Kuala Lumpur, EKOIN.CO – Di tengah dinamika pasar modal global dan tantangan ekonomi yang terus bergejolak, Forbes kembali merilis daftar tahunan 10 orang terkaya di Malaysia untuk tahun 2025. Uniknya, daftar ini masih didominasi oleh nama-nama legendaris yang telah lama melambungkan kekayaan mereka hingga mencapai miliaran dollar AS. Data ini menjadi sorotan utama bagi para pelaku bisnis dan pengamat ekonomi di seluruh Asia.
Menurut laporan yang dirilis oleh Forbes Asia pada bulan April 2025, posisi teratas kembali diduduki oleh Robert Kuok, sosok yang dijuluki sebagai “Sugar King.” Meskipun kini telah menginjak usia 101 tahun, Kuok berhasil mempertahankan posisinya sebagai individu paling kaya di Malaysia. Kekayaan Kuok, seperti dikutip dari data Forbes pada Kamis (7/8/2025), diestimasi mencapai 12,6 miliar dollar AS. Jumlah fantastis ini setara dengan sekitar Rp 205,1 triliun, dengan asumsi kurs Rp 16.278 per dollar AS.
Baca Juga : Profil 4 Wanita Terkaya Indonesia 2025
Kuok merupakan pendiri Kuok Group, sebuah konglomerasi yang memiliki saham signifikan di berbagai sektor, seperti perhotelan, real estat, dan komoditas. Keberhasilannya juga ditandai dengan pendirian jaringan hotel internasional terkemuka, Shangri-La Hotels and Resorts, yang pertama kali didirikan di Singapura pada tahun 1971.
Di posisi kedua, Quek Leng Chan, pimpinan Hong Leong Group, mengikuti dengan kekayaan sebesar 10,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 166 triliun. Quek memimpin Hong Leong Co. (Malaysia), sebuah perusahaan swasta yang berinvestasi di bidang keuangan, pangan, dan properti. Kekayaan ini sebagian ia warisi dari sang ayah yang merupakan salah satu dari tiga bersaudara pendiri grup perbankan tersebut di tahun 1920-an.
Selanjutnya, di posisi ketiga, ada Teh bersaudara yang mewarisi kekayaan dari mendiang bankir Teh Hong Piow. Mereka berhasil mencatatkan kekayaan sebesar 5,9 miliar dollar AS atau setara dengan sekitar Rp 96 triliun. Teh Hong Piow adalah pendiri Public Bank, raksasa perbankan Malaysia yang didirikan pada tahun 1966. Public Bank tidak hanya beroperasi di Malaysia, tetapi juga melayani jutaan nasabah di berbagai negara seperti Kamboja, China, Hong Kong, Sri Lanka, dan Vietnam.
Baca Juga : Konferensi Allen & Co Kumpulkan Orang Terkaya Gaya Sederhana Para Miliarder di Idaho
Pada posisi keempat, terdapat nama Koon Poh Keong dengan kekayaan mencapai 4,6 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 74,8 triliun. Ia adalah CEO grup perusahaan aluminium Press Metal, produsen aluminium terintegrasi terbesar di Asia Tenggara. Poh Keong memulai usahanya bersama empat saudara laki-lakinya setelah kembali dari AS, saat Malaysia sedang mengalami resesi dan sulit mencari pekerjaan.
Beranjak ke posisi kelima, ada keluarga Krishnan, pewaris mendiang Ananda Krishnan. Kekayaan keluarga ini tercatat sebesar 5,3 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 86,2 triliun. Ananda Krishnan, yang meninggal dunia pada November 2024, adalah mantan pedagang minyak yang berhasil membangun kerajaan bisnis bernilai miliaran dollar AS. Aset utama keluarga ini mencakup saham di perusahaan telekomunikasi Maxis, Astro Malaysia Holdings, dan penyedia layanan ladang minyak Bumi Armada.
Baca Juga : 10 Orang Terkaya Dunia Per Juli 2025, Elon Musk Masih di Puncak
Di peringkat keenam, muncul nama Lee Yeow Chor dan Lee Yeow Seng, putra dari almarhum Lee Shin Cheng. Total kekayaan kedua bersaudara ini mencapai 5,2 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 84,6 triliun. Mereka mewarisi IOI Group, sebuah konglomerat bisnis yang bergerak di bidang kelapa sawit dan properti. Lee Yeow Chor kini menjabat sebagai direktur pelaksana dan kepala eksekutif IOI Corporation, sementara Lee Yeow Seng adalah CEO IOI Properties.
Pergeseran dan Potensi Baru di Dunia Bisnis Malaysia
Di urutan ketujuh, kita menemukan Francis Yeoh dan saudara-saudaranya, yang memimpin YTL, sebuah perusahaan yang terdaftar di Bursa Malaysia. YTL didirikan oleh mendiang ayah mereka, Yeoh Tiong Lay, pada tahun 1955. Francis Yeoh adalah anak tertua dari tujuh bersaudara, dan semuanya terlibat dalam bisnis keluarga ini. Kekayaan mereka saat ini mencapai 3,6 miliar dollar AS, atau setara dengan sekitar Rp 58,6 triliun. Konglomerat global ini memiliki saham di berbagai sektor seperti semen, perhotelan, properti, dan utilitas. YTL juga berinvestasi besar dalam pembangunan pusat data bertenaga surya di Johor, yang diperkirakan akan menghasilkan kapasitas hingga 500 MW.
Baca Juga : Larry Ellison Geser Jeff Bezos dan Mark Zuckerberg sebagai Orang Terkaya Kedua Dunia
Lee Thiam Wah menempati posisi kedelapan dengan kekayaan senilai 4,4 miliar dollar AS, setara dengan Rp 71,6 triliun. Ia adalah pendiri dan CEO 99 Speed Mart Retail Holdings, operator minimarket terbesar di Malaysia. Perusahaan ini berhasil melantai di Bursa Malaysia pada tahun 2024. Lee memulai usahanya dengan membuka toko pertamanya pada tahun 1987, kemudian mengembangkan jaringan tokonya hingga mencapai hampir 2.700 gerai saat ini.
Kemudian, di posisi kesembilan, ada Jeffrey Cheah dengan kekayaan 3,7 miliar dollar AS atau sekitar Rp 60,2 triliun. Jeffrey Cheah merupakan CEO Sunway Group, yang awalnya hanyalah perusahaan tambang timah. Selama lima dekade, ia berhasil mengubahnya menjadi konglomerat yang berfokus pada properti, layanan kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur. Sunway juga berencana untuk mencatatkan saham divisi layanan kesehatannya di Bursa Malaysia pada tahun 2026.
Baca Juga : Presiden RI Terkaya Sejarah dari Soekarno hingga Prabowo
Terakhir, di urutan kesepuluh, ada Chia Song Kun dan keluarga, dengan total kekayaan 2,3 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 37,4 triliun. Chia Song Kun adalah CEO QL Resources, sebuah grup bisnis berbasis pertanian yang ia dirikan pada tahun 1985. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Malaysia ini bergerak di bidang makanan laut, pakan laut, peternakan, dan minyak sawit. QL Resources juga dikenal sebagai operator jaringan toko swalayan FamilyMart di Malaysia.
Selain dominasi nama-nama lama, daftar ini juga mencerminkan adanya pergeseran kekayaan yang kini mulai beralih ke generasi penerus. Contohnya, Beau Kuok, putra sulung Robert Kuok, yang kini menjadi pimpinan Kuok Group. Lalu ada Kuok Meng Wei, cucunya, yang memimpin investasi keluarga di pusat data AI. Pergeseran ini menunjukkan bahwa banyak konglomerasi besar di Malaysia sedang mempersiapkan suksesi kepemimpinan.
Secara keseluruhan, kekayaan para miliarder ini sebagian besar didorong oleh industri tradisional seperti komoditas, perbankan, dan properti, namun ada juga yang mulai merambah ke sektor-sektor baru seperti teknologi, energi terbarukan, dan layanan kesehatan. Transformasi ini menjadi bukti bahwa para konglomerat Malaysia tidak hanya mengandalkan warisan bisnis, tetapi juga beradaptasi dengan perubahan zaman dan kebutuhan pasar.
Baca Juga : Deretan Miliarder Muslim Dunia: Sosok Indonesia Masuk dalam Jajaran Terkaya”
Para pewaris, seperti Teh bersaudara dan Lee Yeow Chor serta Lee Yeow Seng, menunjukkan kemampuan mereka dalam melanjutkan dan bahkan mengembangkan warisan bisnis yang telah dibangun oleh orang tua mereka. Ini menegaskan bahwa fondasi bisnis yang kuat dan visi yang jauh ke depan adalah kunci untuk mempertahankan dominasi di kancah ekonomi global. Meskipun terjadi perubahan, para miliarder ini tetap memiliki pengaruh besar terhadap perekonomian Malaysia dan juga regional.
Daftar 10 orang terkaya di Malaysia tahun 2025 ini memberikan gambaran yang jelas tentang lanskap kekayaan di negara tersebut. Para miliarder ini tidak hanya mengumpulkan kekayaan pribadi, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi melalui berbagai bisnis yang mereka jalankan. Laporan ini menjadi sumber informasi yang berharga bagi investor yang ingin memahami dinamika pasar di Malaysia.
Keberhasilan mereka juga menjadi inspirasi bagi banyak pengusaha muda di Malaysia, yang berjuang untuk membangun bisnis mereka sendiri. Kisah-kisah seperti Koon Poh Keong, yang memulai dari nol dengan dukungan saudara-saudaranya, menunjukkan bahwa tekad dan kerja keras merupakan modal utama untuk meraih kesuksesan. Demikian pula, Lee Thiam Wah, yang membangun kerajaan minimarket dari toko kecil, adalah contoh nyata dari kegigihan wirausaha.
Baca Juga : Greenpeace Desak Pemerintah Terapkan Pajak Kaya Progresif dan Perusak Lingkungan
Secara keseluruhan, daftar Forbes 2025 ini mengukuhkan dominasi para legenda bisnis di Malaysia, sambil juga menyoroti bagaimana generasi penerus mulai mengambil alih peran penting. Dengan aset yang sangat besar, para individu dan keluarga ini akan terus memainkan peran sentral dalam membentuk masa depan ekonomi Malaysia, baik melalui ekspansi bisnis tradisional maupun investasi di sektor-sektor inovatif.
Saran dari data ini adalah untuk melihat bagaimana bisnis-bisnis tradisional di Malaysia tetap relevan dan dominan, namun juga mulai merambah ke sektor-sektor modern. Bagi para investor, ini menunjukkan bahwa ada peluang di berbagai bidang, mulai dari properti dan komoditas hingga teknologi dan layanan kesehatan. Penting untuk diperhatikan bahwa banyak dari kekayaan ini berasal dari bisnis yang telah lama berdiri dan dikelola dengan baik oleh keluarga. Ini juga menunjukkan pentingnya suksesi kepemimpinan yang terencana, di mana generasi penerus tidak hanya mewarisi kekayaan tetapi juga memimpin dengan visi baru. Pemerintah dan pelaku bisnis dapat mengambil pelajaran dari model ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Kesimpulannya, daftar orang terkaya di Malaysia versi Forbes tahun 2025 ini memperlihatkan bahwa dominasi nama-nama lama masih sangat kuat. Sosok seperti Robert Kuok dan Quek Leng Chan tetap menjadi yang teratas, membuktikan ketahanan dan keberhasilan bisnis yang telah mereka bangun selama puluhan tahun. Di saat yang sama, data ini juga memperlihatkan adanya pergeseran, di mana generasi muda mulai mengambil peran kepemimpinan. Ini menunjukkan bahwa meskipun fondasi ekonomi Malaysia masih sangat bergantung pada industri tradisional, ada potensi besar untuk pertumbuhan di sektor-sektor baru. Daftar ini menjadi cerminan dari kekuatan ekonomi Malaysia yang ditopang oleh kombinasi antara warisan bisnis yang kuat dan inovasi yang terus berkembang. ( * )
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v”



























