Jakarta EKOIN.CO – Budi Arie Setiadi, mantan Menteri Koperasi dan UKM, menyinggung peran dirinya dalam kemenangan Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 usai dicopot dari jabatannya dalam reshuffle kabinet. Reshuffle besar-besaran itu diumumkan oleh Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, pada Senin (8/9/2025), hanya sepekan setelah unjuk rasa besar-besaran mengguncang berbagai kota di Indonesia.
Gabung WA Channel EKOIN di sini
Prasetyo Hadi menyampaikan sejumlah menteri diganti, antara lain Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menkopolhukam Budi Gunawan, Menpora Dito Ariotedjo, Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding, serta Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi.
Selain itu, Istana juga memperkenalkan nomenklatur baru dengan melantik Menteri Haji dan Umroh, sebagai bagian dari penataan struktur kabinet. Pergantian ini menurut Prasetyo merupakan hasil evaluasi berkelanjutan Presiden Prabowo atas kinerja para pembantunya.
“Maka pada sore ini Bapak Presiden memutuskan untuk melakukan perubahan susunan kabinet Merah Putih pada beberapa jabatan kementerian,” ujar Prasetyo.
Reshuffle dan Transisi Kabinet
Pelantikan para menteri baru dilakukan pada hari yang sama di Istana Negara. Prosesi tersebut menandai arah baru dalam pemerintahan Prabowo yang dinilai ingin menegaskan prioritas politik dan ekonomi usai demonstrasi besar yang berlangsung sebelumnya.
Budi Arie Setiadi, yang dikenal sebagai loyalis sejak masa kampanye, tidak menutupi perasaannya. Ia menyebut jasanya dalam membantu Prabowo memenangkan kontestasi Pilpres 2024. Meski demikian, ia mengaku legawa atas keputusan Presiden.
Publik menilai langkah reshuffle ini sekaligus menegaskan posisi politik Prabowo dalam menyusun kabinet yang lebih solid. Pergantian sejumlah tokoh strategis, termasuk Budi Arie, dipandang sebagai bagian dari konsolidasi pasca-gejolak politik.
Budi Arie dan Loyalitas Politik
Budi Arie pernah memimpin kelompok relawan besar yang menjadi salah satu motor kemenangan Prabowo. Ucapannya kini menjadi sorotan, karena mengingatkan publik pada hubungan erat antara Presiden dan basis pendukungnya.
Meski tak lagi menjabat, Budi Arie disebut masih akan memiliki peran penting di lingkaran politik nasional. Pengamat menilai pengalaman serta jaringan yang dimiliki Budi Arie tetap relevan dalam dinamika pemerintahan.
Sementara itu, pencopotan Sri Mulyani dan Budi Gunawan juga menjadi pusat perhatian. Posisi keduanya diganti figur baru yang diharapkan mampu merespons tantangan fiskal dan stabilitas politik nasional.
Langkah Prabowo dinilai mencerminkan upaya untuk memperkuat legitimasi di tengah kritik publik. Reshuffle kabinet kali ini juga menegaskan arah kebijakan baru yang menempatkan loyalitas sebagai salah satu faktor penting.
Hingga kini, publik menunggu bagaimana para menteri baru akan bekerja dan apakah reshuffle besar ini akan mampu menjawab tantangan ekonomi serta menjaga stabilitas politik Indonesia.
(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v