Jakarta EKOIN.CO – Sektor ganda putra bulu tangkis Indonesia akan mengalami perombakan susunan pasangan pemain pada paruh kedua tahun 2025. Perubahan ini menyasar atlet yang berada dalam naungan pelatnas PBSI Cipayung, sebagai bagian dari strategi peningkatan performa di turnamen internasional.
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
Empat pasangan awal yang tercatat pada Januari 2025 terdiri dari Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin, Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan/Rahmat Hidayat, serta Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana. Namun, perubahan susunan tidak terhindarkan karena beberapa alasan, termasuk cedera dan urusan pribadi.
Kondisi mulai berubah sejak Juli lalu, ketika Fajar dipasangkan dengan Fikri. Keputusan ini diambil karena Rian harus absen demi mendampingi istrinya, Ribka Sugiarto, yang melahirkan anak pertama mereka. Di saat bersamaan, Daniel Marthin juga tengah dalam masa pemulihan cedera.
Pasangan Fajar/Fikri berhasil menunjukkan performa solid dan langsung menorehkan prestasi dengan menjuarai China Open 2025. Pencapaian ini membuat pelatih ganda putra PBSI, Antonius Budi Ariantho, ingin menguji lebih lanjut konsistensi keduanya di turnamen besar lainnya.
“Kemarin melihat penampilan dan performa Fajar/Fikri cukup baik di Japan dan China Open, saya mau coba melihat mereka lagi apakah mereka bisa konsisten bersaing di level atas,” ujar Antonius Budi Ariantho, dikutip dari sumber resmi PBSI.
Dengan adanya pasangan baru Fajar/Fikri, maka Rian akan berganti pasangan dan digabungkan dengan Yeremia. Sebelumnya, Yeremia berduet bersama Rahmat Hidayat, yang kini harus menanti giliran baru dalam rotasi pelatnas.
“Begitu juga dengan Rian/Yeremia, statusnya uji coba dua turnamen dulu, saya mau lihat seperti apa. Masih ada Rahmat juga yang bisa dicoba,” tambah Antonius.
Menurut Antonius, uji coba berbagai pasangan ini dilakukan sambil menunggu proses pemulihan Daniel Marthin. Ia memperkirakan Daniel baru bisa kembali ke lapangan pada Januari 2026. Selama itu, pelatih akan terus mengevaluasi kombinasi terbaik untuk sektor ganda putra.
“Uji coba ini memang sambil menunggu pemulihan cedera Daniel yang diperkirakan baru kembali di bulan Januari tahun depan. Maka dari itu empat bulan ini saya akan melihat dan mencari formula mana yang terbaik,” jelas Antonius.
Meski telah menunjukkan hasil positif, Fajar dan Rian masih dijadwalkan tampil bersama dalam Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis pada akhir Agustus 2025. Namun, mulai September, keduanya akan kembali ke pasangan uji coba masing-masing.
Selain pemain dari pelatnas PBSI, Indonesia juga memiliki wakil ganda putra independen, yakni Sabar Karyaman Gutama dan Moh Reza Pahlevi Isfahani, yang aktif mengikuti turnamen bulu tangkis internasional secara mandiri.
Di antara semua pasangan, hanya Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana yang tidak mengalami perombakan dan tetap menjadi andalan utama pelatnas dalam paruh kedua 2025. Keduanya dinilai stabil dan belum memerlukan rotasi.
Perubahan pasangan ini merupakan bagian dari strategi jangka pendek pelatih untuk menghadapi turnamen penting dan menyesuaikan kondisi pemain. Diharapkan formula baru ini dapat memberikan hasil optimal di kancah internasional.
Susunan baru ini mencerminkan fleksibilitas dalam pelatnas PBSI, di mana pelatih memiliki kewenangan untuk mencoba berbagai kombinasi demi mencari pasangan paling kompetitif. Hal ini juga menjadi respons atas dinamika kesehatan dan kondisi personal atlet.
Meskipun mengalami rotasi, PBSI memastikan bahwa semua pemain tetap berada dalam jalur pembinaan intensif dan berkesempatan tampil di turnamen bergengsi. Evaluasi berkala dilakukan demi menjaga performa seluruh atlet.
Pergantian pasangan ini dinilai penting agar Indonesia tetap kompetitif di tingkat dunia, terutama menghadapi persaingan sengit dari negara lain. Konsistensi dan performa puncak menjadi kunci keberhasilan dalam setiap uji coba pasangan.
Pelatih Antonius menekankan bahwa keputusan perubahan pasangan dilakukan berdasarkan pertimbangan teknis, performa, serta kesiapan fisik atlet, bukan semata-mata eksperimen.
perubahan susunan pasangan ganda putra Indonesia di pelatnas PBSI Cipayung menunjukkan respons adaptif terhadap situasi internal, seperti cedera dan kebutuhan personal atlet. Evaluasi ini bertujuan mencari pasangan ideal yang bisa tampil konsisten di turnamen internasional.
Rotasi ini juga memberikan peluang bagi pemain untuk menunjukkan potensi terbaik mereka. Pelatih menargetkan kombinasi paling solid dalam waktu empat bulan ke depan sebelum Daniel Marthin kembali.
Turnamen mendatang akan menjadi ajang pembuktian bagi pasangan baru, terutama Fajar/Fikri dan Rian/Yeremia, dalam menjawab tantangan performa di lapangan. PBSI pun tetap membuka opsi mencoba kembali Rahmat Hidayat bila diperlukan.
Stabilitas pasangan Leo/Bagas diharapkan menjadi penopang kekuatan ganda putra Indonesia di tengah rotasi yang dilakukan. Kombinasi pemain muda dan pengalaman diharapkan menjadi keunggulan kompetitif.
Ke depan, PBSI diharapkan mampu menemukan formula paling efektif dan mencetak prestasi lebih baik di turnamen dunia, seiring kesiapan Daniel untuk kembali bertanding pada awal 2026. (*)