yang Tangguh, Berdaya Saing, dan Berkelanjutan

Pemerintah Perkuat Kolaborasi Lintas Sektor untuk Wujudkan Ekosistem Pariwisata Nasional yang Tangguh, Berdaya Saing, dan Berkelanjutan

11 Oktober 2025
Musik di Hulu: Konferensi Musik Indonesia 2025 Tekankan Pendidikan, Regenerasi, dan Maestro

Musik di Hulu: Konferensi Musik Indonesia 2025 Tekankan Pendidikan, Regenerasi, dan Maestro

11 Oktober 2025
Jumat, Oktober 24, 2025
  • Login
EKOIN.CO
  • HOME
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • HUKUM
    • POLITIK
    • CEK FAKTA
    • BERITA VIDEO
    • BERITA FOTO
  • ENTERTAINT
    • DESTINASI
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • EBOOK
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAH RAGA
    • TEKNOLOGI
No Result
View All Result
  • HOME
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • HUKUM
    • POLITIK
    • CEK FAKTA
    • BERITA VIDEO
    • BERITA FOTO
  • ENTERTAINT
    • DESTINASI
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • EBOOK
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAH RAGA
    • TEKNOLOGI
No Result
View All Result
EKOIN.CO
No Result
View All Result
  • HOME
  • EKOBIS
  • PERISTIWA
  • POLKUM
  • ENTERTAINT
  • RAGAM
Home EKOBIS

Harga Beras Naik dan Mahal Warga Gorontalo Beralih Jagung dan Umbi-umbian

Harga beras di Gorontalo naik tajam. Warga beralih ke beras jagung dan umbi.

by Akmal Solihannoer
24 Juli 2025, 13:19
in EKOBIS, EKONOMI
Reading Time: 4 mins read
238
A A
0
Harga Beras Naik dan Mahal Warga Gorontalo Beralih Jagung dan Umbi-umbian
477
SHARES
1.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Gorontalo EKOIN.CO – Kenaikan harga beras di wilayah Gorontalo membuat warga beralih ke bahan pangan alternatif seperti beras jagung dan umbi-umbian. Kondisi ini terjadi dalam beberapa pekan terakhir, dengan harga beras melonjak tajam di tingkat pasar. Warga setempat terpaksa mengurangi konsumsi beras dan memilih opsi pangan lain yang lebih terjangkau secara ekonomi.

Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v

RelatedPosts

BSI Dorong Akselerasi Wakaf Produktif Lewat Inovasi Finansial

Harga Emas Melesat, BSI Dorong Masyarakat Investasi Aman

Percepatan Kompensasi Listrik dan BBM Disepakati Pemerintah Senilai 55 Triliun

Mutia Badu, warga Batudaa, mengatakan bahwa dirinya terpaksa mengatur ulang pola konsumsi makanan harian demi menyesuaikan dengan kenaikan harga beras. Menurut Mutia, porsi beras kini dikurangi, dan ia lebih memilih bahan pangan lain seperti umbi-umbian dan beras jagung. “Contohnya itu beras akan kita ganti dengan umbi-umbian, beras jagung dan talas,” ujar Mutia kepada Tribun Gorontalo pada Rabu, 23 Juli 2025.

Ia menambahkan bahwa daya beli masyarakat semakin tertekan akibat inflasi bahan pokok, khususnya beras. Uang sebesar Rp100 ribu yang biasanya cukup untuk membeli kebutuhan pokok, kini hanya mampu membeli dua jenis bahan makanan saja. Hal ini menjadi beban tambahan bagi rumah tangga menengah ke bawah di Gorontalo.

Warga Berinovasi, Beras Dicampur dan Dihemat

Tiran Wabo’o, warga Desa Barakati, juga merasakan dampak signifikan dari lonjakan harga beras. Ia mengaku tetap berusaha mengonsumsi beras meski harganya tinggi, dengan menyiasati pembelian. Salah satu caranya adalah mencampur beras premium dengan beras murah yang kualitasnya di bawah. “Kalau yang bagus itu kan harga sekarang mahal sekali jadi untuk makanan saya campur dengan beras yang murah kualitas di bawah, biar hemat,” terangnya.

Menurut Tiran, kenaikan harga beras turut disebabkan oleh panen lokal yang belum optimal dan kualitas beras dari petani lokal yang belum bisa bersaing. “Sebelumnya itu per koli hanya Rp 650 ribu. Sekarang sudah naik jadi Rp 820 ribu. Menurut saya, ini karena panen di Kabupaten Gorontalo masih kurang, dan kualitas beras lokal juga masih di bawah,” tambahnya.

Kondisi ini menyebabkan ketergantungan warga terhadap beras dari luar daerah, yang secara harga jauh lebih mahal. Akibatnya, warga harus mencari alternatif agar kebutuhan harian tetap terpenuhi tanpa mengorbankan pengeluaran bulanan secara drastis.

Desakan Warga Terhadap Pemerintah

Eman (57), warga Kelurahan Dunggaluwa, Kecamatan Limboto, mengungkapkan harapannya agar pemerintah segera mengambil langkah. Menurutnya, lonjakan harga beras membuat masyarakat kelas ekonomi bawah mengalami tekanan besar. “Harga beras ini kasihan, sangat mencekik masyarakat ekonomi ke bawah. Harapannya dari pemerintah provinsi dan kabupaten bisa atasi masalah ini dengan cepat,” kata Eman.

Eman menduga, kenaikan harga beras disebabkan oleh kombinasi faktor, antara lain pengelolaan pertanian yang kurang maksimal dan kondisi cuaca yang tidak mendukung produktivitas pertanian. Ia meminta agar pemerintah melakukan operasi pasar murah untuk menstabilkan harga di tingkat konsumen.

Lebih lanjut, Eman mengatakan bahwa langkah konkret dari pemerintah sangat dibutuhkan sebelum harga bahan pokok lainnya ikut melonjak. Ia menekankan pentingnya kehadiran pemerintah dalam bentuk solusi nyata seperti subsidi pangan atau bantuan langsung. “Sebelum harga bahan pokok naik lebih jauh, pemerintah harus bergerak. Bisa dengan pasar murah atau solusi lain, supaya masyarakat tidak makin terbebani,” tutupnya.

Kenaikan harga beras ini menjadi perhatian banyak pihak, terutama karena Gorontalo termasuk daerah yang cukup bergantung pada suplai beras dari luar. Jika tidak segera ditangani, krisis pangan dikhawatirkan akan menyebar dan berdampak pada stabilitas sosial ekonomi masyarakat.

Situasi yang terjadi di Gorontalo mencerminkan kondisi rawan inflasi di sektor pangan. Ketahanan pangan lokal menjadi kunci untuk mengurangi ketergantungan terhadap pasokan dari luar daerah. Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur pertanian dan pemberdayaan petani lokal menjadi urgensi tersendiri.

Berbagai pihak kini menantikan intervensi dari pemerintah daerah maupun pusat dalam meredam kenaikan harga. Selain operasi pasar murah, upaya lainnya seperti distribusi beras dari cadangan nasional juga diharapkan bisa segera dilaksanakan.

Kenaikan harga beras di Gorontalo turut menjadi indikator atas belum pulihnya sektor pertanian secara nasional pasca musim tanam yang terganggu cuaca buruk. Pemerintah daerah diminta lebih aktif dalam mengawal distribusi dan harga pangan agar warga tidak terus-menerus terdampak.

Diperlukan juga regulasi tambahan untuk mengatur tata niaga beras agar tidak terjadi penimbunan yang memperparah situasi harga. Keberadaan pedagang besar dan distributor harus diawasi dengan ketat untuk menghindari praktik spekulasi harga di pasar.

Upaya diversifikasi pangan oleh masyarakat patut didukung pemerintah dengan edukasi dan bantuan teknis. Masyarakat perlu didorong untuk memanfaatkan sumber daya lokal seperti jagung dan talas yang dapat menggantikan beras sebagai makanan pokok sementara waktu.

Dalam jangka menengah, penguatan cadangan pangan lokal menjadi solusi strategis. Pemerintah daerah dapat mengembangkan lumbung pangan desa dan sistem distribusi pangan yang efisien, guna merespons kondisi darurat harga pangan.

dari fenomena ini menunjukkan bahwa ketahanan pangan masyarakat sangat rentan terhadap fluktuasi harga pasar. Kenaikan harga beras secara drastis menurunkan daya beli warga dan memaksa mereka untuk beralih ke bahan pangan lain. Tanpa respons cepat dan tepat, risiko ketimpangan ekonomi bisa semakin membesar.

Langkah awal yang bisa diambil pemerintah adalah mempercepat distribusi bantuan pangan dan menetapkan harga eceran tertinggi (HET) untuk mengontrol harga di pasaran. Selain itu, program pasar murah harus digelar secara berkala agar dapat menjangkau masyarakat luas.

Peran serta masyarakat dalam mengembangkan alternatif pangan lokal juga penting. Edukasi tentang diversifikasi pangan harus diperluas agar ketergantungan pada beras bisa dikurangi. Dengan demikian, krisis harga pangan dapat diminimalisir di masa mendatang.

Dukungan kepada petani lokal perlu diperkuat, baik dalam bentuk akses permodalan, bibit unggul, maupun teknologi pertanian. Ini akan meningkatkan produktivitas dan kualitas beras lokal agar bisa bersaing di pasar.

Akhirnya, sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha sangat penting dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan. Keberlanjutan pasokan pangan harus dijaga agar kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi dan kesejahteraan tetap terjaga. (*)

 

Post Views: 3
Tags: beras jagungberas mahalharga panganpasar murahumbi-umbianwarga Gorontalo
Share191Tweet119
Akmal Solihannoer

Akmal Solihannoer

Related Posts

BSI Dorong Akselerasi Wakaf Produktif Lewat Inovasi Finansial

BSI Dorong Akselerasi Wakaf Produktif Lewat Inovasi Finansial

by Agus DJ
11 Oktober 2025
0

Jakarta, EKOIN.CO - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) kembali menegaskan komitmen kuatnya dalam upaya membangun ekosistem Islam yang kokoh...

Harga Emas Melesat, BSI Dorong Masyarakat Investasi Aman

Harga Emas Melesat, BSI Dorong Masyarakat Investasi Aman

by Agus DJ
11 Oktober 2025
0

  Jakarta, EKOIN.CO - Tahun 2025 menjadi momen ketika emas seolah menjadi primadona investasi bagi masyarakat luas di Indonesia. Kenaikan...

Percepatan Kompensasi Listrik dan BBM  Disepakati Pemerintah Senilai 55 Triliun

Percepatan Kompensasi Listrik dan BBM Disepakati Pemerintah Senilai 55 Triliun

by Akmal Solihannoer
11 Oktober 2025
0

Jakarta,  EKOIN.CO — Pemerintah akhirnya memutuskan percepatan pencairan kompensasi BBM dan listrik yang selama ini menjadi polemik antara Kementerian Keuangan...

Purbaya katakan Utang Rp 9.138 Triliun Per Juni 2025 Masih Aman Karena PDB Hanya 39,86 %.

Purbaya katakan Utang Rp 9.138 Triliun Per Juni 2025 Masih Aman Karena PDB Hanya 39,86 %.

by Akmal Solihannoer
11 Oktober 2025
0

Jakarta, EKOIN.CO – Pemerintah memastikan utang pusat sebesar Rp 9.138,05 triliun per Juni 2025 masih dalam batas aman. Menteri Keuangan...

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Warga Isi BBM Subsidi Harus Tunjuk STNK

Warga Isi BBM Subsidi Harus Tunjuk STNK

21 September 2025
Muncul Masalah Baru Mobil Listrik Hyundai Setelah Di-recall

Muncul Masalah Baru Mobil Listrik Hyundai Setelah Di-recall

24 Maret 2025
“Sukses di Kampus dan Beyond: 10 Soft Skill yang Harus Dipersiapkan Sebelum Masuk Kuliah”

“Sukses di Kampus dan Beyond: 10 Soft Skill yang Harus Dipersiapkan Sebelum Masuk Kuliah”

24 Maret 2025
Adhel Laporkan Dedi Mulyadi ke Bareskrim Polisi

Adhel Laporkan Dedi Mulyadi ke Bareskrim Polisi

0
Penumpang Lompat ke Laut  KM Barcelona VA Rute Talaud–Manado Terbakar

Penumpang Lompat ke Laut KM Barcelona VA Rute Talaud–Manado Terbakar

0
Studi: Makanan Tradisional Tingkatkan Sistem Imun Jamur hingga Kelor Ampuh Cegah Penyakit Kronis

Studi: Makanan Tradisional Tingkatkan Sistem Imun Jamur hingga Kelor Ampuh Cegah Penyakit Kronis

0
Bung Ropan Rekomendasikan 4 Kandidat Pelatih Timnas yang Layak Gantikan Patrick Kluivert

Bung Ropan Rekomendasikan 4 Kandidat Pelatih Timnas yang Layak Gantikan Patrick Kluivert

23 Oktober 2025
Terungkap di Sidang Dakwaan Korupsi Pertamina, PT Adaro Milik Boy Thohir Terima Rp 168 Miliar

Bos PT Adaro Boy Thohir Berpeluang Diperiksa Kejagung dan Dihadirkan di Sidang Korupsi Pertamina

21 Oktober 2025
Presiden Prabowo Lantik Purbaya Yudhi Sadewa Sebagai Menteri Keuangan Gantikan Sri Mulyani

Satu Tahun Kabinet Prabowo-Gibran, Tiga Menteri ini Dinilai Berkinerja Terbaik

21 Oktober 2025
EKOIN.CO

Copyright © 2015 EKOIN.CO Created by : Ibnu Gozali

Navigate Site

  • REDAKSI
  • IKLAN
  • MEDIA CYBER
  • PETA SITUS
  • KEBIJAKAN PRIVASI
  • PERSYARATAN LAYANAN
  • KODE ETIK JURNALISTIK

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • HOME
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • PROPERTI
    • INDUSTRI
    • PERTANIAN
    • INFRASTRUKTUR
    • UMKM
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • BERITA FOTO
    • CEK FAKTA
  • ENTERTAINT
    • DESTINASI
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • SELEBRITI
    • TEKNOLOGI
    • OLAH RAGA
  • PERISTIWA
    • BREAKING NEWS
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
    • LINGKUNGAN
    • ENERGI
  • RAGAM
    • TIPS
    • PROFIL
    • HIKMAH
    • EDUKASI
    • OPINI
    • SOSIAL
    • EBOOK
    • SENI & BUDAYA

Copyright © 2015 EKOIN.CO Created by : Ibnu Gozali

Hubungi Kami