Athena EKOIN.CO – Pekerja dermaga di Pelabuhan Piraeus, Yunani, menyatakan secara tegas penolakan mereka untuk membongkar muatan kapal kontainer Ever Golden, yang membawa baja kelas militer dengan tujuan akhir ke Israel. Pernyataan ini diumumkan secara terbuka pada Selasa, 9 Juli 2025, oleh serikat pekerja dermaga Enedep, seperti dilaporkan oleh Middle East Monitor.
Muatan baja tersebut rencananya akan dipindahkan ke kapal berbendera Arab Saudi, Folk Dammam, sebelum dikirim ke Israel. Namun, pekerja di dermaga dua dan tiga menolak keras untuk terlibat dalam proses bongkar muat tersebut.
“Kami tidak akan menurunkan satu inci pun dari muatan mematikan ini,” tegas pernyataan Enedep. Pihak serikat menganggap bahwa keterlibatan dalam pembongkaran tersebut sama saja dengan menjadi bagian dari rantai pasokan yang mendukung agresi terhadap rakyat Palestina.
Menurut Enedep, Ever Golden diperkirakan akan tiba di Piraeus pada 14 Juli mendatang. Mereka menegaskan bahwa kargo ini merupakan “muatan perang” yang bisa digunakan dalam serangan terhadap warga sipil, anak-anak, rumah sakit, dan sekolah di Palestina.
Penolakan Keras Terhadap Peran Yunani dalam Rantai Perang
Dalam pernyataannya, Enedep menolak penggunaan pelabuhan Piraeus sebagai sarana logistik militer oleh kekuatan asing. “Pelabuhan Piraeus bukan pos terdepan AS, NATO, Uni Eropa atau pencari keuntungan perang,” ungkap pernyataan resmi serikat.
Enedep menyebut pelabuhan ini sebagai “tempat kerja dan perjuangan kelas pekerja,” bukan lokasi transshipment bagi kargo militer yang menurut mereka hanya akan memperburuk konflik bersenjata di Timur Tengah.
Penolakan pekerja pelabuhan ini mencerminkan sikap tegas terhadap campur tangan asing dan penolakan terhadap keterlibatan Yunani dalam perang yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.
Serikat Enedep juga menyerukan solidaritas kepada seluruh pekerja dermaga di Yunani. Mereka meminta semua pihak untuk “menolak penugasan apa pun yang berkaitan dengan kapal ini,” serta mengajak pekerja bersatu melawan keterlibatan imperialis.
Pernyataan tersebut juga memuat kritik terhadap kekuatan besar seperti Amerika Serikat, NATO, Uni Eropa, Israel, bahkan Tiongkok. “Kami menolak menjadi alat mereka, yang menggunakan infrastruktur negara kami untuk membentuk kembali dunia dengan mengubah perbatasan dengan darah bangsa Palestina,” lanjut pernyataan itu.
Kapal Ever Golden dan Rute Pengiriman Baja Militer
Data pelacakan dari Vessel Finder menunjukkan bahwa kapal Ever Golden, milik Jepang dan berbendera Panama, saat ini sedang berlayar di lepas pantai Afrika Barat. Kapal tersebut diperkirakan akan tiba di Piraeus pada 14 Juli 2025.
Kapal ini membawa 75 bundel baja kelas militer yang berasal dari India. Sebelumnya, Ever Golden sempat singgah di pelabuhan Singapura selama enam jam antara tanggal 12 dan 13 Juni lalu sebelum melanjutkan pelayaran.
Sesampainya di Yunani, baja tersebut direncanakan akan dipindahkan ke kapal Folk Dammam untuk kemudian dikirim ke Israel. Namun, rencana itu kini menghadapi penolakan serius dari pihak buruh pelabuhan.
Enedep menyatakan bahwa tindakan mereka bukan sekadar penolakan terhadap tugas kerja, tetapi juga merupakan bentuk solidaritas terhadap perjuangan rakyat Palestina yang menjadi korban kekerasan.
Pernyataan serikat pekerja ini juga memperingatkan bahwa mereka tidak ingin menjadi target pembalasan akibat keterlibatan dalam rantai logistik perang. “Kami berdiri di pihak yang benar dalam sejarah dan menolak menjadi sasaran pembalasan,” tegas mereka.
Protes ini merupakan lanjutan dari sejumlah aksi solidaritas internasional yang menolak pengiriman senjata atau material militer ke Israel, terutama setelah meningkatnya kekerasan di Gaza.
Mereka menegaskan kembali bahwa keputusan ini sejalan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan yang mereka anut sebagai pekerja.
Sementara itu, belum ada tanggapan resmi dari otoritas pelabuhan Piraeus atau pemerintah Yunani terkait penolakan ini. Namun, tekanan dari serikat pekerja dapat berdampak pada operasional logistik yang berkaitan dengan rute pelayaran ini.
Peristiwa ini menunjukkan meningkatnya perhatian masyarakat internasional terhadap keterlibatan tidak langsung dalam konflik Timur Tengah melalui jalur distribusi logistik global.
Solidaritas semacam ini juga menambah tekanan diplomatik terhadap negara-negara yang terlibat dalam pengiriman senjata dan material militer ke kawasan konflik.
Keputusan Enedep dipandang oleh sebagian pihak sebagai langkah berani yang mencerminkan penolakan terhadap keterlibatan Yunani dalam perang melalui jalur ekonomi dan logistik.
Dalam konteks yang lebih luas, aksi ini memperlihatkan bagaimana pekerja pelabuhan dapat memainkan peran penting dalam menolak normalisasi distribusi senjata global.:
Pemerintah Yunani sebaiknya mempertimbangkan kembali kebijakan logistik pelabuhan yang berpotensi menyeret negara tersebut dalam konflik militer internasional. Langkah preventif dengan mengevaluasi ulang kerja sama lintas negara terkait kargo militer dapat memperkuat posisi netral Yunani dalam diplomasi global.
Selain itu, perlu dibentuk mekanisme dialog antara otoritas pelabuhan, pemerintah, dan serikat pekerja untuk merespons isu-isu sensitif seperti pengiriman logistik perang. Transparansi dalam pengelolaan pelabuhan menjadi krusial agar tidak terjadi ketegangan antara negara dan buruh.
Penting pula bagi Yunani untuk menjaga kredibilitas internasional dengan tidak terlibat dalam jaringan logistik yang berkontribusi terhadap pelanggaran hak asasi manusia. Memastikan netralitas pelabuhan akan memperkuat posisi moral negara di panggung dunia.
Serikat pekerja juga diharapkan tetap menjaga konsistensi dalam memperjuangkan prinsip kemanusiaan tanpa terjebak dalam tekanan politik atau sektarian. Solidaritas pekerja bisa menjadi instrumen perdamaian jika diarahkan secara konsisten dan bertanggung jawab.
Akhirnya, seluruh elemen masyarakat internasional perlu mengkaji ulang keterlibatan tidak langsung dalam konflik bersenjata, termasuk melalui pengelolaan pelabuhan dan pengiriman logistik. Upaya kolektif ini bisa menjadi titik awal perdamaian yang lebih luas.(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v



























