Semarang EKOIN.CO – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengambil langkah proaktif dengan menggratiskan biaya pengurusan SIM Ojol Jateng bagi puluhan pengemudi ojek online yang SIM-nya sudah tidak berlaku. Kebijakan ini diumumkan dalam Sarasehan Mitra Ojek Online dan Angkutan Sewa Khusus di GOR Jatidiri, Semarang, Jumat (12/9), dan langsung disambut dengan antusias.
Ikuti berita menarik lain lewat WA Channel EKOIN
Program tersebut ditujukan untuk meringankan beban para pengemudi sekaligus meningkatkan keselamatan berlalu lintas. Luthfi menegaskan bahwa pemerintah provinsi siap menanggung seluruh biaya perpanjangan agar para pengemudi dapat kembali bekerja dengan tenang.
Kebijakan Pro-Rakyat dan Keselamatan SIM Ojol Jateng
Dalam sambutannya, Luthfi menekankan bahwa kecelakaan lalu lintas masih menjadi penyumbang kematian terbesar di Jawa Tengah. Oleh karena itu, kepemilikan SIM yang aktif sangat penting untuk mendukung keselamatan pengemudi dan penumpang.
“Di sini yang SIM-nya mati angkat tangan, kumpulin. Saya yang bayar, pemerintah provinsi yang bayar. Langsung daftar ke belakang, itu ada ibu-ibu polwan,” ujar Luthfi di hadapan peserta sarasehan.
Kebijakan pembiayaan SIM Ojol Jateng ini diharapkan tidak hanya membantu secara ekonomi, tetapi juga menumbuhkan kesadaran hukum di kalangan pengemudi transportasi daring. Dengan SIM aktif, mereka dapat bekerja tanpa rasa khawatir melanggar aturan.
Para pengemudi ojol yang hadir langsung merespons positif. Banyak yang segera mendaftar untuk mengaktifkan kembali SIM mereka. Program ini dinilai sebagai langkah nyata pemerintah dalam mendukung pekerja sektor transportasi online.
Antusiasme Pengemudi Sambut SIM Ojol Jateng Gratis
Sejumlah pengemudi ojek online menyampaikan apresiasi atas kebijakan tersebut. Joko Purnomo, pengemudi dengan pengalaman tujuh tahun, mengaku sangat terbantu. “Alhamdulillah itu merupakan kebijakan dari Pemerintah Jateng. Semoga dengan ini kami driver ojol lebih semangat mencari orderan. Peran pemerintah sangat membantu untuk kelancaran kami bekerja, terutama dengan aktifnya SIM ini,” katanya.
Joko menuturkan bahwa SIM-nya sudah tidak berlaku selama setahun karena keterbatasan penghasilan. Ia hanya bisa mengalokasikan pendapatan untuk kebutuhan keluarga. Kesempatan ini membuatnya lega karena dapat kembali bekerja dengan tenang.
Pengemudi lain, Musafak, juga merasakan hal yang sama. SIM miliknya sudah mati sejak Juni 2024 dan belum diperpanjang karena ketiadaan biaya. “Alhamdulillah ada kesempatan perpanjangan SIM lagi, gratis. Tadinya kan nggak ada uang untuk perpanjangan SIM, mati sejak Juni 2024. Terima kasih sekali, sangat membantu kami,” ungkapnya.
Kebijakan ini menegaskan komitmen pemerintah provinsi untuk hadir secara nyata dalam membantu masyarakat, khususnya para pengemudi transportasi daring yang menjadi tulang punggung mobilitas warga.
Dengan adanya program gratis ini, SIM Ojol Jateng tidak hanya aktif kembali tetapi juga menjadi simbol perhatian pemerintah pada keselamatan dan kesejahteraan masyarakat pekerja lapangan. (*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v



























