Jakarta, EKOIN.CO – Tim Jaksa Penyidik pada Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (JAMPIDSUS) Kejaksaan Agung melanjutkan penanganan kasus dugaan tindak pidana korupsi. Pada Selasa, 5 Agustus 2025, Kejaksaan Agung memeriksa enam orang saksi terkait dugaan korupsi dalam pemberian kredit kepada PT Sri Rejeki Isman, Tbk (PT Sritex) serta anak usahanya. Pemeriksaan ini merupakan bagian dari upaya intensif untuk mengungkap tuntas kasus yang melibatkan beberapa bank daerah.
Keenam saksi yang diperiksa memiliki peran penting di berbagai institusi perbankan. Mereka berasal dari PT Bank DKI, Bank BRI, serta LPEI. Keterlibatan para saksi ini diharapkan bisa memberikan keterangan yang relevan untuk memperkuat alat bukti yang sudah ada. Pemeriksaan berlangsung di kantor Kejaksaan Agung, Jalan Sultan Hasanuddin Nomor 1, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Pemeriksaan ini menyasar beberapa individu, yaitu AN, Pemimpin Divisi Transaksi Pinjaman PT Bank DKI tahun 2020, dan SH, Pemimpin Grup Human Capital Bank DKI. Selain itu, ada juga RY, Junior AO DBU BRI tahun 2012, MFM, Junior Analis ARK BRI tahun 2012, serta PS, Junior Analis BRI tahun 2015. Terakhir, RR, RM Divisi PBD LPEI, juga turut diperiksa.
Secara lebih terperinci, pemeriksaan ini bertujuan untuk melacak alur pemberian kredit dari PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, PT Bank DKI, dan Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah kepada PT Sritex. Pemberian kredit ini diduga memiliki unsur tindak pidana korupsi yang mengakibatkan kerugian negara. Tim jaksa terus bekerja keras mengumpulkan semua informasi yang diperlukan.
Menurut siaran pers resmi dari Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, pemeriksaan ini berkaitan dengan perkara atas nama Tersangka ISL dan kawan-kawan. Hingga saat ini, proses hukum terus berjalan dan berbagai pihak yang dianggap relevan dipanggil untuk dimintai keterangan. Proses pemeriksaan ini menjadi langkah konkret dalam penegakan hukum.
Penyidikan Terus Bergulir untuk Perkuat Bukti
Pemeriksaan keenam saksi ini berfokus pada upaya memperkuat pembuktian. Keterangan dari para saksi diharapkan dapat melengkapi berkas perkara yang sudah ada. Proses ini krusial untuk memastikan bahwa semua aspek hukum terpenuhi sebelum kasus ini dibawa ke meja hijau. Jaksa penyidik berupaya keras mengumpulkan bukti yang kuat dan tak terbantahkan.
Dalam kasus ini, Kejaksaan Agung terus berupaya mengungkap fakta-fakta di balik dugaan korupsi yang merugikan keuangan negara. Berbagai pihak terkait dimintai keterangan untuk mengklarifikasi peran masing-masing dalam skema pemberian kredit. Kejaksaan Agung berpegang teguh pada prinsip profesionalisme dan objektivitas dalam setiap langkah penyidikan.
Identitas Saksi dari Berbagai Lembaga Perbankan
Saksi-saksi yang diperiksa memiliki posisi strategis di lembaga perbankan masing-masing pada periode waktu tertentu. AN dan SH, misalnya, memberikan keterangan seputar prosedur dan transaksi pinjaman di PT Bank DKI. Sementara itu, RY, MFM, dan PS memberikan informasi terkait perannya sebagai analis junior di Bank BRI. Terakhir, RR dari LPEI juga dimintai keterangan untuk melengkapi gambaran utuh mengenai kasus ini.
Melalui pemeriksaan mendalam ini, penyidik berharap dapat mengurai benang merah dugaan tindak pidana korupsi. Kejaksaan Agung berkomitmen untuk menuntaskan kasus ini secara transparan dan akuntabel. Semua informasi yang didapatkan dari para saksi akan dikaji dan disesuaikan dengan bukti-bukti lain yang sudah dikumpulkan.
Langkah Kejaksaan Agung ini menjadi sinyal kuat bahwa penegakan hukum terhadap kasus korupsi tidak akan berhenti. Setiap pelaku yang terlibat, baik secara langsung maupun tidak langsung, akan dimintai pertanggungjawaban. Pemeriksaan saksi adalah salah satu tahap vital dalam rangkaian panjang proses penyidikan.
Pentingnya kasus ini menyoroti perlunya pengawasan ketat terhadap proses pemberian kredit di lembaga perbankan. Setiap pihak yang terlibat dalam proses ini harus menjalankan tugasnya sesuai prosedur untuk mencegah praktik korupsi. Kasus ini menjadi pengingat bagi seluruh institusi keuangan untuk selalu menjaga integritas dan transparansi.
Dugaan korupsi ini juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antarlembaga hukum dalam memberantas kejahatan ekonomi. Penyelesaian kasus yang melibatkan berbagai pihak seperti ini memerlukan sinergi yang kuat antara Kejaksaan, bank, dan lembaga terkait lainnya. Dengan begitu, kepercayaan publik terhadap sistem hukum dan perbankan dapat terjaga.
Pemeriksaan saksi adalah bagian dari komitmen Kejaksaan Agung untuk memastikan proses hukum berjalan adil. Setiap keterangan yang diberikan oleh saksi akan digunakan untuk menyusun berkas perkara yang kokoh. Harapannya, kasus ini bisa segera tuntas dan memberikan keadilan. (*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v