Jakarta EKOIN.CO – Komitmen kuat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terhadap keberlanjutan bisnis kembali mendapatkan pengakuan bergengsi. BRI Raih Penghargaan ESG Pemenang Pilar Sosial dalam ajang Katadata Environmental, Social, and Governance (ESG) Index Awards 2025. Penghargaan ini diberikan untuk kategori Finance – Bank Sector. Acara penganugerahan berlangsung pada malam puncak Sustainability Action for The Future Economy (SAFE) 2025 yang digelar di Hotel Kempinski, Jakarta, pada 10 September.
Raihan prestasi ini menjadi bentuk pengakuan yang konkret terhadap kontribusi nyata yang telah diberikan BRI. Kontribusi tersebut berfokus pada pemberdayaan sosial, khususnya di segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang merupakan tulang punggung perekonomian nasional. Konsistensi BRI dalam menjalankan praktik bisnis berkelanjutan menjadi kunci utama penghargaan ini.
Baca juga : BRI Resmikan RTT Medan, Kuatkan Layanan Treasury
Direktur Utama BRI, Hery Gunardi, mengungkapkan bahwa penghargaan yang diterima ini merupakan apresiasi yang sangat berharga. Apresiasi tersebut diberikan atas keseriusan BRI dalam menginternalisasi prinsip sustainability atau keberlanjutan. Internalisasi prinsip tersebut dilakukan secara menyeluruh ke dalam setiap proses bisnis dan operasional bank.
Hery Gunardi menegaskan bahwa Pilar Sosial merupakan elemen yang tidak dapat dipisahkan dari keseluruhan model bisnis BRI. Ia menyatakan, “Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi terhadap konsistensi BRI dalam mengelola Pilar Sosial sebagai bagian dari kerangka keberlanjutan.” Konsistensi inilah yang membedakan BRI.
Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa BRI akan terus berkomitmen. BRI akan menginternalisasi prinsip sustainability ke dalam sistem kerja organisasi secara menyeluruh. Hal ini diimplementasikan, salah satunya, melalui berbagai program pemberdayaan UMKM yang dirancang dan dijalankan secara terstruktur.
Langkah-langkah strategis yang diambil ini bertujuan untuk jangka panjang. Hery Gunardi berharap, “Langkah ini diharapkan dapat menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan bagi seluruh stakeholders dan bagi Indonesia.” Ini menunjukkan orientasi BRI yang tidak hanya pada profit.
Sebagai bagian integral dari komitmen pemberdayaan nasabah, BRI menempatkan fokus bisnis yang kuat pada segmen UMKM. Komitmen ini tercermin jelas dari penyaluran pinjaman dengan orientasi sosial. BRI telah menyalurkan social loan dengan nilai mencapai Rp715,5 triliun pada semester I tahun 2025.
Angka penyaluran social loan tersebut menunjukkan porsi yang signifikan. Jumlah ini mencapai 56,68% dari total keseluruhan loan portfolio yang dimiliki oleh BRI. Dominasi pinjaman sosial ini menggarisbawahi peran BRI sebagai bank yang sangat berorientasi pada pembangunan ekonomi kerakyatan.
Strategi Pemberdayaan dan Inklusi Ekonomi
Pemberdayaan yang diinisiasi oleh BRI Raih Penghargaan ESG tidak berhenti pada pemberian pembiayaan semata. Pemberdayaan ini mencakup sebuah strategi yang menyeluruh dan terintegrasi. Tujuannya adalah untuk secara aktif mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan melalui berbagai inisiatif.
Salah satu program unggulan yang dijalankan adalah pemberdayaan BRI pada 41.217 klaster usaha. Klaster-klaster usaha ini merupakan bagian dari upaya penguatan sektor produktif yang berbasis komunitas. Pendekatan ini memastikan bantuan dan pembinaan tepat sasaran pada kelompok usaha.
Selain itu, BRI juga giat dalam pengembangan desa. Terdapat 4.625 Desa BRILian yang secara aktif dibina dan dikembangkan oleh bank. Program Desa BRILian berfokus pada pengembangan potensi lokal, menjadikannya model desa yang mandiri dan berdaya saing.
Tidak hanya pengembangan klaster dan desa, BRI Raih Penghargaan ESG juga memberikan dukungan teknologi. Lebih dari 12,9 juta pelaku UMKM kini memanfaatkan platform LinkUMKM. Platform ini berfungsi untuk memperluas jangkauan pasar bagi produk UMKM.
Melalui platform digital tersebut, para pelaku usaha juga mendapatkan fasilitas untuk meningkatkan kapasitas usaha mereka. Tujuannya adalah mempercepat proses naik kelas menuju usaha yang lebih maju, modern, dan kompetitif di era digital.
Selain fokus pada UMKM, BRI juga secara konsisten melakukan pemberdayaan masyarakat melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Program TJSL BRI merupakan wujud tanggung jawab sosial perusahaan yang sangat luas.
Fokus program TJSL ini mencakup empat bidang utama: pendidikan, lingkungan hidup, pemberdayaan ekonomi masyarakat, dan kesehatan. Melalui berbagai inisiatif dalam TJSL, BRI secara aktif mendukung upaya pembangunan berkelanjutan.
Menegaskan Komitmen pada People dan Planet
Hery Gunardi menegaskan bahwa melalui penghargaan ini, BRI Raih Penghargaan ESG semakin memperkuat perannya. BRI tidak hanya berfokus pada aspek profit, yang merupakan tujuan bisnis, tetapi juga pada aspek people (masyarakat) dan planet (lingkungan). Tiga pilar ini membentuk kerangka triple bottom line yang dianut BRI.
BRI memegang teguh keyakinan bahwa keberlanjutan sejati hanya dapat tercapai jika manfaat yang dihasilkan dari kegiatan operasional bank dapat dirasakan secara merata. Manfaat ini harus menjangkau seluruh pemangku kepentingan, mulai dari nasabah, karyawan, hingga masyarakat luas.
Oleh karena itu, kontribusi BRI, baik melalui social loan, program pemberdayaan UMKM, maupun TJSL, akan terus memberikan nilai tambah yang nyata. Nilai tambah ini ditujukan bagi masyarakat dan bagi kemajuan bangsa Indonesia secara keseluruhan.
Penghargaan Pemenang Pilar Sosial ini mengukuhkan BRI sebagai institusi keuangan yang tidak hanya unggul dalam kinerja finansial. Namun, BRI juga memiliki dampak sosial dan lingkungan yang positif dan terukur. Capaian ini menjadi inspirasi bagi sektor perbankan lainnya.
Komitmen BRI Raih Penghargaan ESG diyakini akan terus menjadi pedoman utama dalam setiap pengambilan keputusan strategis bank di masa mendatang. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa pertumbuhan bisnis selaras dengan kesejahteraan sosial dan kelestarian lingkungan.
Keberhasilan BRI Raih Penghargaan ESG Pemenang Pilar Sosial Katadata 2025 adalah validasi penting atas pendekatan sustainability yang inklusif. Saran utama bagi BRI adalah meningkatkan transparansi dan metrik pengukuran dampak sosial. Hal ini perlu dilakukan terutama terkait dengan program social loan Rp715,5 triliun, sehingga stakeholder dapat melihat secara kuantitatif dampak yang dihasilkan UMKM dari pinjaman tersebut terhadap masyarakat dan PDB.
Program pemberdayaan seperti Desa BRILian dan LinkUMKM perlu didorong untuk lebih terintegrasi dengan teknologi digital, khususnya dalam hal pelaporan dan monitoring kemajuan usaha. Ini akan memastikan bahwa scaling up usaha UMKM berjalan efisien dan berbasis data, sehingga peningkatan kapasitas usaha menjadi lebih cepat dan tepat sasaran.
BRI juga disarankan untuk memperkuat kolaborasi dengan pihak eksternal, termasuk lembaga pendidikan dan organisasi nirlaba, dalam pelaksanaan program TJSL. Kemitraan strategis ini dapat meningkatkan jangkauan dan spesialisasi program, khususnya dalam isu lingkungan dan edukasi, sejalan dengan visi people dan planet.
Sebagai kesimpulan, BRI Raih Penghargaan ESG Pemenang Pilar Sosial adalah pengakuan atas konsistensi BRI dalam menerapkan prinsip sustainability secara menyeluruh. Penghargaan ini menegaskan peran BRI sebagai Financial Partner yang berorientasi pada profit, people, dan planet. Pemberdayaan UMKM melalui social loan yang masif dan program terstruktur seperti Desa BRILian menjadi inti kontribusi sosial BRI.
Capaian ini memperkuat keyakinan bahwa pertumbuhan bisnis BRI berjalan beriringan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan berkelanjutan. Melalui komitmen yang terus-menerus, kontribusi BRI akan terus menciptakan nilai tambah nyata bagi seluruh pemangku kepentingan dan bagi masa depan Indonesia.(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v