Jakarta EKOIN.CO – Fenomena gerhana bulan total diprediksi akan berlangsung pada Minggu (7/9/2025) malam hingga Senin (8/9/2025) dini hari. Umat Islam diimbau untuk melaksanakan salat gerhana atau salat khusuf sebagai bentuk refleksi spiritual. Gabung WA Channel EKOIN di sini.
Gerhana Bulan dan Imbauan Salat Khusuf
Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengeluarkan maklumat resmi terkait gerhana bulan total tersebut. Dalam surat bernomor 01/MLM/I.1/E/2025, Muhammadiyah menyebutkan bahwa fenomena ini akan melintasi wilayah Indonesia pada Ahad Pahing hingga Senin Pon, bertepatan dengan 15-16 Rabiulawal 1447 Hijriah.
“Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengumumkan bahwa hari Ahad Pahing sampai dengan Senin Pon tanggal 15 sampai dengan 16 Rabiulawal 1447 H bertepatan dengan tanggal 7 sampai dengan 8 September 2025 M akan terjadi Gerhana Bulan Total yang melintasi wilayah Indonesia,” demikian isi maklumat, Sabtu (6/9).
Dalam maklumat itu, warga Muhammadiyah diajak melaksanakan salat khusuf, memperbanyak doa, zikir, dan sedekah. Salat khusuf dapat dilaksanakan sejak gerhana sebagian dimulai hingga berakhir atau ketika bulan terbenam.
Maklumat tersebut ditandatangani oleh Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Hamim Ilyas, bersama Sekretaris, M. Rofiq Muzakkir.
Imbauan Kemenag untuk Seluruh Umat Islam
Kementerian Agama (Kemenag) juga menyerukan hal serupa. Melalui laman resminya, Kemenag mengajak seluruh umat Islam di Indonesia untuk melaksanakan salat khusuf saat gerhana bulan total berlangsung.
Imbauan itu disampaikan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Dirjen Bimas Islam), Abu Rokhmad. Ia menegaskan bahwa fenomena langit ini dapat disaksikan dari seluruh wilayah Indonesia.
“Umat Islam dapat mengambil hikmah sekaligus memperkuat ukhuwah dengan melaksanakan ibadah berjemaah, khususnya Salat Khusuf di masjid atau musala terdekat,” kata Abu Rokhmad di Jakarta, Kamis (4/9).
Menurut data astronomi, fase gerhana bulan total akan dimulai dari gerhana sebagian, berlanjut hingga puncak totalitas, dan kembali berakhir dengan fase gerhana sebagian. Seluruh rangkaian bisa diamati di Indonesia sesuai waktu setempat.
Abu Rokhmad berharap momentum gerhana bulan menjadi ajang meningkatkan keimanan. “Gerhana bulan ini menjadi momentum memperbanyak zikir, istigfar, dan doa bersama untuk keamanan dan keselamatan bangsa,” pungkasnya.
Dengan dua imbauan tersebut, masyarakat Muslim diharapkan dapat menjadikan fenomena alam ini bukan hanya tontonan, tetapi juga sarana memperkuat spiritualitas. Salat khusuf menjadi simbol kebersamaan umat dalam menyambut tanda kebesaran Allah di langit.
(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v