Jakarta EKOIN.CO – Ahmad Dofiri, mantan Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri), resmi dilantik menjadi Penasihat Khusus Presiden bidang Keamanan dan Ketertiban Masyarakat serta Reformasi Kepolisian di Istana Negara, Rabu (17/9/2025). Penunjukan ini menandai peran strategisnya dalam mendukung langkah reformasi kepolisian di era pemerintahan Prabowo Subianto.
Gabung WA Channel EKOIN di sini
Pengangkatan Dofiri sebagai penasihat khusus dilakukan hanya tiga bulan setelah dirinya pensiun dari Korps Bhayangkara pada Juni 2025. Keputusan ini dianggap sebagai bentuk penghargaan atas rekam jejak panjangnya dalam institusi Polri.
Reformasi Kepolisian Jadi Fokus
Ahmad Dofiri dikenal sebagai sosok polisi berpengalaman dengan perjalanan karier lebih dari tiga dekade. Selama bertugas, ia banyak menangani posisi strategis, termasuk saat menjabat Wakapolri sejak 13 November 2024 menggantikan Komjen Agus Andrianto. Penunjukan tersebut tertuang dalam surat telegram Kapolri Nomor ST/2517/XI/KEP./2024.
Lahir pada 4 Juni 1967, Dofiri merupakan lulusan terbaik Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1989 dan peraih penghargaan Adhi Makayasa. Sejak awal kariernya, ia dikenal disiplin dan berdedikasi tinggi, mulai dari posisi Kanit Resintel Polsekta Tangerang Polda Metro Jaya pada 1990.
Seiring waktu, namanya semakin menonjol ketika dipercaya sebagai Kapolres Bandung pada 2007. Dua tahun berselang, ia mengemban amanah sebagai Wakapolwiltabes Bandung sekaligus Kapoltabes Yogyakarta. Kariernya yang konsisten membuatnya terus naik ke berbagai jabatan penting.
Kiprah Panjang di Kepolisian
Selain itu, Ahmad Dofiri juga pernah menduduki jabatan Kabag Kermadagri Robangpers SDE SDM Polri pada 2010 dan Koorspripim Polri. Pada 2012, ia menjadi Analis Kebijakan Madya bidang Binkar SSDM Polri, hingga akhirnya dipercaya menjabat Wakapolda DIY pada 2013.
Kariernya mencapai puncak ketika ia dilantik sebagai Kapolda DIY pada 2016. Sebelum itu, ia juga sempat mengisi jabatan Karobinkar SSDM Polri, Kapolda Banten, serta Karosunluhkum Divkum Polri. Jejak kepemimpinannya memperlihatkan keahlian dalam membina organisasi kepolisian di berbagai tingkatan.
Dengan segudang pengalaman tersebut, penunjukan Dofiri sebagai penasihat khusus diharapkan dapat memperkuat arah kebijakan reformasi kepolisian yang digagas Presiden Prabowo. Kehadirannya diyakini membawa masukan berharga, khususnya dalam membangun Polri yang lebih modern, profesional, dan humanis.
Pengamat menilai, latar belakang Dofiri yang kaya pengalaman di lapangan maupun di struktur organisasi Polri memberi modal kuat untuk mendampingi pemerintah dalam mewujudkan tata kelola kepolisian yang transparan dan akuntabel.
(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v