Jakarta, EKOIN.CO – Pemerintah Indonesia dan Australia secara resmi menjalin kemitraan strategis baru di sektor kesehatan melalui penandatanganan Subsidiary Arrangement Program Australia–Indonesia Partnership for Health Transformation atau KITA SEHAT.
Dokumen kerja sama tersebut ditandatangani di Jakarta pada Senin (4/8), oleh Sekretaris Menteri PPN/Sestama Bappenas Teni Widuriyanti dan Duta Besar Australia untuk Indonesia Roderick Brazier.
Penandatanganan berlangsung di hadapan Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy dan Menteri Pembangunan Internasional, Usaha Kecil, dan Urusan Multikultural Australia Anne Aly.
Inisiatif ini menandai era baru hubungan Indonesia–Australia dalam bidang kesehatan yang lebih terstruktur, berkelanjutan, dan berorientasi pada hasil jangka panjang.
Melalui program ini, kedua negara akan memperkuat sistem kesehatan nasional dan mempercepat transformasi layanan kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Fokus Transformasi Jangka Panjang
Menteri Rachmat Pambudy menyatakan apresiasinya atas komitmen Australia dalam mendukung transformasi kesehatan di Indonesia melalui program ini.
“Atas nama Pemerintah Indonesia, saya menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada Pemerintah Australia atas dukungan dan kepercayaannya,” ungkapnya dalam pernyataan resmi.
Ia menambahkan bahwa kerja sama ini akan memperkuat sinergi kebijakan serta kapasitas kelembagaan, dan menjamin efektivitas setiap rupiah serta program yang dijalankan.
Transformasi yang diusung oleh KITA SEHAT selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2025–2045 dan RPJMN 2025–2029.
Program ini juga mengintegrasikan pendekatan berbasis daerah, dengan menetapkan sejumlah lokus prioritas di wilayah Indonesia.
Empat Pilar Utama Program
KITA SEHAT dirancang memiliki empat hasil utama, mencakup penguatan layanan kesehatan primer serta kebijakan terkait kesehatan.
Kedua, program ini akan meningkatkan akses dan mutu layanan kesehatan, termasuk penanganan stunting, gizi, serta dukungan bagi kelompok marginal.
Ketiga, pengembangan tenaga kesehatan manusia dan hewan akan menjadi bagian vital dari agenda pelatihan dan pembinaan profesional.
Keempat, penguatan sistem keamanan kesehatan nasional juga menjadi prioritas guna merespons ancaman darurat kesehatan di masa depan.
Seluruh fokus tersebut akan dijalankan secara terpadu dan terintegrasi antara pusat dan daerah.
Komitmen Delapan Tahun
Menteri Anne Aly menegaskan bahwa kerja sama ini merupakan kelanjutan sejarah panjang hubungan Indonesia–Australia dalam bidang kesehatan.
“Australia dan Indonesia memiliki sejarah panjang dalam bekerja sama menghadapi tantangan kesehatan di kedua negara,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa inisiatif KITA SEHAT akan mendukung kesejahteraan keluarga dan komunitas di seluruh wilayah Indonesia.
Program ini akan berlangsung selama delapan tahun, dimulai pada fase pertama tahun 2025 hingga 2029.
Total nilai investasi yang dikucurkan Pemerintah Australia untuk program ini mencapai AUD 100 juta.
Kerja sama strategis KITA SEHAT tidak hanya bersifat bilateral, tetapi juga berfungsi sebagai model sinergi lintas sektor dan lintas negara yang inklusif.
Fokus pada kesehatan primer, tenaga medis, dan penanganan kelompok rentan menunjukkan pendekatan pembangunan yang menyeluruh.
Diharapkan dalam delapan tahun mendatang, program ini mampu menghasilkan sistem kesehatan yang tangguh, adil, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.(*)