Jakarta,EKOIN.CO-Aksi demonstrasi berlangsung di ibu kota pada Rabu, 2 Oktober 2025, dengan titik konsentrasi di Gedung DPR, kawasan Monas, dan kantor Badan Geospasial Nasional (BGN). Sekitar 1.531 personel gabungan dari TNI-Polri dikerahkan untuk memastikan jalannya kegiatan tetap kondusif. Isu tuntutan yang diangkat massa mencakup kebijakan publik serta regulasi tata ruang. Ikuti update berita lewat WA Channel EKOIN
Pengamanan Demonstrasi di Gedung DPR
Sejak pagi, massa aksi mulai berdatangan ke depan Gedung DPR. Polisi menutup beberapa jalur dan mengatur arus lalu lintas agar kendaraan umum tetap bisa melintas.
Jumlah aparat yang dikerahkan di titik ini paling besar dibanding lokasi lain, karena diperkirakan massa terbanyak berkumpul di kawasan Senayan. Barikade kawat berduri dipasang di beberapa sudut untuk mengantisipasi dorongan massa.
Kapolres Metro Jakarta Pusat menegaskan bahwa aparat mengedepankan pendekatan persuasif. “Kami memastikan aksi berjalan damai dan tertib, tanpa bentrokan,” ujarnya.
Kawasan Monas dan Kantor BGN Dijaga Ketat
Selain di Gedung DPR, ratusan massa juga menggelar orasi di kawasan Monas. Aparat menempatkan pasukan tambahan di pintu masuk utama, sementara lalu lintas dialihkan ke jalur alternatif.
Sementara itu, kantor BGN di Cikini juga menjadi sasaran aksi. Polisi menyiagakan satuan Brimob di halaman depan untuk menghindari potensi gangguan. Hingga sore hari, situasi di lokasi ini dilaporkan terkendali.
Massa aksi membentangkan spanduk dan menyerukan agar pemerintah lebih transparan dalam mengatur kebijakan tata ruang. Teriakan tuntutan menggema sepanjang jalan, namun tidak sampai mengganggu aktivitas warga sekitar.
Petugas kepolisian juga menurunkan tim kesehatan lapangan untuk mengantisipasi kondisi darurat peserta aksi. Mobil ambulans disiapkan di tiga titik utama.
Kepolisian menambahkan bahwa kehadiran 1.531 personel gabungan merupakan langkah standar untuk pengamanan demonstrasi berskala besar. “Ini langkah preventif agar masyarakat tetap merasa aman,” kata salah satu pejabat kepolisian.
Aparat juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memastikan tidak ada fasilitas publik yang rusak selama aksi berlangsung.
Menjelang malam, massa mulai membubarkan diri dengan tertib. Jalan utama yang sebelumnya ditutup secara bertahap kembali dibuka untuk lalu lintas.
Demonstrasi ini menjadi sorotan publik karena melibatkan ribuan peserta dan menyita perhatian masyarakat Jakarta. Meski ada kepadatan di sejumlah ruas, secara umum kegiatan berlangsung aman.
Pengamanan ekstra juga menunjukkan kesiapan aparat menghadapi agenda serupa yang berpotensi muncul dalam waktu dekat. Dengan strategi preventif, aparat berharap kejadian demonstrasi bisa terus berlangsung damai.
Aksi ini menandai dinamika baru dalam ruang publik di Jakarta, di mana partisipasi masyarakat semakin aktif dalam menyuarakan kepentingan bersama.
Demonstrasi 2 Oktober di Jakarta berjalan kondusif berkat pengamanan ketat 1.531 personel gabungan.
Jumlah aparat yang besar memberi rasa aman bagi warga sekitar lokasi aksi.
Keterlibatan massa di Gedung DPR, Monas, dan kantor BGN menegaskan tingginya perhatian publik terhadap isu kebijakan.
Koordinasi aparat dan pemerintah daerah terbukti efektif menjaga fasilitas umum tetap aman.
Secara keseluruhan, demonstrasi berlangsung damai tanpa insiden besar.
Masyarakat diharapkan tetap menjaga ketertiban dalam menyampaikan aspirasi di ruang publik.
Pemerintah sebaiknya terus membuka ruang dialog untuk mencegah gesekan di lapangan.
Aparat keamanan perlu mempertahankan strategi persuasif agar aksi damai tetap terjaga.
Pengaturan lalu lintas saat demonstrasi dapat ditingkatkan agar warga tidak terlalu terdampak.
Partisipasi aktif masyarakat dalam demokrasi penting, namun harus disalurkan secara tertib. (*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v